Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE Andi Thahir; Sulastri Sulastri; Almurhan Almurhan
Jurnal Kesehatan Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.988 KB) | DOI: 10.26630/jk.v5i1.71

Abstract

Andi Thahir1)Sulastri 2)Almurhan2)1)Jurusan Bimbingan Konseling IAIN Bandar Lampung2)Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Abstrak :  Emotional Freedom Technique. Along with the advancement of technology, many people are busy with their activities. They seemed to compete with rush hour is done to make them feel tired both physically and mmental. However, activities that must be done to make them powerless to do just about relaxation / rest or other activities that keep them away from the done. This condition is very likely to cause stress on them. Basically physical problems related to stress. Another situation may be they are aware of their health, but busyness / ignorance / lack of empowerment sometimes make them neglect their health. It is possible busyness experienced, so that the corresponding natural underestimate their complaints. Of course these conditions endanger yourself. Other conditions due to the difficult access to health services or the high cost of health care. Under these circumstances begin to shift from a medical perspective to the traditional base, which is better known as alternative or non-pharmacological treatment. One is the Emotional Freedom Teknique (EFT). Eft is an emotional healing technique that can also heal physical symptoms. The results were surprising EFT eliminates the symptoms that arise routinely 50% -90%. Keywords: Emotional freedom technique Abstrak : Teknik Penyembuhan Emodional.Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, banyak individu yang disibukkan oleh aktivitasnya. Mereka seolah berlomba dengan waktu kesibukan yang dilakukan membuat mereka merasa lelah baik fisik maupun mmental. Namun aktifitas yang harus dilakukan membuat mereka tidak berdaya untuk sekedar melakukan elaksasi/ istirahat atau kegiatan lain yang menjauhkan mereka dari apa yang dilakukan. Kondisi ini sangat mmungkin menimbulkan stress pada mereka. Pada dasarnya masalah fisik berkaitann dengan stress. Situasi lain boleh jadi mereka menyadari akan kesehatan mereka, namun kesibukan/ketidaktahuan/ketidak berdayaan terkadang membuat seseorang/individu tersebut  seolah terkesan mengabaikan kesehatannya. Hal ini dimungkinkan kesibukan yang dialami, sehingga yang bersangkutan meremehkan keluhan yang dialami. Tentu saja kondisi seperti ini membahayakan diri sendiri. Kondisi lain  dikarenakan sulit mengakses pelayanan kesehatan atau biaya yang mahal untuk perawatan kesehatan. Berdasarkan keadaan ini perspektif mulai bergeser dari medis base ke traditional base, yang lebih dikenal dengan pengobatan alternatif atau non farmakologis. Salah satunya adalah EFT. EFT merupakan teknik penyembuhan emosional yang juga dapat menyembuhkan gejala fisik. Hasil yang mengejutkan EFT menghilangkan gejala-gejala penyakit yang timbul secara rutin 50%-90%.Kata kunci: Emotional freedom tecnique 
FENOMENA PERILAKU SEKS REMAJA SMP DI KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Almurhan Almurhan; Yuliati Amperaningsih
Jurnal Keperawatan Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.772 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v8i1.146

Abstract

Masa remaja merupakan masa dimana individu cenderung menginginkan perhatian yang lebih, selain itu masa remaja juga terjadi perkembangan organ seksual yang mempunyai pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenis. Penelitian diberbagai kota besar di Indonesia mengungkapkan bahwa sekitar 20-30% remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Tujuan penelitian mengetahui fenomena perilaku seks remaja di SMP Taman Siswa Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, cara pengambilan subjek penelitian dengan teknik bola salju, alat pengumpul data yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam dengan key informan guru bimbingan konseling serta triangulasi dengan orangtua siswa, analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perilaku seks yang sering dilakukan remaja adalah kissing, informan mengetahui bahwa dampak negatif perilaku seks dapat mengakibatkan kehamilan dan AIDS, sumber informasi tentang perilaku seks berasal dari guru di sekolah dan teman sebaya, sedangkan orangtua kurang berperan dalam membangun pola komunikasi yang positif dengan anak untuk mendiskusikan dan memberikan arahan sehubungan dengan perilaku seks. Media yang digunakan oleh informan mengakses tayangan pornografi adalah handpone dengan fasilitas bluetooth. Disarankan mengadakan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja, membuat peer group remaja, serta meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler.