Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING GUNUNGKIDUL HANDAYANI TERHADAP PENINGKATAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( STUDI KASUS BAPPEDA DAN DINAS PARIWISATA) Zuefa Choirunnisa; Deny Tri Ardianto; Rahmanu Widayat
Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) Vol 4 No 01 (2019): Vol 04, No 01 (Maret 2019) demandia - Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/demandia.v4i01.1969

Abstract

GUNUNGKIDUL HANDAYANI merupakan tagline dari city branding yang diprogramkan kabupaten Gunung Kidul sejak tiga tahun terakhir. Meski sudah dikenal banyak orang, pemerintah merasa capaian atas program ini belum sesuai harapan. Karena pada kenyataannya sebagian besar masyarakat Gunung Kidul tidak memahami konsep city branding yang dijalankan oleh pemerintah kabupaten mereka sendiri belum dirasa maksimal. Menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dengan metode wawancara mendalam dan penyebaran kuesioner, penelitian ini bеrtujuаn untuk menganalisis pengaruh City branding Kabupaten Gunungkidul pada kunjungan wisatawan Kabupaten Gunungkidul. Tеori citybranding dan teori persepsi akan mengungkap seberapa jauh pemahaman masyarakat asli gunung Gunung Kidul terkait elemen-elemen yang ada dalam city branding di kabupaten mereka sendiri.
Perhelatan Seni dalam Bingkai Dinamika Zaman Taman Balekambang Surakarta (1921-2020) Rudy Wicaksono Herlambang; Rahmanu Widayat; Galih Pranata
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 36 No 1 (2021): Februari
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v36i1.1164

Abstract

Balekambang Park is one of the many tourist objects that are quite popular in the Solo area. Not only does it present the beauty of the garden, but also keeps a long historical side. This paper seeks to record flashbacks of art events from time to time that have occurred in Taman Balekambang Surakarta. The results showed that Balekambang Park was once busy with a variety of art performances and the enthusiasm of the audience until the 80s before being displaced by the globalization media which made Balekambang Park lose its crowd and began to be abandoned in the 90s. Whereas previously, various art events such as WOP, Kethoprak had triumphed in the 80s. This alarming condition is increasingly felt where Balekambang Park has begun to be viewed with a negative stigma with the establishment of the night world in it and other dark sides such as 'plus-plus' massage and so on. Revitalization efforts were then carried out by the Solo City Government starting from the revitalization by Solo City Leaders Joko Widodo and FX Rudy in 2008. In addition, the establishment of new facilities such as the Open Stage is an effort to preserve Balekambang Park while maintaining the existence of art and cultural events that have been held in the Park since long ago.
Penataan Kawasan Kuliner Pada Umbul Siblarak di Desa Wisata Sidowayah Klaten Anung B Studyanto; Rahmanu Widayat; Andi Setiawan; Lu’lu Purwaningrum; Ahmad Faizin
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, selain memiliki potensi wisata, juga merupakan desa yang memilik lahan tanah sangat subur, dengan luas wilayah 224.4180 Ha. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pentingnya penataan kawasan kuliner di UmbulSiblarak sebagai upaya pengembangan Desa Wisata, hal ini sejalan dengan Penataan Kawasan Wisata Terpadu Sidowayah sebagai pusat pemerintahan dan pendidikan, kawasan wisata terpadu, kawasanagro komplek, kawasan perdagangan dan jasa, industri kreatif, kawasan penyangga konservasi area dan kawasan komersial. Metode pengabdian diawali dengan sosialisasi, dilanjutkan penyuluhan dan diskusi terbatas. Umbul Siblarak sangat potensial untuk menjadi tujuan wisata unggulan di Desa Wiasata Sidowayah. Dukungan kawasan kuliner dengan mengangkat menu khas lokal, serta keterlibatan warga dalam pengelolaan langsung dapat memberi sumbangan pada perekonomian pedagang di Umbul Siblarak pada khususnya dan Desa Sidowayah pada umumnya.Kata Kunci : Desa Wisata, Sidowayah, Umbul Siblarak, Wisata Kuliner.
2342 Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemanfaatan Limbah Kayu sebagai Permainan Edukasi di Desa Wisata Sidowayah Klaten Anung B Studyanto; Rahmanu Widayat; Nurhayatu Nufut Alimin; Soepono Sasongko; Ahmad Faizin
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan limbah kayu di Desa Wisata SidowayahKlaten ini sebagai salah satu upaya mewujudkan konsep Penataan Kawasan Wisata TerpaduSidowayah, sebagai Pusat Pemerintahan dan Pendidikan, Kawasan Wisata, Kawasan Agro Komplek,Kawasan Perdagangan dan Jasa, Industri Kreatif, Kawasan Penyangga Konservasi Area, danKawasan Komersil. Upaya pemanfaatan limbah kayu yang ada di Desa Wisata Sidowayah bertujuanmengatasi masalah lingkungan serta pemanfaataannya sebagai produk kreatif untuk menunjangTamanOasse,yangpadaakhirnyadapatmenggerakkansektorekonomi.Salahsatuupayapemanfaatan limbah kayu menjadi produk kreatif dengan jalan mengolah limbah kayu tersebutmenjadi alat permainan edukasi bagi anak-anak. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan beberapatahap, diawali dengan diskusi terbatas, pelatihan pengembangan desain dan pelatihan produksipermainan edukasi berbahan limbah kayu, diujung kegiatan pengabdian diakhiri dengan evaluasikegiatan. Dampak yang dirasakan langsung oleh peserta kegiatan adalah peningkatan pengetahuanpemanfaatan limbah kayu dan tambahan wawasan produksi permainan edukasi. Kegiatan pengabdianmemberi dampak positif bagi pengelolaan Taman Oasse, harapan untuk dilakukan kegiatan sejenisyang dinantikan.Kata Kunci :permainan edukasi, Desa Wisata Sidowayah, limbah kayu, Taman Oasse
DESAIN GEROBAK JAJANAN RAKYAT SIAP SAJI DENGAN MEMPERHATIKAN KEGIATAN PENGGUNA SEHINGGA DAPAT MELANCARKAN KEGIATAN PRODUKSI DAN PENJUALANYA, SERTA MENDUKUNG PROMOSI Lu’lu’ Purwaningrum; Anung Studiyanto; Andi Setiawan; Rahmanu Widayat; Ahmad Faizin; Silfia Mona Aryani
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 11: Nopember 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian dilatarbelakangi perlunya alternatif desain lapak pedagang kaki lima yang mudah dipindahkan(gerobag), efisian sebagai tempat produksi dan memajang, serta sebagai pendukung promosi. Penerima manfaat dari pengabdian ini adalah pedagang jajanan “risol mayo” sebagai salah satu jajanan rakyat yang semakin bertumbuh di masyarakat. Proses pengabdian meliputi: brainstorming dan inventaris kebutuhan, rekomendasi desain, penentuan dimensi, sketsa dan alternatif desain, pembuatan prototipe 1:1, pelaporan dan pendaftaran HKI. Produk gerobag ini diharapkan bisa menjadi model gerobag yang memnuhi aspek fungsi, teknik dan estetik, yaitu efisien digunakan, menarik, mudah dipindahkan, efesien bahan dengan material ramah lingkunagn.
Interior Design of Samin Community Culture Museum With Neo Vernacular Concept in Blora Dzia Fadhilla Novrizka; Rahmanu Widayat
TAMA: Journal of Visual Arts Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Faculty Of Arts and Design Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61405/tama.v1i1.681

Abstract

Samin Community Tourism Village in Blora is located in the middle of the forest and also far from the hustle and bustle of the city, as well as a place to store cultural heritage from the Samin culture is also very less a problem experienced by the Samin Community Tourism Village. Not many people in general know about the Samin people who live in the Klopo Dhuwur Village area, Blora. Therefore, to introduce and preserve the culture of the Samin people, a place that can maintain the collections of the Samin people's heritage is needed. Samin Community Cultural Museum was designed with a neo vernacular concept in which this concept combines modern and traditional concepts in its interior. This concept was chosen to design a museum that is interactive but does not leave the culture of the surrounding area. The neo vernacular concept will be implemented in interior elements and furniture.
Penguatan Seni Budaya Kontemporer Dadak Reog Pereng Melalui Pemaknaan, Energi, dan Spiritualisme Agus Purwantoro; Viola Dinda Dwi Hapsari; Rahmanu Widayat; Deny Tri Ardianto; Arsya Aurasalwa
Journal Scientific of Mandalika (JSM) e-ISSN 2745-5955 | p-ISSN 2809-0543 Vol. 6 No. 12 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/10.36312/vol6iss12pp4369-4376

Abstract

: The traditional Reog Ponorogo art from East Java has long been adopted and preserved in Pereng Village, Mojogedang, Karanganyar, home to several active Reog communities. The “KW” (imitation) Dadak Reog performance, now integral to the village’s cultural identity, requires transformation to align with local culture and strengthen its contemporary identity. This study explores the meaning, energy, and spiritualism of Reog Pereng and community-based revitalization strategies using an ecoart approach. Employing a participatory qualitative ethnographic method, data were collected through interviews, observations, and field documentation. Findings reveal that Reog Pereng holds deep spiritual dimensions through rituals, offerings, and symbolic performances, while fostering social solidarity and cross-generational regeneration. Key challenges include limited funding and organizational structures, yet opportunities for revitalization emerge through artistic innovation, contemporary collaborations, and branding Pereng as a Creative Village.