El Rahmayati
Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Terapi Komplementer Akupresur terhadap Mual Muntah Pasca Operasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung El Rahmayati; Anggi Irawan; Tumiur Sormin
Jurnal Kesehatan Vol 8, No 3 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.771 KB) | DOI: 10.26630/jk.v8i3.649

Abstract

Postoperative Nausea and vomiting (PONV) is a common complication after surgery.The incidence of postoperative nausea vomiting is approximately 30% of all patients undergoing inpatient surgery and 70% of cases occur within the first 24 hours. One of nausea and vomiting treatment is non-pharmacological therapies with complementary acupressure therapy. Furthermore, the research was conducted to determine the effect of acupressure complementary therapies against postoperative nausea and vomiting.The research was Quasi-Experimental research design Non-equivalent Control Group, the sampling technique used purposive sampling technique. Based on results of sample calculation used amounted to 22 respondents, consisting of 11 experimental groups and 11 control groups. Collecting data was used questionnaire and analyzed using univariate and bivariate analysis by Wilcoxon and Mann-Whitney with α values (<0.05).The results showed the difference in score of nausea and vomiting the first and second measurements in the control group given a placebo action is 0.91 with a p-value (0.26). Nausea and vomiting difference in scores obtained before and after acupressure complementary therapies in the experimental group was 2:18 with a p-value (0.004). As well as the difference in scores obtained post-operative nausea and vomiting in the control group and the experiment is 1:27 with the p-value (0.009). The above statistical test results can be concluded that there was the effect of complementary acupressure therapy on postoperative nausea vomiting. Based on the conclusion of the research, the authors suggest that complementary acupressure therapy can be applied as a companion therapy and it is expected that nursing staff can learn complementary acupressure therapy.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Lama Perawatan Pasien Pasca Operasi di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit El Rahmayati; Zaid Al Asbana; Aprina Aprina
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.323 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.929

Abstract

Data Tabulasi Nasional Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009, menjabarkan bahwa tindakan bedah menempati urutan ke-11 dari 50 pola penyakit di Indonesia dengan persentase 12,8%.Pasien yang sudah dilakukan tindakan pembedahan kemudian dirawat di ruang pemulihan dan dilakukan transport pasien kembali di ruang rawat inap bedah. Di RSUD Dr. H Abdul Moeloek pasien pasca operasi  terbesar adalah pasien yang dengan lama rawat inap lebih dari 5 hari yaitu (65,5%) responden. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama perawatan pasien pasca operasi di ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek.Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan  survey analitik dan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling.Populasi pasien post operasi di Rumah Sakit Dr. H Abdul Moeloek adalah 58 pasien. Berdasarkanhasil perhitungan sampel yang digunakanyaitu total populasi dengan 58 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan menggunakan uji Chi-Square.Hasil penelitian didapatkan adanya dua faktor yang berhubungan dengan lama rawat inap yaitu jenis operasi dengan nilai ρ value = 0.024 sedangkan nilai OR = 3,704 (1,151-11,918) dan diagnosa penyakit penyerta dengan nilai ρ value=0.049 sedangkan nilai OR = (6,786 (0,801-57,478). Sedangkan yang tidak berhubungan terdapat tiga faktor yaitu infeksi luka operasi dengan nilai ρ value = 0,114, jenis penyakit dengan nilai ρ value = 0,301, dan umur penderita ρ value = 0.636. Peneliti berharap agar faktor faktor yang dapat mempengaruhi lama rawat pasien pasca operasi tetap di perhatikan supaya tidak terjadi perawatan yang tidak sesuai dengan lama rawat pasien pasca operasi. 
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI HEMODIALISIS Ririn Sri Handayani; El Rahmayati
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.962 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.363

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan kegagalan fungsi ginjal yang berlangsung perlahan dan menetap sehingga mengakibatkan penumpukan sisa metabolit. Prevalensi CKD meningkat setiap tahunnya dan di Indonesia dihubungkan dengan meningkatnya faktor risiko CKD yaitu Diabetes Mellitus, Hypertensi dan perubahan gaya hidup masyarakat.  Hemodialisis merupakan terapi yang menjadi pilihan utama dan merupakan perawatan umum bagi pasien dan harus dialami pasien selama hidupnya sehingga kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis menjadi menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani terapi Hemodialisis di Ruang Hemodialisa RSUDAM Provinsi Lampung Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan selama November – Desember 2012 terhadap 156 sampel penelitian yaitu pasien CKD yang menjalani hemodialisis di Ruang Hemodialisis RSUDAM sesuai kriteria inklusi yang ditetapkan dan diambil dengan teknik total populasi. Analisis menggunakan Uji Bivariat Korelasi, independent t-test, dan Anova pada masing-masing variabel dan menyimpulkan tidak ada hubungan umur, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, lama HD dan dukungan perawat dengan kualitas hidup responden. Variabel yang berhubungan dengan kualitas hidup responden adalah penyakit penyerta, dukungan keluarga dan dukungan sosial. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya dengan mencari interaksi antar variabel dan menentukan variabel mana yang lebih dominan.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI-HARI Kodri Kodri; El Rahmayati
Jurnal Keperawatan Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.455 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v12i1.355

Abstract

Jumlah lansia yang berada di wilayah Puskesmas Wates Kabupaten Lampung Tengah sebesar 2.647 jiwa terdiri dari kemandirian A berjumlah 1.035 jiwa, kemandirian B berjumlah 1.584 dan  kemandirian C berjumlah 28 jiwa. Hal ini di karena faktor kondisi kesehatan, kondisi sosial, dukungan keluarga dan kondisi ekonomi lansia yang mempengaruhi kemandirian lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor kondisi kesehatan, kondisi sosial, dukungan keluarga dan kondisi ekonomi dengan kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari di Puskesmas Wates Lampung Tengah.Jenis penelitian adalah kuantitatif. Desain penelitian dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua lansia yang berjumlah 157 lansia. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan dianalisa dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kondisi kesehatan, kondisi sosial dan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia sedangkan kondisi ekonomi tidak ada hubungan kemandirian lansia. Analisa peneliti dapat menyimpulkan ada bahwa faktor kesehatan, sosial, dan dukungan keluarga mempengaruhi kemandirian lansia. Saran bagi instansi kesehatan agar meningkatkan program penyuluhan pada masyarakat tentang lansia guna membantu meningkatkan angka harapan hidup pada lansia. 
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KONDOM DALAM UPAYA PENCEGAHAN HIV-AIDS PADA PSK El Rahmayati; Ririn Sri Handayani
Jurnal Keperawatan Vol 10, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.319 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v10i1.313

Abstract

Acquired Immune Deficiency Syndrome atau AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus. Perkembangan  kasus HIV-AIDS di Indonesia seperti fenomena gunung es dimana kasus yang dilaporkan jumlahnya lebih sedikit dibanding kondisi yang sebenarnya terjadi. Salah satu kelompok masyarakat yang berisiko terinfeksi HIV AIDS adalah kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kondom sebagai upaya pencegahan HIV AIDS di kalangan PSK di Kota Bandar Lampung. Penelitian dilakukan di eks lokalisasi pantai pemandangan dan Pantai Harapan. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa usia responden rata-rata 31 tahun. Hasil analisis bivariat didapatkan  tidak ada hubungan antara usia responden (ρ value 0,073), tingkat pendidikan responden (ρ value 0,768), tingkat pengetahuan tentang HIV AIDS dan pencegahannya (ρ value 0,580) dan dukungan mucikari (ρ value 0,093) dengan perilaku penggunaan kondom. Sebaliknya ada hubungan antara lama bekerja sebagai PSK (ρ value 0,022 ), dukungan teman seprofesi (ρ value 0,016, dukungan klien/pelanggan (ρ value 0,000), dan ada hubungan yang signifikan antara dukungan petugas kesehatan dengan perilaku penggunaan kondomρ value 0,027 (< α 0,05). Hasil analisis multivariate menyimpulkan variabel dukungan petugas kesehatan adalah variabel yang paling berhubungan dengan perilaku penggunaan kondom. Hasil uji statistik juga mendapatkan nilai OR sebesar 1,128 yang berarti responden yang mendapatkan dukungan secara konsisten dari petugas kesehatan mempunyai peluang 1,128 kali untuk konsisten dalam melakukan upaya pencegahan HIV AIDS melalui penggunaan kondom.. Kesimpulan tersebut didapatkan setelah beberapa tahap uji multivariate dengan regresi logistic dilakukan hingga didapatkan model terakhir dari hubungan variabel independen dan dependen dalam penelitian ini.