Muhammad Fais Satrianegara
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) pada Pasien Rawat Inap di Puskesmas Batua Kecamatan Manggala Kota Makassar 2015 Muhammad Fais Satrianegara; Abdul Majid H.R. Lagu; Nur Iftitah
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 7, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.512 KB) | DOI: 10.24252/as.v7i2.2003

Abstract

Mutu pelayanan kesehatan sebagai salah satu bagian dari manajemen akan memberikan berbagai manfaat bagi manajemen suatu instan( Pohan:2007).  Oleh karena itu, setiap pemberi layanan kesehatan atau profesi layanan kesehatan yang secara langsung melayani pasien perlu memiliki keterampilan, termasuk dalam berkomunikasi dengan konsumen/pasien. Meski demikian mutu pelayanan kesehatan tidak hanya ditentukan dari tingkat kemampuan akademisnya, tetapi juga oleh sifatsifat kemanusiaan yang dimiliki oleh petugas kesehatan di suatu rumah sakit maupun puskesmas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Populasi dalam penelitian ini  Pasien rawat inap  yang berkunjung di wilayah Puskesmas Batua pada bulan 1 sampai bulan 6 Tahun 2015 yang berjumlah 149 orang dengan mengunakan teknik total accidental Sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa bahwa 50 responden (83.3%) memanfaatkan pelayanan kesehatan dan yang tidak memanfaatkan 10 responden (16.7%). responden yang tingkat pendidikannya paling banyak adalah responden mempunyai jenjang pendidikan SMA yaitu sebanyak 25 orang (41,7%). dari Aksesbilitas yang mudah sebanyak 48 responden (80.0%) sedangkan responden yang Aksesbilitasnya Sulit sebanyak 12 responden (20.0%). Dari Persepsi responden mengatakan baik sebanyak 57 responden (95%) dan persepsi responden yang mengatakan  tidak baik sebanyak 3 responden (5.0%). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu lebih banyak responden yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Batua daripada yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Batua. Saran yaitu petugas kesehatan lebih banyak Melakukan pendekatan kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih mengenal petugas kesehatan dan pasien lebih dapat meningkatkan pemanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Batua. 
Faktor-Faktor Yang Behubungan Dengan Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan Pada Pasien Tb Paru di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2016 Muhammad Fais Satrianegara; Surahmawati Surahmawati; Asriani Asriani
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 8, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.661 KB) | DOI: 10.24252/as.v8i1.2080

Abstract

Pemanfaatan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan interaksi antara pengguna jasa pelayanan dan penyedia jasa pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor predisposisi (pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap), faktor pemungkin (lokasi, fasilitas, dan pelayanan), dan faktor penguat (petugas dan dorongan keluarga) dengan pemanfaatan ulang pelayanan rawat jalan pada pasien tb paru di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional untuk melihat adanya hubungan antara variabel dependen dan independen sekaligus pada waktu yang sama, dengan jumlah responden sebanyak 68 orang dengan penentuan sampel menggunakan rumus Slovin. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang berhubungan dengan pemanfaatan ulang adalah faktor predisposisi: sikap (p=0,013), faktor pemungkin: lokasi (p=0,001), fasilitas (p=0,001), pelayanan (p=0,013), dan faktor penguat: petugas (p=0,000), sedangkan yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan ulang adalah faktor predisposisi: pendidikan (p=0,329), pekerjaan (p=0,665), dan  pengetahuan (p=0,618). Disarankan kepada rumah sakit perlu lebih meningkatkan mutu pelayanan agar pasien loyal dan tetap memilih memanfaatkan ulang pelayanan rawat jalan di RSUD Labuang Baji Makassar, karena sebagaimana yang kita ketehui bahwa persaingan rumah sakit sekarang yang semakin kompetitif. 
Pengaruh Pemberian Nugget Tempe Dengan Subtitusi Ikan Gabus Terhadap Status Gizi Anak Sekolah Dasar di MIS DDI Ainus Syamsi Kelurahan Lette Kota Makassar 2014 Syarfaini Syarfaini; Muhammad Fais Satrianegara; Andi Rezki Ayu Astari
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 8, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.59 KB) | DOI: 10.24252/as.v8i2.2653

Abstract

Anak usia sekolah dasar merupakan kelompok usia yang mempunyai aktivitas cukup tinggi baik dalam keadaan belajar maupun di saat istirahat. Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Tanpa gizi yang memadai dan berkualitas, maka anak akan menderita malnutrisi (kekurangan gizi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian nugget tempe dengan subtitusi ikan gabus terhadap status gizi pada siswa gizi kurang di sekolah dasar MIS DDI Ainus Syamsi di Kelurahan  Lette Kecamatan Mariso Kota Makassar.Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif lapangan dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi eksperimen dengan rancangan penelitian Eksperimen Semu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kasus selisih rata-rata status gizi sebelum dan setelah pemberian nugget tempe dengan subtitusi ikan gabus adalah sebesar 0,39 sedangkan pada kelompok kontrol selisih rata-rata status gizi pada awal hingga akhir penelitian adalah sebesar 0,13. setelah dilakukan uji statistik Paired T-Test didapatkan nilai p = 0,000 yang lebih kecil daripada nilai alpha (0,05), maka dapat diputuskan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, ada pcngaruh antara pemberian nugget tempe ikan gabus terhadap status gizi anak sekolah gizi kurang. Diharapkan Kepada pelayanan kesehatan ditingkat Kelurahan ataupun Kecamatan serta pelayanan kesehatan yang ada agar dapat memanfaatkan tempe yang diolah menjadi nugget dengan subtitusi ikan gabus dijadikan sebagai PMT lokal, sebagai pengganti PMT lokal yang ada yang harganya lebih mahal agar supaya angka kejadian gizi kurang pada anak usia Sekolah Dasar dapat ditekan ataupun berkurang.