Mardalena Mardalena
STIKes Muhammadiyah Palembang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI BPM HUSNIATI PALEMBANG TAHUN 2017 Mardalena Mardalena
Masker Medika Vol 6 No 1 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia pada kehamilan dapat dicegah dengan pemberian tablet tambah darah/tablet Fe. Depkes RI (2000) menetapkan bahwa pemberian tablet tambah darah diberikan minimal 90 tablet selama kehamilan dengan minimal 1 tablet sehari sesudah makan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik, dengan pendekatan Cross sectional yang dilakukan di BPM Husniati Palembang pada bulan Mei 2017 dengan jumlah sample sebanyak 30 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data secara Analisis Univariat dan Bivariat menggunakan Uji Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 23,3% responden patuh mengkonsumsi tablet Fe dan 76,7% responden tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe. Dari hasil Uji Chi-Square menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe adalah Pengetahuan (p = 0,001), Pendidikan ( p = 0,010), Dukungan Keluarga (p = 0,003) dan Paritas (p = 0,010). Berdasarkan penelitian ini disarankan agar ibu hamil lebih patuh dalam mengkonsumsi tablet fe serta diharapkan bagi pihak yang terkait agar lebih memberikan penyuluhan tentang pentingnya konsumsi tablet Fe dan diperlukan pula strategi program pengawasan minum tablet zat besi (Fe) pada ibu hamil.
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS KERTAPATI PALEMBANG TAHUN 2014 Mardalena Mardalena
Masker Medika Vol 4 No 2 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare merupakan keadaan frekuensi buang air besar lebih 4 kali pada bayi dengan konsistensi fases encer, dapat bewarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja.Adapun faktor penyebab diare seperti faktor infeksi, faktor malabsorbsi, faktor makanan, dan faktor lingkungan.Angka kejadian diare di Indonesia yaitu terdapat sebanyak (49.5%). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-12 bulan di Puskesmas Kertapati Palembang Tahun 2014. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional, Populasinya adalah semua bayi yang berobat di Puskesmas Kertapati Palembang Tahun 2014. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini diambil dengan metode accidental sampling yang dilakukan dengan cara pengambilan data primer di peroleh sebanyak 31 responden yang di jadikan sampel yang di ambil melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dengan menggunakan Analisis Univariat dan Analisis Bivariat.Berdasarkan hasil analisis univariat diperoleh responden yang bayinya mengalami diare (77,4%), dan yang memiliki pendidikan rendah sebanyak (67,7%), sedangkan responden yang memberikan susu formula sebanyak (71,0%).Hasil analisis bivariat didapatkan pendidikan ibu rendah sebanyak (95,2%) yang mengalami kejadian diare pada bayi usia 0-12 bulan.Dari hasil uji Chi-Square didapatkan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan kejadian diare pada bayi usia 0-12 bulan. Sedangkan yang melakukan pemberian susu formula sebanyak (95,5%) yang mengalami kejadian diare pada bayi usia 0-12bulan. Dari hasil uji Chi-Square didapatkan bahwa ada hubungan antara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-12 bulan. Saran kepada petugas kesehatan Diharapkan untuk selalu memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada seluruh masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki bayi mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kejadian diare pada bayi usia 0-12 bulan yaitu tentang pendidikan ibu yang rendah berisiko terkena diare pada bayi usia 0-12 bulan dan pemberian susu formula status yang berisiko tinggi terkena kejadian diare pada bayi usia 0-12 bulan yaitu yang memberikan susu formula
PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERAWATAN KEPUTIHAN SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN KESEHATAN DI SMAN 1 RAMBUTAN TAHUN 2016 Mardalena Mardalena; Selvy Apriani
Masker Medika Vol 5 No 1 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keputihan merupakan suatu kondisi dimana cairan yang berlebihan keluar dari vagina. Keputihan sering dianggap hal yang normal terjadi pada wanita, yang terjadi menjelang, pada saat, dan sesudah menstruasi. Keputihan sering juga dianggap sebagai hal yang umum dan sepele bagi wanita apalagi remaja sehingga kurangnya pengetahuan tentang keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan rancangan penelitiannya adalah one-group pratest-posttest design. Jumlah populasi 169 siswi dan didapat sampel penelitian 119 siswi di SMA N 1 Rambutan Tahun 2016 dengan menggunakan teknik Random Sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Analisa data yang digunakan adalah analisa bivariat Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata skor responden mengenai pengetahuan tentang cara perawatan keputihan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan yaitu 5,21 dan rata-rata skor responden mengenai pengetahuan tentang cara perawatan keputihan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu 8,40 Hasil Uji Wilxocon dengan batas nilai kemaknaan α = 0,05 diperoleh nilai p = 0,000, karena nilai p value ≤ α dapat diartikan terdapat perbedaan pengetahuan tentang cara perawatan keputihan pada remaja putri sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan pengaruh pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi pihak penentu kebijakan dan instansi terkait untuk melakukan penyuluhan serta meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SMP NEGERI 31 PALEMBANG TAHUN 2018 Mardalena Mardalena
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Menarche merupakan salah satu tanda bahwa remaja putri telah memasuki masa remaja sebagai proses yang normal, namun terkadang anak yang belum siap menghadapi menarche akan timbul keinginan untuk menolak proses fisiologis tersebut, mereka akan merasa haid sebagai sesuatu yang kejam dan mengancam, keadaan ini dapat berlanjut ke arah yang lebih negatif dan menimbulkan ketidaksiapan remaja putri dalam menghadapi menarche. Kesiapan dalam menghadapi menarche dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengetahuan dan peran ibu. Tujuan Penelitian : mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuandan peran ibu dengan kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche di SMP Negeri 31 Palembang. Metode Penelitian : penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling adalah total sampling pada siswi kelas VII yang belum menarche di SMP Negeri 31 Palembang yang berjumlah 43 orang. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche (p value = 0,000), dan tidak ada hubungan antara peran ibu terhadap kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche (p value=0,055). Simpulan : ada hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche dan tidak ada hubungan antara peran ibu dengan kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche di SMP Negeri 31 Palembang. Background : Menarche is one of the signs that an adolescent girl has entered adolescence as a normal process, but sometimes children who are not ready to face menarche will appear desire to reject the physiological process, they will consider the menstruation as something cruel and threatening, this situation will continue to a negative direction and lead to the unpreparedness of adolescent girls to face menarche. Readiness to face menarche is influenced by several factors such as knowledge and mother’s role. Research Objective : to know whether there is a correlation between knowledge and mother's role to the readiness of girls to face menarche in SMP Negeri 31 Palembang. Research Method: This research use correlational design with cross sectional approach. The sampling technique is the total sampling of the student grade VII who has not menarche in SMP Negeri 31 Palembang which are 43 people. Results: The results showed that there are correlation between knowledge with the readiness of adolescent girls to face menarche (p value = 0,000), and there is no correlation between maternal role in girls' preparedness to face menarche (p value = 0,055). Conclusion: there is a correlation between knowledge to girls' readiness to face menarche and there is no correlation between mother role to girls readiness to face menarche in SMP Negeri 31 Palembang.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU MENGENAI KANKER LEHER RAHIM DENGAN DETEKSI DINI KE PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLAJU RT 42 KELURAHAN PLAJU ILIR PALEMBANG TAHUN 2019 Mardalena Mardalena
Masker Medika Vol 7 No 2 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Kanker leher rahim dapat dicegah melalui upaya deteksi dini melalui pemeriksaan sitologi secara berkala bagi perempuan usia produktif terutama perempuan yang aktif secara seksual. Walaupun pemeriksaan Pap smear dapat mendeteksi secara dini kanker leher rahim, namun masih banyak perempuan yang enggan untuk melakukan deteksi dini. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu mengenai kanker leher rahim dengan deteksi dini ke pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Plaju RT 42 Kelurahan Plaju Ilir Palembang tahun 2019. Meotde Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampelnya yaitu 30 ibu ibu yang sudah menikah. Hasil : penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang kanker leher rahim kurang (30%), Sikap terhadap kanker leher rahim positif (60%) Sedangkan perempuan yang tidak melakukan deteksi dini kanker leher rahim (33,3%). Hasil analisis ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kanker leher rahim dengan deteksi dini ke pelayanan kesehatan diperoleh nilai signifikansi p=0,001 < p=0,05 dan tidak ada hubungan antara sikap ibu tentang kanker leher rahim dengan deteksi dini ke pelayanan kesehatan dengan nilai signifikansi p=0,429 > p=0,05. Background: Cervical cancer can be prevented through the efforts of early detection through regular cytologic examinations for women of childbearing age, especially women who are sexually active. Although the Pap smear can detect cervical cancer early, but still many women who are reluctant to do early detection.. Objective: This study aims to determine the relationship between maternal knowledge and attitudes about cervical cancer by early detection into health services in Puskesmas Plaju RT 42 Kelurahan Plaju Ilir Palembang in 2019. Research Methods: This research is survey method with cross sectional analytic. Sample of 30 married woman. The results showed that knowledge of less cervical cancer (30%), Attitudes toward positive cervical cancer (60%) while women who do not the early detection of cervical cancer (33%). Results : of analysis is the relationship between maternal knowledge about cervical cancer by early detection to healthcare acquired significance value p = 0.001 <p = 0.05 and there was no relationship between maternal attitudes about cervical cancer by early detection to healthcare with significance p value = 0.429> p = 0.05.
PENDIDIKAN KESEHATAN UPAYA PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2019 Mardalena Mardalena; Heni Yulisa; Helda Fransika
Khidmah Vol 2 No 2 (2020): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v2i2.316

Abstract

Pengabdian masyarakat berupa pendidikan kesehatan upaya pencegahan hipertensi kepada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang persiapan menjelang persalinan sehingga ibu dapat mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun psikologis sebagai upaya untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi saat persalinan. Sasaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah ibu hamil sejumlah 17 orang di RT 26 Kelurahan Silaberanti Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang. Pendidikan kesehatan dilakukan dengan metode ceramah, dan diskusi dan Tanya jawab. Dari hasil kegiatan,diperoleh adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan hipertensi yaitu sebelum diberikan pendidikan kesehatan rata-rata pengetahuan ibu 5 poin dan setelah diberikan pendidikan kesehatan rata-rata pengetahuan ibu tentang pencegahan persalinan menjadi 8,5 poin. Kesimpulan kegiatan ini bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada ibu hamil setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pencegahan hipertensi. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang gejala hipertensi, cara mencegah hipertensi, persiapan kehamilan pada ibu dengan hipertensi,meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, serta membina hubungan sosial yang baik antara masyarakat dengan tenaga kesehatan agar tenaga kesehatan dapat menjalankan fungsinya sebagai pendidik dan fasilitator untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil. Community service in the form of health education to prevent hypertension for pregnant women aims to increase maternal knowledge about preparation before delivery so that mothers can prepare themselves, both physically and psychologically as an effort to reduce morbidity and mortality in mothers and babies during labor. The target in this community service is 17 pregnant women in RT 26, Silaberanti Sub-district, the Working Area of ​​Palembang Public Health Center. Health education is done by lecture method, and discussion and question and answer. From the results of the activity, obtained an increase in knowledge of pregnant women about prevention of hypertension that is before being given health education the average knowledge of mothers is 5 points and after being given health education the average knowledge of mothers about childbirth prevention is 8.5 points. The conclusion of this activity is that there is an increase in knowledge in pregnant women after health education is done about the prevention of hypertension. Expected results from this activity are increased knowledge of pregnant women about the symptoms of hypertension, how to prevent hypertension, pregnancy preparation for mothers with hypertension, improve maternal and infant health, and foster good social relations between the community and health workers so that health workers can carry out their functions as educators and facilitators to improve the health status of the community, especially pregnant women.