Miski Miski
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dimensi Sosial Dalam Wacana Tafsir Audiovisual: Studi Atas Tafsir Ilmi Lebah Menurut Al-Qur’an dan Sains Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI di Youtube Ali Hamdan; Miski Miski
Religia Vol 22 No 2: Oktober 2019
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v22i2.2190

Abstract

Kajian ini berangkat dari kenyataan adanya tafsir audiovisual, ‘Lebah menurut al-Qur’an dan Sains” yang dikeluarkan oleh Lembaga Pentashihan Mushaf al-Qur’an Kemenag RI yang sama sekali belum pernah dikaji. Padahal, dengan adanya tafsir tersebut, secara tidak langsung LPMA sudah melakukan produksi dan penyebaran wacaan tafsir ilmi yang sejatinya masih berpolemik di tengah pemerhati kajian al-Qur’an. Maka, pertanyaan yang ingin dijawab pada kajian ini adalah: “Bagaimana dimensi sosial dalam wacana tafsir audiovisual “Lebah Menurut al-Qur’an dan Sains?” Kajian ini menggunakan persepktif analisis wacana kritis dengan kerangka analisa Dimensi Sosial ala Tuen van Djik. Merupakan kajian kualitatif dengan jenis studi pustaka; keseluruhan datanya berbentuk dokumentasi dengan bahan primer Video “Lebah menurut al-Qur’an dan Sains” dan didukung dengan bahan-bahan tertulis lainnya. Kajian ini menunjukkan bahwa terdapat dua hal utama bagaimana wacana tafsir ilmi melalui video ‘Lebah menurut al-Qur’an dan Sains,” oleh LPMA sehingga ia tampa disadari diterima begitu saja, pertama, dengan memaksimalkan perannya sebagai lembaga yang memiliki otoritas dan legitimasi kuasa di bawah perlindungan lembaga negara. Kedua, posisi kuasa yang dimiliki oleh LPMA diperkuat lagi dengan kenyatan lain bahwa mereka memiliki askes lebih untuk menyebarkan wacana kepada khalayak; akses tersebut dengan keberadaan pada tokoh-tokoh penting di dalamnya dan disokong penuh dengan akses memaksimalkan kecanggihan teknologi dan informasi
“Stay at Home, Obey Sunnah”: Construction of Women's Piety Through QS. al-Ahzab verse 33 in TikTok Social Media Post Putri Ghoida’ Habibillah; Miski Miski
Religia Vol 25 No 2 (2022): Author geographical coverage: Indonesia
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.vi.5782

Abstract

This research aims to analyze the construction of women's piety through QS al-Ahzab verse 33 on social media TikTok. In tracing this construction of piety, the main question is: how is the verse visualized with a certain understanding? and what are the implications in the context of religious patterns in Indonesia? With a netnographic approach and three analytical models, such as descriptive, critical, and correlative, this research shows that QS. al-Ahzab verse 33 in the TikTok is visualized with symbols showing the domestication of women at home by playing sound, text on video, captions, and relevant videos. In this case, there are four specific important findings. First, understanding related to QS. al-Ahzab verse 33 is synonymous with an understanding based on the reasoning in translation, not on text or sources. Second, the various posts related to this theme are partly directed toward financial interests. Third, there is an attempt to confirm the identity of a group which automatically eliminates the truth of another group's version. Fourth, a new structuring structure is created in TikTok's social interactions, namely digital piety.
Dimensi Sosial Dalam Wacana Tafsir Audiovisual: Studi Atas Tafsir Ilmi Lebah Menurut Al-Qur’an dan Sains Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI di Youtube Ali Hamdan; Miski Miski
Religia Vol 22 No 2: Oktober 2019
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v22i2.2190

Abstract

Kajian ini berangkat dari kenyataan adanya tafsir audiovisual, ‘Lebah menurut al-Qur’an dan Sains” yang dikeluarkan oleh Lembaga Pentashihan Mushaf al-Qur’an Kemenag RI yang sama sekali belum pernah dikaji. Padahal, dengan adanya tafsir tersebut, secara tidak langsung LPMA sudah melakukan produksi dan penyebaran wacaan tafsir ilmi yang sejatinya masih berpolemik di tengah pemerhati kajian al-Qur’an. Maka, pertanyaan yang ingin dijawab pada kajian ini adalah: “Bagaimana dimensi sosial dalam wacana tafsir audiovisual “Lebah Menurut al-Qur’an dan Sains?” Kajian ini menggunakan persepktif analisis wacana kritis dengan kerangka analisa Dimensi Sosial ala Tuen van Djik. Merupakan kajian kualitatif dengan jenis studi pustaka; keseluruhan datanya berbentuk dokumentasi dengan bahan primer Video “Lebah menurut al-Qur’an dan Sains” dan didukung dengan bahan-bahan tertulis lainnya. Kajian ini menunjukkan bahwa terdapat dua hal utama bagaimana wacana tafsir ilmi melalui video ‘Lebah menurut al-Qur’an dan Sains,” oleh LPMA sehingga ia tampa disadari diterima begitu saja, pertama, dengan memaksimalkan perannya sebagai lembaga yang memiliki otoritas dan legitimasi kuasa di bawah perlindungan lembaga negara. Kedua, posisi kuasa yang dimiliki oleh LPMA diperkuat lagi dengan kenyatan lain bahwa mereka memiliki askes lebih untuk menyebarkan wacana kepada khalayak; akses tersebut dengan keberadaan pada tokoh-tokoh penting di dalamnya dan disokong penuh dengan akses memaksimalkan kecanggihan teknologi dan informasi
“Stay at Home, Obey Sunnah”: Construction of Women's Piety Through QS. al-Ahzab verse 33 in TikTok Social Media Post Putri Ghoida’ Habibillah; Miski Miski
Religia Vol 25 No 2 (2022): Author geographical coverage: Indonesia
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v25i2.5782

Abstract

This research aims to analyze the construction of women's piety through QS al-Ahzab verse 33 on social media TikTok. In tracing this construction of piety, the main question is: how is the verse visualized with a certain understanding? and what are the implications in the context of religious patterns in Indonesia? With a netnographic approach and three analytical models, such as descriptive, critical, and correlative, this research shows that QS. al-Ahzab verse 33 in the TikTok is visualized with symbols showing the domestication of women at home by playing sound, text on video, captions, and relevant videos. In this case, there are four specific important findings. First, understanding related to QS. al-Ahzab verse 33 is synonymous with an understanding based on the reasoning in translation, not on text or sources. Second, the various posts related to this theme are partly directed toward financial interests. Third, there is an attempt to confirm the identity of a group which automatically eliminates the truth of another group's version. Fourth, a new structuring structure is created in TikTok's social interactions, namely digital piety.