Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran literasi digital dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa di era Society 5.0. Era ini menuntut integrasi antara manusia dan teknologi, sehingga kemampuan berpikir kritis dan penguasaan literasi digital menjadi kompetensi utama bagi mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan menelaah berbagai hasil penelitian sebelumnya yang relevan dari jurnal nasional dan internasional. Data dikumpulkan melalui analisis mendalam terhadap delapan sumber ilmiah yang membahas hubungan antara literasi digital dan kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi digital berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa, terutama dalam konteks pembelajaran berbasis teknologi. Mahasiswa yang memiliki literasi digital tinggi cenderung mampu menilai kredibilitas informasi, berpikir secara analitis, serta mengambil keputusan yang tepat berdasarkan data. Selain itu, integrasi literasi digital dalam pembelajaran juga mendorong mahasiswa untuk lebih adaptif, kreatif, dan reflektif terhadap tantangan akademik di era digital. Pembahasan lebih lanjut mengungkap bahwa penguatan literasi digital melalui kurikulum pendidikan tinggi, pelatihan teknologi, dan pemanfaatan kecerdasan buatan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan kualitas berpikir kritis mahasiswa. Dengan demikian, literasi digital bukan hanya keterampilan teknis, tetapi juga fondasi penting dalam membentuk mahasiswa yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi kompleksitas dunia Society 5.0.