Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN GASTROENTERITIS DENGAN DEHIDRASI SEDANG DI RUANG SERUNI RSUD KABUPATEN JOMBANG: Midwifery Care Of Children Aged 2-5 Year Gastroenteritis With Dehydration At Paviliun Seruni Hospital Public Jombang Arfinda Yales Putri; Niken Grah Prihartanti; Pawiono Pawiono
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 2 No. 2 (2016): JIKeb | September 2016
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.634 KB)

Abstract

Pendahuluan : Gastroenteritis merupakan infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang disebabkan oleh jenis virus dan bisa menyebabkan mual, muntah, diare. Diare jika tak diatasi dapat mengakibatkan dehirasi berat selain itu muncul masalah lain yaitu malnutrisi, gangguan keseimbangan asam basa, hipoglikemia dan kematian. Oleh karena itu dilakukan asuhan kebidanan pada balita Gastroenteritis dengan dehidrasi sedang di ruang seruni RSUD Jombang. Metode : Proses manajemen yang dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan dengan langkah-langkah pengkajian data dengan wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik serta dokumentasi dan penyajian data dalam bentuk naratif, intervensi, implementasi, evaluasi, catatan perkembangan. Asuhan yang diberikan yaitu dengan melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam permberian infus Kaen 4B 500cc/24jam, mengobservasi intake output pasien, injeksi ranitidine 2x1/3 amp, tablet zinc 1x1 20mg/hari, memberikan KIE tentang nutrisi, membersihkan botol susu. Hasil : Hasil penelitian didapatkan selama melakukan asuhan kebidanan 3 hari pada An.A usia 3 tahun dan An.F usia 2 tahun dengan diare dehidrasi sedang didapatkan hasil membaik, diare sudah berhenti dan dehidrasi teratasi dengan diberikan intervensi sesuai advis dokter dan memberikan KIE kebersihan botol susu, mencuci tangan, nutrisi. Pembahasan : Diharapkan ibu yang memiliki anak dapat mengetahui cara pencegahan diare yang efektif sehingga tidak mengakibatkan dehidrasi. Kata kunci : Balita, Gastroenteritis, Dehidrasi sedang
Determinan Faktor Yang Mempengaruhi Insiden Kejadian Goiter Pada Peserta Didik Taman Bermain PAUD Alif Kabupaten Jombang Septi Fitrah Ningtyas; Mudhawaroh Mudhawaroh; Niken Grah Prihartanti; Ririn Probowati
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 7 No 3 (2022): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v7i3.14451

Abstract

Goiter adalah pembengkakan leher akibat pembesaran kelenjar tiroid. Kelenjar tersebut membesar sebagai kompensasi untuk meningkatkan output hormon tiroid. Sebelumnya kasus gondok endemik umum terjadi di daerah di mana diet garam iodiumnya kurang. Prevalensi goiter terutama pada anak-anak, meningkat di daerah pertanian dataran rendah hingga daerah pantai yang diketahui intake iodiumnya cukup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Goiter pada peserta didik di taman bermain Alif Kabupaten Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan studi kasus kontrol. Subyek dibagi menjadi dua kelompok: kelompok kasus dan kontrol dengan 21 subyek pada kelompok kasus dan 21 subyek pada kelompok kontrol. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, jenis sumber garam, pemberian kapsul iodium, status gizi, gradepalpasi,pengetahuan bengkak pada leher. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan dan pengukuran. Analisis data menggunakan analisis univariat yang meliputi uji beda rerata didapatkan hasil beda antara kelompok kasus dan kelompok control pada faktor pejanan status gizi.Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko kejadian goiter pada siswa adalah status gizi, jenis kelamin dan usia.Kata Kunci : Kejadian Goiter
Literature Review: Sexually Transmitted Diseases In Prisoners Elsa fitri Ana; Chanda Paramitha Bherty; Durotul Yatimah; Retno Dwi Lestari; Niken Grah Prihartanti; Mudhawaroh, Mudhawaroh
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 03 (2024): Jurnal EduHealt (September), Year 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: The prevalence of sexually transmitted diseases is higher among prison populations compared with the general population. Prisoners have high rates of chronic conditions, and the experience of detention (exposure) generally has a greater impact on health than the length of detention. Aims: This article discusses some of the most important infectious diseases found in prisons. Methods: All research was conducted using a cross-sectional study design and published after 2018. Results: We found HIV, HBV, HCV and Syphilis as common sexually transmitted diseases in prison. HIV incidence was found to be 3.7%, 0.4%, 1.4%, 4.1%, and 1.6%. The incidence of hepatitis B in this study was 3.3%, 6.3%, 16.4%, and 41.5%, while the incidence of hepatitis C was 2.3%, 6.2%, 11.6%, 14.3%, and 18.9%. Syphilis was found in 7.0%, 22.1%, 1.1%, 2.0%, 0 and 1.2%. Conclusion: The incidence of sexually transmitted diseases found in the incarcerated population is high.