Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SIKAP DAN STATUS EKONOMI DENGAN PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI Kumaidi Kumaidi; Yuliati Amperaningsih
Jurnal Kesehatan Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.529 KB) | DOI: 10.26630/jk.v5i2.44

Abstract

Kumaidi1)Yuliati Amperaningsih1) 1)Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Abstract: Attitude and ekonomics status with early marriage in young women. Teens is a period of growing a person in the transition of children into adolescent. Data recording Systems and Reporting Integrated Public Health Center (SP2TP) Karta Raharja in 2012, the amount of adolescent who married early (16 years by 62 people 40%) 0f the 155 total wedding and increased in 2013 by 74 people (45,7%) of the 162 total wedding. Early marriage in public helath center of Karta Raharja in 2012 by 39people (29,1%) of the 134 total wedding and in 2013 by 35 people (24,6%) of the 142 total wedding. The purpose of research was to determine the relationship of attitudes and economics status of families with early marriage in young women in the working are public health of Karta Raharja wets Tulang Bawang in 2014. Design of research used analytic with cross sectional approach. The population of young women in public health center Karta Raharja, West Tulang Bawang regency totaling 784 people, sample of 89 people. Sample stratified Random Sampling Tecnique. Data analysis using the chi square. The result of chi square obtained her are relationship with the attitude of early marriage on young women (p-value = 0,004 < 0,05). There are relation ship of the economnics status with early marriage in young women. Based on the research results sugested to Public Health Center Karta Raharja, West Tulang Bawang Regency can socialize wedding time and the impact of early marriage in young women through counseling and the used language the is easily understanable to children who entered the young women and parrents, especially mother, and provide sklill in adolescent so that us could be work and cooperate with PNPM to provide capital.Keywords : Attitude, Economic, Early Marriage.Abstrak: Sikap dan Status Ekonomi dengan Pernikahan Dini pada Remaja Putri. Remaja merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi dari anak-anak ke masa dewasa. Data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) Karta Raharja tahun 2012 jumlah remaja yang menikah dini <16 tahun sebesar 62 orang (40%) dari 155 total pernikahan dan meningkat di tahun 2013 menjadi sebesar 74 orang (45,7%) dari 162 total pernikahan. Pernikahan dini di wilayah kerja Puskesmas Karta Raharja tahun 2012 sebesar 39 orang (29,1%) dari 134 total pernikahan dan pada tahun 2013 sebesar 35 orang (24,6%) dari 142 total pernikahan.  Tujuan penelitian adalah diketahui hubungan sikap dan status ekonomi keluarga dengan pernikahan dini pada remaja putri di Wilayah kerja Puskesmas Karta Raharja Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2014. Desain penelitian yang digunakan analitik dengan pendekatan cross sectional.  Populasi adalah seluruh remaja putri di Wilayah Kerja Puskesmas Karta Raharja Kabupaten Tulang Bawang Barat yang berjumlah 784 orang. Sampel sebesar 89 orang. Teknik sampel stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji chi squre. Hasil uji Chi square didapat ada hubungan sikap dengan pernikahan dini pada remaja putri (p-value=0,004 < 0,05), ada hubungan status ekonomi keluarga dengan pernikahan dini putri (p-value=0,002 < 0,05). Diharapkan Puskesmas Karta Raharja Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan mensosialisasikan waktu pernikahan dan dampak pernikahan dini melalui penyuluhan dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami kepada anak yang memasuki usia remaja putri dan orang tua  terutama ibu, serta memberikan keterampilan pada remaja agar remaja dapat bekerja dan dapat bekerjasama dengan PNPM untuk memberikan modal. Kata kunci:  Sikap, Ekonomi, Pernikahan Dini
PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DI TANGAN YANG MENDAPAT DAN YANG TIDAK MENDAPAT TERAPI INTRAVENA M Harris Avicena Akbar; Giri Udani; Yuliati Amperaningsih
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.438 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i1.521

Abstract

Cairan  intravenamerupakan salah satu dari enam kategori zat makanan selain karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Cairan adalah komponen yang sangat penting dalam tubuh dan bertindak sebagai penghancur makanan.Cairan bisa menyebabkan terjadinya peningkatan osmotik sehingga menyebabkan pengenceran glukosa di plasma.Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu pasien di tangan yang mendapat  dan yang tidak mendapat terapi intravena di instalasi penyakit dalam A RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro.Metode penelitian dan desain penelitian yang digunakan adalah komparasi dengan jenis desain kohort.Populasi yang diambil dengan metode consecutive sampling sebanyak 15 orang. Analisa yang digunakkan pada penelitian kali ini adalah analisa univariat dan bivariat dengan pendekatan T testdengan uji statistikT dependen.Hasil penelitian dengan analisa bivariat diperoleh p-value = 0,00 lebih kecil dari nilai  α= 0,05. Disimpulkan terdapat perbedaan hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu pada pasien di tangan yang mendapat dan yang tidak mendapat terapi intravena di Instalasi Penyakit Dalam A  RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro. Saran dalam melakukan tindakan pemeriksaan kadar gula darah agar tidak melakukan pemeriksaan kadar gula darah di tangan yang mendapat terapi intravena.
HUBUNGAN SIKAP DAN STATUS EKONOMI DENGAN PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI Kumaidi Kumaidi; Yuliati Amperaningsih
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.487 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i1.522

Abstract

Remaja merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi dari anak-anak kemasa dewasa.Data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) Karta Raharja tahun 2012 jumlah remaja yang menikah dini <16 tahun sebesar 62 orang (40%) dari 155 total pernikahan dan meningkat di tahun 2013 menjadi sebesar 74 orang (45,7%) dari 162 total pernikahan. Pernikahan dini di wilayah kerja Puskesmas Karta Raharja tahun 2012 sebesar 39 orang (29,1%) dari 134 total pernikahan dan pada tahun 2013 sebesar 35 orang (24,6%) dari 142 total pernikahan.  Tujuan penelitian adalah diketahui hubungan sikap dan status ekonomi keluarga dengan pernikahan dini pada remaja putri di Wilayah kerja Puskesmas Karta Raharja Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2014.Desain penelitian yang digunakan analitik dengan pendekatan cross sectional.  Populasi adalah seluruh remaja putri di Wilayah Kerja Puskesmas Karta Raharja Kabupaten Tulang Bawang Barat yang berjumlah 784 orang. Sampel sebesar 89 orang. Teknik sampel stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji chi squre.Hasil uji Chi square didapat ada hubungan sikap dengan pernikahan dini pada remaja putri (p-value=0,004 < 0,05), ada hubungan status ekonomi keluarga dengan pernikahan dini putri (p-value=0,002 < 0,05). Diharapkan Puskesmas Karta Raharja Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan mensosialisasikan waktu pernikahan dan dampak pernikahan dini melalui penyuluhan dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami kepada anak yang memasuki usia remaja putri dan orang tua  terutama ibu, serta memberikan keterampilan pada remaja agar remaja dapat bekerja dan dapat bekerjasama dengan PNPM untuk memberikan modal.
ANALISIS FAKTOR DETERMINAN STATUS GIZI LANSIA PENGHUNI PANTI WERDA BHAKTI YUSUA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Dewi Sri Sumardillah; Yuliati Amperaningsih
Jurnal Keperawatan Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.593 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v8i1.140

Abstract

Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia). Lansia merupakan salah satu kelompok masyarakat yang rawan menderita masalah gizi sehingga kekebalan tubuh menurun, mudah terserang penyakit, timbul komplikasi penyakit bahkan risiko kematian. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor determinan status gizi lansia penghuni Panti Werdha Bhakti Yusua Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2011. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan mengukur seluruh populasi lansia yang berjumlah 104 orang. Instrument pengukuran yang digunakan adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk mengukur variabel dependen (status gizi) dan kuesioner untuk mengukur variabel independen (umur, jenis kelamin, status perkawinan, penyakit penyerta, kunjungan keluarga, partisipasi kegiatan sosial, kepemilikan gigi asli, konsumsi energi, konsumsi protein). Analasis bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diketaui bahwa 59,6% lansia memiliki status gizi kurus dengan rata-rata IMT 19,44+3,57. Faktor determinan yang berhubungan dengan status gizi lansia adalah status perkawinan (p=0,049), penyakit penyerta (p=0,000), kunjungan keluarga (p=0,041), partisipasi kegiatan sosial (p=0,004), jumlah kepemilikan gigi asli (p=0,011), konsumsi energi (p=0,039), dan konsumsi protein (p=0,042), sedangkan faktor determinan yang tidak ada hubungan adalah umur (p=0,644) dan jenis kelamin (p=0,835). Disarankan agar ada kerja sama antara kementerian sosial, kementerian kesehatan dan pemerintah daerah untuk menempatkan tenaga kesehatan di Panti Werdha Bhakti Yusua, membentuk posyandu lansia di Panti Werdha Bhakti Yusua agar kesehatan lansia dapat dipantau perkembangannya.
HUBUNGAN SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF DENGAN NIAT BERHENTI MEROKOK PADA PEGAWAI LAKI-LAKI DI POLTEKKES TANJUNGKARANG Hernawily Hernawily; Yuliati Amperaningsih
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.926 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i2.584

Abstract

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, menarik sebagai suatu maalah kesehatan, minimal dianggap sebagai faktor risiko dari suatu penyakit tidak menular. Secara nasional prevalensi perokok saat ini 34,7 persen. Berdasarkan Riskesdas tahun 2010 prevalensi merokok provinsi Lampung menempatiurutan ke sepuluh dengan persentase sebesar 38%.Tidak menutup kemungkinan tenaga kesehatan yang bekerja di suatu instansi pemerintah mempunyai perilaku merokok.Hal ini dipengaruhi berbagai faktor terhadap periilaku merokok tersebut. Tujuan penelitian ini diketahuinya hubungan sikap dan norma subyektif dengan niat berhenti merokok pada pegawai laki-laki diPoltekkes Tanjungkarang tahun 2014. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua pegawai laki-laki tyang merokok dengan sampel total populasi sebanyak 67 responden. Diperoleh p-value 0,119 (p>0,05) berarti tidak ada hubungan sikap dengan niat berhengti merokok, sedangkan p-value 0,039 (p<0,05) berarti ada hubungan norma subyektif dengan niat berhenti merokok.Disarankan perlu dibuat peraturan tentang kawasan tanpa rokok, pembuatan poster, leaflet dan pin tentang bahaya merokok serta memberikan sanksi bagi pelanggar dengan lisan maupun tertulis.
FENOMENA PERILAKU SEKS REMAJA SMP DI KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Almurhan Almurhan; Yuliati Amperaningsih
Jurnal Keperawatan Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.772 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v8i1.146

Abstract

Masa remaja merupakan masa dimana individu cenderung menginginkan perhatian yang lebih, selain itu masa remaja juga terjadi perkembangan organ seksual yang mempunyai pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenis. Penelitian diberbagai kota besar di Indonesia mengungkapkan bahwa sekitar 20-30% remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Tujuan penelitian mengetahui fenomena perilaku seks remaja di SMP Taman Siswa Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, cara pengambilan subjek penelitian dengan teknik bola salju, alat pengumpul data yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam dengan key informan guru bimbingan konseling serta triangulasi dengan orangtua siswa, analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perilaku seks yang sering dilakukan remaja adalah kissing, informan mengetahui bahwa dampak negatif perilaku seks dapat mengakibatkan kehamilan dan AIDS, sumber informasi tentang perilaku seks berasal dari guru di sekolah dan teman sebaya, sedangkan orangtua kurang berperan dalam membangun pola komunikasi yang positif dengan anak untuk mendiskusikan dan memberikan arahan sehubungan dengan perilaku seks. Media yang digunakan oleh informan mengakses tayangan pornografi adalah handpone dengan fasilitas bluetooth. Disarankan mengadakan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja, membuat peer group remaja, serta meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS PADA WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA BANDAR LAMPUNG Yulina Yulina; Yuliati Amperaningsih
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 2, No 1 (2013): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v2i1.352

Abstract

Kunjungan ANC yang diharapkan ≥ 95%, namun dari 27 puskesmas yang adahanya 7 puskesmas yang tercapai, 13 puskesmas belum tercapai. Tujuan penelitianmenganalisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelengkapan kunjungan ANC.diPuskesmas Kota Bandar Lampung dan jenis penelitian kuantitatif dengan desain potonglintang. Sampel digunakan sebanyak 158 sampel. Analisis data menggunakan analisismultivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa. Pengetahuanyang berpengaruh terhadap kunjungan ANC (p-value 0,000) OR 4,367 95% CI (1,96-9,72). Dukungan keluarga (p-value 0,001) OR 3,90 95% CI (1,74-8,76). Probabilitasatau risiko seorang responden untuk tidak melakukan kunjungan antenatal care lengkapadalah 41,6%. Perlu diberikan informasi sebanyak banyaknya serta secara kontinuetentang kesehatan kehamilan terutama suami tentang pemeriksaan kehamilanpertolongan persalinan yang aman dengan Jampersal sehingga dapat menjadi alternatifpotensial untuk menyampaikan pesan pembangunan, juga budaya suami dan keluargayang siaga dan informasi tentang parenting. Pendidikan dan penyuluhan kepada tokohmasyarakat, pelatihan, seminar, lokakaraya dan bimbingan yang ada.Kata Kunci : ANC, Bumil, Dukungan Keluarga
Pembentukan Konselor Kelompok Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan di Bandar Lampung Idawati Manurung; Yuliati Amperaningsih; Dedek Saiful Kohir
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v2i2.94

Abstract

Narapidana atau warga binaan mempunyai masalah mental, emosi dan perilaku yang memerlukan konseling individu untuk memulihkan mereka, tetapi jumlah petugas tidak sebanding dengan jumlah warga binaan sehingga diperlukan terapi secara berkelompok agar lebih mudah menjangkau banyak warga binaan, Kegiatan pengabdian masyarakat ini berfokus pada pembinaan berkelompok warga binaan yang dilakukan konselor kelompok atau kegiatan konseling kelompok,  memberikan pelatihan menjadi konselor kelompok bagi staf lembaga permasyarakatan bagian pembinaan dan keamanan.  Konseling kelompok berhasil membuat perubahan mental, emosi dan perilaku warga binaan. Pelatihan konselor kelompok diberikan kepada staf lembaga pemasyarakatan baik yang di Lembaga Permasyarakatan Perempuan, maupun staf lembaga permasyarakatan lain di Bandar Lampung sehingga para staf memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan konseling kelompok. Konseling kelompok cepat memulihkan, memberi pelajaran bagi warga binaan untuk memulihkan mental dan koping mereka, lebih efektif dan efisien karena dalam waktu cepat bisa menjangkau banyak warga binaan. Kegiatan ini sebaiknya tetap dilanjutkan di  Lembaga Permasyarakatan Perempuan dengan berorientasi kepada pelaksanaan konseling kelompok disetiap blok dengan melibatkan warga binaan, dibimbing para konselor yang sudah dilatih sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok warga binaan yang bisa untuk membina diri mereka secara group (peer group). Lembaga-lembaga permasyarakatan lain bisa memulai dengan membentuk kelompok-kelompok warga binaan dan pelatihan konselor kelompok.