Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Kualitas Semen Beku Kuda dalam Pengencer Susu Skim dan Dimitropoulos dengan Dimetilformamida Sebagai Krioprotektan I Arifiantini; I Supriatna; . Aminah
Media Peternakan Vol. 30 No. 2 (2007): Media Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.793 KB)

Abstract

Equine semen are far less tolerant in the freezing and thawing process than bull semen. The stallion spermatozoa are known susceptible to cold-shock relating with the content of their fatty acid on the plasma membrane. The extender is one of determining factors in the success of stallion semen cryopreservation, as an energy source and protector the cell from harmfull effect of cold shock. The common cryoprotective agent (CPA) for mammalian spermatozoa was glycerol, but for stallion semen cryopreservation, dimethyl formamide (DMF) was more suitable. This research was conducted to compare the success of the stallion semen cryopreservation in skim milk and dimitropoulos (DV) extender with DMF as cryoprotectant. Semen from three sexualy mature stallions was collected twice a week using an artificial vagina. Semen was evaluated macro- and microscopically and then divided into two tubes, diluted each of them with skim milk dan DV extender (1:1), centrifuged at 3 000 rpm for 15 minutes. The supernatant was removed and the pellet (spermatozoa) was re-diluted in skim DMF (SDMF) and DVDMF extender with the concentration of spermatozoa was 200x106 ml-1. The semen then packed in 0.3ml minitub straw equilibrated for two hours at 4-50C and frezee in liquid N2 vapor for 10 minutes. The assessment of sperm quality was conducted based on the percentage of sperm motility and viability. In this research, post-thawed semen in DVDMF showed the percentages of the motility (36.2%) and the viability (59.3%) higher (P < 0.05) than SDMF (28.5 and 48.0 %). In conclusion, the DVDMF extender provided better post-thawed semen quality than SDMF. Key words: cryopreservation, stallion semen, skim, dimitropoulos, dimethyl formamide
House Dust Mites in One of Indonesian Detention Center in 2020 Ajrina Malia; Makhabbah Jamilatun; Aminah Aminah
Biomedika Vol 13 No 2 (2020): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/biomedika.v13i2.843

Abstract

House dust mite was one of the most common allergens in homes around the world and associated with manifestations of allergies of skin and respiratory tract such as bronchial asthma, allergic rhinitis, and atopic dermatitis. This arthropod was commonly found on carpets, mattresses, children's toys, and other home furnishings. This study was aimed to identify and quantify the number of Dermatophagoides spp in Detention Center. This descriptive study was conducted using flotation method on 52 samples of mattress dust collected in February 2020. The results showed that 49 out of 52 mattress dust samples were positive of Dermatophagoidesspp..Of all Dermatophagoides spp, there were Dermatophagoides pteronyssinus (71.2%) and Dermatophagoides farinae (28.8%). In conclusion, this study found two species of Dermatophagoides spp. in Detention Center and suggested that the fascility maintain the cleanliness of the mattress by drying the mattress and changing the sheets at least once a week.
Pemeriksaan Kuku dan Penyuluhan Memotong Kuku yang Benar pada Anak-Anak di Panti Asuhan Assomadiyyah Makhabbah Jamilatun; Aminah Aminah; Shufiyani Shufiyani
Jurnal Abdidas Vol. 1 No. 3 (2020): Vol 1 No 3 July Pages 88-182
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.733 KB) | DOI: 10.31004/abdidas.v1i3.30

Abstract

Kecacingan merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan, memiliki prevalensi tinggi dan berjangkit di sebagian besar wilayah Indonesia. Permasalahan kasus penyakit kecacingan yang terjadi tidak akan tuntas jika hanya dengan pengobatan saja. Personal hygiene adalah suatu usaha pemeliharaan kesehatan diri seseorang yang bertujuan mencegah terjangkitnya penyakit, salah satunya adalah perawatan kuku. Upaya reduksi cacingan pada masyarakat diprioritasnya pada anak-anak, dimana kesadaran dalam menjaga kebersihan masih rendah. Panti asuhan menjadi sangat strategis untuk pembentukan karakter yang sadar perilaku hidup bersih dan sehat karena terdapat anak-anak yang tinggal dan menetap di dalamnya. Berdasarkan observasi yang dilakukan, anak-anak di Panti Asuhan Assomadiyah tinggal di dalam satu rumah yang cukup sempit dengan lokasi di pinggir kali. Selain itu, mereka juga memiliki pengetahuan yang rendah tentang kebersihan khususnya tentang kebersihan kuku. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka telah dilakukan pengabdian masyarakat pada anak-anak yang berada di Panti Asuhan Assomadiyah tentang perilaku hidup bersih sehat, khususnya tentang kebersihan kuku tangan. Dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini, anak asuh di Panti Asuhan Assomadiyah termotivasi untuk memotong kuku dengan rutin sehingga kebersihan tangan terjaga
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FUNGI PATOGEN DI KOLAM RENANG KOTA TANGERANG Makhabbah Jamilatun Jamilatun; Aminah Aminah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 4 No 2 (2017): Maret
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.048 KB) | DOI: 10.32668/jitek.v4i2.77

Abstract

Swimming pool is a public facility that can be used as for recreation and exercise purposes. But the water quality is often left unknown. This research was aimed to isolate and identify the pathogenic fungi from the swimming pool in Tangerang City. It was a descriptive research with laboratory tests. The population in the study was the environment of Tangerang City swimming pool. Samples were taken by purposive sampling at several points of the pool, i.e. the pool water, tap water, shower room water, poolside, toilet wall and floor, and changing room. The results indicated that there was pathogenic fungi contamination in Tangerang City swimming pool. The pathogenic fungi were identified as mold and yeast, found in the swimming pool water: Aspergillus sp., Trichophyton sp.; shower room water: Penicillium sp., Mucor sp.; poolside: Penicillium sp.; toilet wall and floor:Mucor sp., Candida sp.; and changing room: Penicillium sp, Trichoderma sp, Candida sp. The presence of pathogenic fungi in this pool might be caused by contamination of fungal airborne spore, pool users, birds or cats droppings, as well as the temperature and humidity factors that support fungi growth.
KUALITAS BIOLOGIS AIR KOLAM RENANG UMUM DI KOTA TANGERANG Aminah Aminah; Makhabbah Jamilatun
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 4 No 2 (2017): Maret
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1167.43 KB) | DOI: 10.32668/jitek.v4i2.84

Abstract

Various studies have shown that swimming pool mismanagement could serve as medium for water-borne diseases transmission. The research aimed to assess the biological quality of public swimming pool water in Tangerang city. One public swimming pool at the center of Tangerang city was assessed during November – December 2016 by adding two parameters to routine bacteriological indicators assessed by Tangerang city Heath Official in publicfacilities. Nine samples taken from three points in the swimming pool at three time periods, i.e. before, after, and during operational hours were analysed in the laboratory for detection and quantificaton of bacteriological indicators of swimming pool water, i.e. coliform, Escherichia coli, Staphylococcus, and Pseudomonas aeruginosa. Results showed that the number of total coliform and Escherichia coliof the public swimming pool exceeded WHO guidelines but not Peudomonas and Staphylococcus. Therefore,the disinfection, cleaning, and monitoring procedures need to be improved as well as increasing public swimming pool users education about the risk of potential transmissible diseases in public swimming pool.
Perbandingan Pertumbuhan Aspergillus fumigatus pada Media Instan Modifikasi Carrot Sucrose Agar dan Potato Dextrose Agar Makhabbah Jamilatun; Nisa Azzahra; Aminah Aminah
Jurnal Mikologi Indonesia Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Perhimpunan Mikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.948 KB) | DOI: 10.46638/jmi.v4i1.69

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai perbandingan pertumbuhan Aspergillus fumigatus pada media instan modifikasi carrot sucrose agar (CSA) dan potato dextrose agar (PDA). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah cendawan dapat tumbuh pada media modifikasi CSA yang dijadikan media instan dengan menggunakan cendawan uji A. fumigatus, memperoleh media alternatif yang efisien waktu pada saat proses pembuatannya, dan untuk mengetahui morfologi cendawan A. fumigatus pada media instan CSA dan PDA. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan menanam cendawan uji pada media instan modifikasi CSA, media modifikasi CSA, dan media PDA kemudian hasil disajikan dalam bentuk tabel, narasi, dan gambar. Hasil penelitian menunjukan tumbuhnya koloni A. fumigatus pada media instan modifikasi CSA, sehingga media modifikasi ini mampu digunakan sebagai media pertumbuhan cendawan. Dengan adanya media hasil modifikasi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap media impor dan dapat digunakan di laboratorium sehingga mampu menekan biaya pemeriksaan.
KAJIAN RETROSPEKTIF PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DAN CHIKUNGUNYA DI KOTA TANGERANG DALAM 10 TAHUN (2003-2013) Aminah Aminah; Makhabbah Jamilatun
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 2 No 1 (2015): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.208 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v2i1.145

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya merupakan penyakit viral endemis bersumber nyamuk di Indonesia.Organisasi kesehatan dunia WHO tahun 2009 mengelompokkan demam berdarahmenjadi demam berdarah ringan dan tiga kriteria demam berdarah berat yaitu Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Sindrom Syok Dengue (SSD)[1]. Data sekunder berupa laporan kasus penyakit yang diterima/ditangani puskesmas dan laporan pemeriksaan laboratorium terkait DBD dan Chikungunya selama sepuluh tahun dikumpulkan dan disajikan secara deskriptif. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan desain eksploratif pada kasusDBD-Chikungunya di Kota Tangerang tahun 2003-2013. Instrumen penelitian yang digunakan berupa buku bantu DBD yang dibuat oleh penanggung jawab Program pemberantasan DBD di Puskesmas Kota Tangerang tahun 2003-2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Puskesmas yang ada di wilayah Kota Tangerang yang berjumlah 32 Puskesmas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah tujuh Puskesmas yang terdiri dari dua Puskesmas dengan data lengkap mulai 2003 dan lima Puskesmas dengan data kurang lengkap. Pengumpulan data dilakukan secara langsung peneliti dengan menelaah catatan/data yang ada dalam buku bantu DBD di Puskesmas Kota Tangerang mulai tahun 2003 hingga 2013. Data yang dikumpulkan sesuai dengan variabel yang menjadi fokus penelitian yaitu data tentang kejadian DBD dan Chikungunya baik yang baru suspek maupun yang sudah dikonfirmasi.Data disalin dari buku bantu DBD ke dalam format digital untuk selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data menggunakan perangkat lunak dalam komputer. Dari hasil analisis yang dilakukan, berikut simpulan yang dapat ditarik: Pencatatan Kasus DBD-Chikungunya di Puskesmas belum tertata dengan baik dan belum seragam. Masih terjadi banyak kasus DBD-Chikungunya yang tercatat di Kota Tangerang. Rata-rata frekuensi DBD-Chikungunya tinggi terjadi pada dua trimester pertama. Perkembangan penyakit DBD-Chikungunya dari tahun ke tahun tidak seragam.
MULTIDRUG RESISTANT ESCHERICHIA COLI PADA SUMBER AIR MINUM DI KOTA TANGERANG Aminah Aminah; Makhabah Jamilatun
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 1 (2016): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.773 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i1.150

Abstract

Multidrug-resistant Escherichia coli (MDR E. coli) telah menjadi perhatian dalam hal kesehatan masyarakat di berbagai negara. Bakteri ini menyebabkan infeksi yang sulit ditangani sehingga dampak buruk yang ditimbulkan bagi kesehatan menjadi luas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prevalensi dan kerentanan MDR E. coli yang diisolasi dari sumber air minum masyarakat yang berada di Kota Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2015. Desain yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bakteri E. coli yang diisolasi dari sumber air minum masyarakat di Kota Tangerang. Semua bakteri yang diisolasi digunakan sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 16 sumber air minum masyarakat, enam di antaranya positif mengandung E. coli dan satu sumber air minum positif mengandung MDR E. coli. Oleh karena itu untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih jauh, perlu dilakukan pemeriksaan berkala terhadap berbagai bakteri patogen yang ada di masyarakat.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ESCHERICHIA COLI PADA AIR WUDHU DI MASJID YANG BERADA DI KOTA TANGERANG Makhabah Jamilatun; Aminah Aminah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 1 (2016): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.547 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i1.154

Abstract

Air sebagai salah satu kebutuhan utama dalam menunjang kehidupan manusia beresiko membawa penyakit bawaan air (water borne disease) jika tidak memenuhi syarat kesehatan. Salah satu pemanfaatan air adalah digunakan sebagai air wudhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Escherichia coli pada air wudhu di Masjid yang berada di Kota Tangerang. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan uji laboratorium dengan jumlah sampel 15. Pengambilan sampel dilakukan pada masjid yang telah ditentukan, selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium yang meliputi nilai MPN coliform untuk mengetahui kualitas air, dilanjutkan isolasi dan identifikasi Escherichia coli pada media EMBA (Eosin Methylin Blue Agar) serta uji produksi hemolisin pada media agar darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat keberadaan bakteri Escherichia coli pada air wudhu di Masjid yang berada di Kota Tangerang. Dari hasil identifikasi Escherichia coli, dapat diketahui dari 15 sampel yang diteliti terdapat 6 sampel air wudhu yang teridentifikasi E.coli, dua diantaranya bersifat hemolisis. Oleh karena itu penjaga masjid untuk senantiasa menjaga kebersihan air bak penampungan dengan teratur serta kebersihan lingkungan di sekitar masjid.
UJI DAYA HAMBAT ANTIBAKTERI KAPANG ENDOFIT DARI TANAMAN ALANG-ALANG (IMPERATA CYLINDRICA (L.) BEAUV.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI Makhabbah Jamilatun; Aminah Aminah; Shufiyani Shufiyani
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 7 No 2 (2020): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v7i2.224

Abstract

Perhatian terhadap mikroba endofit telah meningkat karena mempunyai beberapa fungsi, antara lain dapat menghasilkan berbagai senyawa fungsional metabolit sekunder. Berdasarkan penelitian sebelumnya, dua kapang endofit berhasil diisolasi dari tanaman alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.). yaitu Fusarium sp. dan Mucor sp. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kapang endofit dari tanaman alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian diawali dengan meremajakan dan fermentasi kapang endofit, kemudian pengujian aktivitas antibakteri dari fermentasi kapang endofit yang dilakukan dengan metode Kirby Bauer. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kapang endofit mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji. Kapang endofit Fusarium sp mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji S.aureus dan E.coli dengan diameter hambatan masing-masing sebesar 16.2 mm dan 16.8 mm. Sedangkan kapang endofit Mucor sp mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji S.aureus dan E. coli dengan diameter hambatan masing-masing sebesar 16.2 mm dan 15.2 mm pada isolat Mucor sp yang berasal dari tangkai, dan 21.3 mm dan 16.3 mm pada isolat Mucor sp yang berasal dari akar. Berdasarkan diameter zona hambat yang terbentuk maka aktivitas antibakteri kapang endofit tanaman alang-alang termasuk dalam kategori kuat, sehingga metabolit sekunder kapang endofit dari tanaman alang-alang berpotensi untuk dikembangkan serta dapat dijadikan sumber acuan dalam pencarian jenis antibiotik baru.