Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Jenis Tanaman Penaung terhadap Pertumbuhan dan Persentase Tanaman Berbuah pada Kopi Arabika Varietas Kartika 1 Sobari, Iing; Sakiroh, Sakiroh; Purwanto, Eko Heri
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kopi adalah intensitas cahaya. Intensitas cahaya berhubungan dengan jenis naungan yang digunakan. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi pengaruh berbagai jenis tanaman penaung terhadap pertumbuhan dan produksi kopi Arabika. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP) Pakuwon, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar Sukabumi dari bulan Februari sampai dengan Desember 2011. Rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan 6 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah jenis pohon penaung, yaitu: (1) ceremai, (2) belimbing wuluh, (3) kayumanis, dan (4) gliricidia. Pengamatan dilakukan  terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah buku cabang primer, jumlah cabang primer, diameter batang, diameter tajuk, jarak antar cabang, dan persentase tanaman berbuah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gliricidia merupakan jenis tanaman penaung yang cocok bagi pertumbuhan dan persentase pembuahan tanaman kopi Arabika varietas Kartika 1 di KP Pakuwon.  Effect of Various of Shading Plant on Growth And Percentage Of Fruiting of Arabica Coffee Variety Kartika 1 ABSTRACT One of many factors that affects to growth and yields of coffee is light intensity. Light intensity will vary with type of shading trees used. The objective of this study was to find out a suitable shading trees for coffea growth and production . The study was carried at The Indonesian Research Institute for Industrial and Beverages Crops (IRIIBC), Sukabumi from Pebruary until December 2011. A randomized complete design with six replications was used in this study. Planting material used in this study was Arabica Coffee (var. Kartika 1) grown under 4 different shading trees tested for their suitability for coffe growing. The shading trees of coffee examined were: (1) Otaheite gooseberry, (2) Bilimbi, (3) Cassiavera, and (4) Gliricidia. Observations made were plant height, number of primary branches internodes, primary branch number, stem diameter, canopy diameter, distance between branches, and percentage of fruiting set. Result showed that Gliricidia was the most suitable of shading trees for growth and fruiting set of arabica coffea variety Kartika 1. Keywords :
Pengaruh Tingkat Naungan dan Media Tanam Terhadap Persentase Pecah Mata Tunas dan Pertumbuhan Bibit Karet Okulasi Hijau Sakiroh, Sakiroh; Saefudin, Saefudin
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan okulasi hijau di pembibitan karet (Hevea brasiliensis) stum mata tidur tidak selamanya mencapai persentase tumbuh yang baik karena dipengaruhi faktor lingkungan dan media tanam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh tingkat naungan dan media tanam terhadap pecah mata tunas dan pertumbuhan stum mata tidur bibit karet hasil okulasi hijau. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP.) Pakuwon Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, pada bulan Januari-Desember 2013. Rancangan penelitian adalah petak terpisah dengan tiga ulangan. Sebagai petak utama adalah tingkat naungan (N) dengan 3 taraf, yaitu N0 = tanpa naungan, N1 = tingkat naungan 50%, dan N2 = 70%. Sebagai anak petak ialah media tanam (M) dengan 5 taraf, yaitu M0 = tanah tanpa pupuk, M1 = tanah + pupuk kotoran ayam (4:1), M2 = tanah + pupuk kotoran kambing (4:1), M3 = tanah + pupuk kotoran ayam + 2,5 g pupuk NPK, dan M4= tanah + pupuk kotoran kambing + 2,5 g pupuk NPK. Peubah yang diamati meliputi kecepatan pecah mata tunas dan pertumbuhan bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi pembibitan karet tanpa naungan di KP. Pakuwon dengan intensitas cahaya 67.041,67 lux dan suhu udara 31,79 °C menghasilkan persentase pecah mata tunas dan pertumbuhan tinggi tunas hasil okulasi hijau tertinggi. Perlakuan media tanam dan interaksinya dengan tingkat naungan belum memperlihatkan pengaruh yang nyata terhadap persentase pecah mata tunas sampai umur 8 MST dan terhadap pertumbuhan tunas hasil okulasi sampai umur 16 MST.Kata kunci: Hevea brasiliensis, stum mata tidur, bibit, kotoran kambing, kotoran ayamThe success of green budding using budded stump of rubber seedling (Hevea brasiliensis) does not always give a good percentage of growth due to the influence of environmental factors and growing media. This study was carried out to determine the effect of shading levels and growing media that can enhance the growth of budded stump on rubber seedling derived from green budding. The experiment was conducted at Pakuwon Experimental Station (E.S.), Indonesian Industrial and Beverage Crops Research Institute, from January-October 2013. The study was designed as a split plot with three replications. The main plot is the level of shade with 3 levels: without shade (N1), 50% shade (N2) and 70% shade (N3). Meanwhile, subplot is growing media with 5 levels: soil without fertilizer (control) (P0), Soil + chicken manure (4: 1) (P1), soil + goat manure (4: 1) (P2), Soil + chicken manure + 2.5 g of NPK fertilizer (P3) and soil + goat manure + 2.5 g of NPK fertilizers (P4). The results showed that the condition of the rubber nursery without shade at Pakuwon E.S. with the light intensity of 67041.67 lux and temperature of 31.79 °C resulted the highest percentage of breaking buds and the growth of buds derived from green buddings. The treatment of growing media and its interaction with the shading levels does not show significant effect on the percentage of breaking buds until 8 weeks after planting (WAP) and the growth of buds until 16 WAP.
Pengaruh Jenis Tanaman Penaung terhadap Pertumbuhan dan Persentase Tanaman Berbuah pada Kopi Arabika Varietas Kartika 1 Sobari, Iing; Sakiroh, Sakiroh; Purwanto, Eko Heri
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kopi adalah intensitas cahaya. Intensitas cahaya berhubungan dengan jenis naungan yang digunakan. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi pengaruh berbagai jenis tanaman penaung terhadap pertumbuhan dan produksi kopi Arabika. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP) Pakuwon, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar Sukabumi dari bulan Februari sampai dengan Desember 2011. Rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan 6 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah jenis pohon penaung, yaitu: (1) ceremai, (2) belimbing wuluh, (3) kayumanis, dan (4) gliricidia. Pengamatan dilakukan  terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah buku cabang primer, jumlah cabang primer, diameter batang, diameter tajuk, jarak antar cabang, dan persentase tanaman berbuah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gliricidia merupakan jenis tanaman penaung yang cocok bagi pertumbuhan dan persentase pembuahan tanaman kopi Arabika varietas Kartika 1 di KP Pakuwon.  Effect of Various of Shading Plant on Growth And Percentage Of Fruiting of Arabica Coffee Variety Kartika 1 ABSTRACT One of many factors that affects to growth and yields of coffee is light intensity. Light intensity will vary with type of shading trees used. The objective of this study was to find out a suitable shading trees for coffea growth and production . The study was carried at The Indonesian Research Institute for Industrial and Beverages Crops (IRIIBC), Sukabumi from Pebruary until December 2011. A randomized complete design with six replications was used in this study. Planting material used in this study was Arabica Coffee (var. Kartika 1) grown under 4 different shading trees tested for their suitability for coffe growing. The shading trees of coffee examined were: (1) Otaheite gooseberry, (2) Bilimbi, (3) Cassiavera, and (4) Gliricidia. Observations made were plant height, number of primary branches internodes, primary branch number, stem diameter, canopy diameter, distance between branches, and percentage of fruiting set. Result showed that Gliricidia was the most suitable of shading trees for growth and fruiting set of arabica coffea variety Kartika 1. Keywords :
Pengaruh Bobot dan Perendaman Bulbil Terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Saefudin, Saefudin; Syakir, Muhammad; Sakiroh, Sakiroh; Herman, Maman
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n2.2021.p79-86

Abstract

Permasalahan yang sering muncul dalam pengadaan benih adalah dalam pemilihan benih yang memiliki mutu fisiologis yang tinggi. Bahan tanam porang (Amorphophallus muelleri Blume) umumnya berupa bulbil yang memiliki ukuran bervariasi dengan masa dormansi 4-5 bulan. Salah satu upaya untuk mematahkan dormansi benih adalah dengan melakukan perendaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran bobot bulbil dan lama perendaman terhadap viabilitas dan pertumbuhan benih porang. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pakuwon, Balittri, Sukabumi mulai September-Desember 2020. Rancangan yang digunakan adalah petak terpisah dengan 3 ulangan. Petak utama adalah ukuran bobot bulbil yang terdiri atas 3 kategori: (1) ukuran besar (12,66-16,96 g/benih), (2) sedang (10,41-11,53 g/benih), dan (3) kecil (5,63-7,11 g/benih).  Anak petak adalah lama perendaman dalam air yang terdiri atas 4 taraf: 0 jam (tanpa perendaman), serta perendaman selama 2 jam, 4 jam, dan 6 jam. Peubah yang diamati meliputi: viabilitas benih, panjang tangkai daun, dan bobot segar tanaman umur 2 bulan setelah semai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara bobot bulbil porang dengan lama perendaman terhadap semua peubah yang diamati. Bulbil dengan bobot yang berukuran besar dan sedang menghasilkan viabilitas dan panjang tangkai daun yang lebih tinggi dibandingkan dengan bulbil yang berukuran kecil, sedangkan bobot segar tanaman yang tertinggi dihasilkan oleh bobot bulbil yang berukuran besar. Hasil korelasi menunjukkan bahwa semakin tinggi viabilitas benih, maka semakin panjang tangkai daun, dan semakin meningkat bobot segar tanaman.
STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN PROMOSI PRODUK UNTUK MENINGKATKAN MINAT PEMBELI DI ALFAMART WARUNG JAUD Dimas Anggara; Sakiroh, Sakiroh; Safitri Putri Derajat
KRAKATAU (Indonesian of Multidisciplinary Journals) Vol. 3 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Desanta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah agar mengetahui bagaimana Stratgi Pemasaran dan promosi produk di Alfamart Warung Jaud. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu pendekatan yang digunakan untuk memahami dan mendeskripsikan tentang peristiwa tertentu berdasarakan data hasil dari wawancara, observasi, atau dokumen. Hasil dari penelitian ini adalah Alfamart Warung jaud berhasil menarik minat pelanggan karena sudah menerapkan strategi pemasaran dan promosi produk dengan baik.