p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Deiksis @Artikulasi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Linguistik Forensik terhadap Perbuatan Tidak Menyenangkan di Media Sosial (Kajian Pragmatik) Lilis Hartini; Aceng Ruhendi Saifullah; Dadang Sudana
Deiksis Vol 12, No 03 (2020): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.036 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v12i03.5416

Abstract

Kesantunan merupakan aturan perilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh suatu masyarakat. Berbagai macam permasalahan sosial dapat dipicu oleh kurangnya kesantunan dalam berbahasa, berawal dari caci maki, kemudian berujung pada kekerasan fisik dan akhirnya mengakibatkan pelanggaran hukum, seperti perbuatan tidak menyenangkan. Permasalahan inti dalam penelitian ini adalah bagaimana parameter B&L dalam menilai tindakan perbuatan tidak menyenangkan di media sosial dan situasi komunikasi yang bagaimana yang diperlukan dalam menciptakan kesantunan bahasa di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindakan perbuatan tidak menyenangkan di media sosial dan ketidaksantunan berbahasa yang digunakan penutur di media sosial yang berakibat pada tindakan hukum. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pragmatik tentang kesantunan berbahasa dari B&L. Melalui metode kualitatif ditemukan bahwa media sosial merupakan sarana bergaulnya beragam komunitas sehingga tidak terlihat batasan kesantunan berbahasa maupun budaya berbahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga parameter kesantunan berbahasa yang dilanggar oleh netizen, yaitu skala peringkat jarak sosial, skala peringkat status sosial, dan skala peringkat tindak tutur, kemudian kesantunan berbahasa di media sosial sudah semakin luntur sehingga dipandang perlu untuk menyosialisasikan nilai kesantunan berbahasa B&L. Kata Kunci: Kesantunan berbahasa, media sosial, tindakan hukum
TRADISI DAN RITUAL KEMATIAN DI GARUT: SEBUAH KAJIAN DIALEKTOLOGI Lilis Hartini
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDialektologi adalah cabang ilmu bahasa yang khusus mempelajari variasi-variasi bahasa dalam aspek fonologi, morfologi, sintaksis, leksikon, semantik, onomasiologis, dan semasiologis, yang wujud pelafalannya ada pada dialek. Sumber kajian dialektologi kali ini adalah bahasa lisan yang dituliskan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi dan ritual kematian di Garut. Melalui pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif. Ditemukan bahwa terdapat tradisi dan ritual kematian pada masyarakat Garut yang sesuai dengan variasa bahasanya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diterapkan secara daring dengan cara membagikan kuesioner dan wawancara kepada informan yang memenuhi syarat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, masih tedapat tradisi dan ritual kematian di Garut dan kedua, terdapat variasi bahasa pada bidang fonetk, morfologi, leksikal, dan onomasiologis. Kemudian hasil data yang dianalisis tersebut disajikan melalui contoh-contoh yang relevan dengan keadaan tradisi dan ritual kematian dewasa ini.  Kata kunci: tradisi, ritual, dialek, Garut AbstractDialectology is a branch of linguistics specifically studying language variations in the aspects of phonology, morphology, syntax, lexicon, semantics, onomasiology, and semasiology, with pronunciation manifestation in dialects. The source of this dialectological study is written verbal language. This study aims to describe traditions and death rituals in Garut through a qualitative approach and descriptive methods. It was found that Garut community has traditions and death rituals which are in line with the variety of languages. Research data were collected online by distributing questionnaires and conducting interviews with qualified informants. The results show that first, traditions and death rituals still exist in Garut, and second, there are language variations in the terms of phonetics, morphology, lexical, and onomasiology. The results of the data analysis were presented through examples relevant to the current state of traditions and death rituals. Keywords: traditions, rituals, dialect, Garut