Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Hubungan Kadar Anti Mullerian Hormon (AMH) dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Panjang Siklus Menstruasi Premenopause Apriani, Selvy; Hafy, Zen; Effendi, Yusuf
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/BJI.V4I1.7953

Abstract

Sistem reproduksi wanita merupakan sistem kompleks yang meliputi semua alat reproduksi wanita dan akan berubah sesuai dengan siklus perkembangan. Siklus perkembangan reproduksi wanita berlangsung secara alamiah mulai dari menarche sampai menopause. Sebelum terjadi menopause ada masa transisi yang disebut premenopause. Perubahan organ reproduksi pada masa premenopause ini ditandai dengan terjadinya gangguan pada menstruasi. Perpanjangan dan pengurangan siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Anti Mullerian Hormon (AMH) dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuan mengetahui hubungan kadar AMH dan IMT terhadap panjang siklus menstruasi premenopause di BPM Ranting Seberang Ulu I.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomolekuler Kedokteran Universitas Sriwijaya dengan desain penelitian observasional analitik. Sebanyak 74 orang sample dipilih secara Convinience Sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok siklus mesntruasi normal dan tidak normal. Kedua kelompok diukur TB dan BB nya untuk mengetahui IMT dan diambil darah vena untuk dialkukan pemeriksaan AMH dengan metode ELISA. Hasil analisis data AMH dan siklus menstruasi dilakukan dengan uji Mann-Whitney. nilai p=0,004, IMT dan siklus menstruasi dilakukan dengan uji T Independen nilai p=0,484, AMH dan IMT dilakukan dengan uji Spearman nilai p=0,789 dengan nilai alpha 0,05 (p<?). Disimpulkan bahwa ada hubungan antara AMH dan siklus mestruasi, tidak ada hubungan antara IMT dan siklus mestruasi dan tidak ada hubungan antara AMH dan IMT.
Hubungan Kadar Anti Mullerian Hormon (AMH) Dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Panjang Siklus Menstruasi Premenopause Di Bidan Praktik Mandiri Ranting Seberang Ulu I Apriani, Selvy; hafy, Zen; Effendi, Yusuf
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 3, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem reproduksi wanita merupakan sistem kompleks yang meliputi semua alat reproduksi wanita dan akan berubah sesuai dengan siklus perkembangan. Siklus perkembangan reproduksi wanita berlangsung secara alamiah mulai dari menarche sampai menopause. Sebelum terjadi menopause ada masa transisi yang disebut premenopause. Perubahan organ reproduksi pada masa premenopause ini ditandai dengan terjadinya gangguan pada menstruasi. Perpanjangan dan pengurangan siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Anti Mullerian Hormon (AMH) dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuan mengetahui hubungan kadar AMH dan IMT terhadap panjang siklus menstruasi premenopause di BPM Ranting Seberang Ulu I.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomolekuler Kedokteran Universitas Sriwijaya dengan desain penelitian observasional analitik. Sebanyak 74 orang sample dipilih secara Convinience Sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok siklus mesntruasi normal dan tidak normal. Kedua kelompok diukur TB dan BB nya untuk mengetahui IMT dan diambil darah vena untuk dialkukan pemeriksaan AMH dengan metode ELISA. Hasil analisis data AMH dan siklus menstruasi dilakukan dengan uji Mann-Whitney. nilai p=0,004, IMT dan siklus menstruasi dilakukan dengan uji T Independen nilai p=0,484, AMH dan IMT dilakukan dengan uji Spearman nilai p=0,789 dengan nilai alpha 0,05 (p<?). Disimpulkan bahwa ada hubungan antara AMH dan siklus mestruasi, tidak ada hubungan antara IMT dan siklus mestruasi dan tidak ada hubungan antara AMH dan IMT. 
PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERAWATAN KEPUTIHAN SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN KESEHATAN DI SMAN 1 RAMBUTAN TAHUN 2016 Mardalena, Mardalena; Apriani, Selvy
Masker Medika Vol 5 No 1 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keputihan merupakan suatu kondisi dimana cairan yang berlebihan keluar dari vagina. Keputihan sering dianggap hal yang normal terjadi pada wanita, yang terjadi menjelang, pada saat, dan sesudah menstruasi. Keputihan sering juga dianggap sebagai hal yang umum dan sepele bagi wanita apalagi remaja sehingga kurangnya pengetahuan tentang keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan rancangan penelitiannya adalah one-group pratest-posttest design. Jumlah populasi 169 siswi dan didapat sampel penelitian 119 siswi di SMA N 1 Rambutan Tahun 2016 dengan menggunakan teknik Random Sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Analisa data yang digunakan adalah analisa bivariat Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata skor responden mengenai pengetahuan tentang cara perawatan keputihan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan yaitu 5,21 dan rata-rata skor responden mengenai pengetahuan tentang cara perawatan keputihan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu 8,40 Hasil Uji Wilxocon dengan batas nilai kemaknaan α = 0,05 diperoleh nilai p = 0,000, karena nilai p value ≤ α dapat diartikan terdapat perbedaan pengetahuan tentang cara perawatan keputihan pada remaja putri sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan pengaruh pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi pihak penentu kebijakan dan instansi terkait untuk melakukan penyuluhan serta meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi.
ANALISIS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN PEMBERIAN PELVIC ROCKING Susanti, Lilis; Apriani, Selvy
Masker Medika Vol 7 No 1 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri punggung merupakan gangguan umum yang terjadi pada kehamilan trimester III, karena perubahan postur tubuh pada ibu hamil. Nyeri punggung pada ibu hamil disebabkan karena kompresi pada tulang dan saraf vertebrae sehingga menyebabkan ketegangan otot dan sendi panggul yang dapat menimbulkan nyeri. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil yang meliputi asuhan kebidanan kehamilan, serta untuk mengetahui pengaruh pelvic rocking pada kehamilan trimester III di BPM Hj. Rusmiati Okta Palembang Tahun 2019. Metode yang digunakan adalah studi kasus (case study) di BPM Hj. Rusmiati Okta Palembang yang dilakukan pada ibu hamil dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi, dan studi pustaka, dan menilai ibu hamil” sebelum dan sesudah melakukan pelvic rocking. Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama proses kehamilan, pada ibu hamil di BPM Hj. Rusmiati Okta Palembang maka hasil asuhan yang didapat yaitu tidak ada kelainan selama proses tersebut. Ibu hamil dapat menjaga pola nutrisi, pola istirahat, aktivitas personal hygine serta melakukan apa yang telah dianjurkan oleh bidan. Sedangkan sebelum dilakukan pelvic rocking ibu hamil mengalami nyeri punggung, kemudian setelah dilakukan pelvic rocking nyeri punggung pada ibu hamil berkurang. Pada pelaksanaan asuhan kebidanan yang dilakukan pada ibu hamil selama masa kehamilan, tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek. Pendokumentasian asuhan dan hasil temuan dituangkan dalam format asuhan kebidanan antenatal care,. Asuhan kebidanan yang telah diberikan pada ibu hamil menerapkan pelvic rocking dan bermanfaat dalam mengurangi nyeri punggung Back pain is a common disorder that occurs in trimester III pregnancy, because of changes in body posture the pregnant mother, back pain in pregnant women is caused by compression of the bones and vertebrae nerves causing tension in the muscles and hip joints that can cause pain. Carry out midwifery care the pregnant mother which includes comprehensive obstetric care for pregnancy, childbirth, postpartum and newborn and neonatal care and to determine the effect of pelvic rocking in the third trimester of pregnancy at BPM Hj. Rusmiati Okta Palembang in 2019. The method used is a case study at BPM Hj. Rusmiati Okta Palembang conducted on Mrs. "I" with data collection techniques through interviews, observation, physical examination, documentation studies, and literature studies, and assessed the pregnant mother before and after performing pelvic rocking. After midwifery care during the process of pregnancy the pregnant mother the BPM Hj. Rusmiati Okta Palembang, the results of care obtained were no abnormalities during the process. the pregnant mother can maintain nutrition patterns, rest patterns, personal hygiene activities and do what has been suggested by midwives. Whereas before pelvic rocking, the pregnant mother experienced back pain, then after pelvic rocking back pain in the pregnant mother decreased. In the implementation of midwifery care performed on the pregnant mother there were no gaps between theory and practice. Documentation of care and findings are formulated in the format of antenatal care midwifery care, maternity midwifery care and partograph care, postpartum midwifery care, midwifery care for newborns and neonates. Midwifery care given to the pregnant mother implements pelvic rocking and is useful in reducing back pain.
Membangun Perilaku Anti Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)- Human Immunodeficiency Virus (HIV) Pada Kelompok Remaja Mardalena, Mardalena; Apriani, Selvy
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.8175

Abstract

Adolescent is the category of relatively young group with energetic, responsive, and highly curious characteristics. Effective adolescent guidance can guarantee better future of national generation. “Where there is a healthy body, there is a healthy mind” is the proverb that suits adolescent best, including those in Banyuasin. However, healthy physical and mind development should be in line with the control of high curiosity in several aspects. Uncontrolled curiosity may lead to inappropriate life choices among adolescent. Adolescent tends to be curious about new things, especially those related to pseudo satisfactions. Such behavior may lead adolescent to one infectious disease called Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). This disease is caused by a virus called Human Immunodeficiency Virus (HIV). This disease may drastically decrease human’s immune system, which eventually leads to death. This is the condition that adolescent must avoid and stay away from. Therefore, the development of understanding and awareness against AIDS through socialization and education among adolescent is necessary since there are potential risks that threaten the future of national generation. Anti-AIDS adolescent development program has been implemented through socialization and education on High School students. Implemented development has improved the adolescent’s understanding and awareness, especially among High School students in Banyuasin. This development program has become the pioneer of the anti-AIDS-HIV adolescent behavior development.
Hubungan Kadar Anti Mullerian Hormon (AMH) Dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Panjang Siklus Menstruasi Premenopause Di Bidan Praktik Mandiri Ranting Seberang Ulu I Selvy Apriani; Zen Hafy; KMS. Yusuf Effendi
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 3 No. 3 (2017): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem reproduksi wanita merupakan sistem kompleks yang meliputi semua alat reproduksi wanita dan akanberubah sesuai dengan siklus perkembangan. Siklus perkembangan reproduksi wanita berlangsung secaraalamiah mulai dari menarche sampai menopause. Sebelum terjadi menopause ada masa transisi yang disebutpremenopause. Perubahan organ reproduksi pada masa premenopause ini ditandai dengan terjadinya gangguanpada menstruasi. Perpanjangan dan pengurangan siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktorseperti Anti Mullerian Hormon (AMH) dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuan mengetahui hubungan kadar AMHdan IMT terhadap panjang siklus menstruasi premenopause di BPM Ranting Seberang Ulu I.Penelitian inidilakukan di Laboratorium Biomolekuler Kedokteran Universitas Sriwijaya dengan desain penelitianobservasional analitik. Sebanyak 74 orang sample dipilih secara Convinience Sampling yang dibagi menjadi 2kelompok yaitu kelompok siklus mesntruasi normal dan tidak normal. Kedua kelompok diukur TB dan BB nyauntuk mengetahui IMT dan diambil darah vena untuk dialkukan pemeriksaan AMH dengan metode ELISA. Hasilanalisis data AMH dan siklus menstruasi dilakukan dengan uji Mann-Whitney. nilai p=0,004, IMT dan siklusmenstruasi dilakukan dengan uji T Independen nilai p=0,484, AMH dan IMT dilakukan dengan uji Spearman nilaip=0,789 dengan nilai alpha 0,05 (p<α). Disimpulkan bahwa ada hubungan antara AMH dan siklus mestruasi, tidakada hubungan antara IMT dan siklus mestruasi dan tidak ada hubungan antara AMH dan IMT.
Hubungan Kadar Anti Mullerian Hormon (AMH) dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Panjang Siklus Menstruasi Premenopause Selvy Apriani; Zen Hafy; Yusuf Effendi
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem reproduksi wanita merupakan sistem kompleks yang meliputi semua alat reproduksi wanita dan akanberubah sesuai dengan siklus perkembangan. Siklus perkembangan reproduksi wanita berlangsung secara alamiahmulai dari menarche sampai menopause. Sebelum terjadi menopause ada masa transisi yang disebutpremenopause. Perubahan organ reproduksi pada masa premenopause ini ditandai dengan terjadinya gangguanpada menstruasi. Perpanjangan dan pengurangan siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sepertiAnti Mullerian Hormon (AMH) dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuan mengetahui hubungan kadar AMH dan IMTterhadap panjang siklus menstruasi premenopause di BPM Ranting Seberang Ulu I.Penelitian ini dilakukan diLaboratorium Biomolekuler Kedokteran Universitas Sriwijaya dengan desain penelitian observasional analitik.Sebanyak 74 orang sample dipilih secara Convinience Sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompoksiklus mesntruasi normal dan tidak normal. Kedua kelompok diukur TB dan BB nya untuk mengetahui IMT dandiambil darah vena untuk dialkukan pemeriksaan AMH dengan metode ELISA. Hasil analisis data AMH dan siklusmenstruasi dilakukan dengan uji Mann-Whitney. nilai p=0,004, IMT dan siklus menstruasi dilakukan dengan uji TIndependen nilai p=0,484, AMH dan IMT dilakukan dengan uji Spearman nilai p=0,789 dengan nilai alpha 0,05 (p<α).Disimpulkan bahwa ada hubungan antara AMH dan siklus mestruasi, tidak ada hubungan antara IMT dan siklusmestruasi dan tidak ada hubungan antara AMH dan IMT.
PENGARUH AKUPRESUR TEHADAP NYERI HAID (DISMENORE) PADA MAHASISWI D III KEBIDANAN STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG Selvy Apriani
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 7 No 12 (2017): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCIES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v7i12.201

Abstract

Dismenore pada remaja merupakan permasalahan yang paling sering ditemui. Hal ini dapatdilihat dari prevalensi dismenore di Indonesia pada usia remaja sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder. Permasalahan yang timbul akibat dismenore adalah terganggunya aktivitas sehari-hari seperti berkerja, sekolah, gangguan dalam motivasi dan konsentrasi belajar, bahkan remaja harus istirahat dirumah dan tidak kesekolah karena keluhan nyeri yang dirasakan. Penggunaan terapi non farmakologi berupa terapi akupresur dapat dijadikan salah satu alternatif untuk mengurangi nyeri menstruasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupresur terhadap nyeri haid (dismenore). Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen dengan rancangan one group pre and post test without control. sampel penelitian berjumlah 16 responden dengan teknik pengambilan purposive sampling. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yaitu univariat dan bivariat mengetahui pengaruh (t-dependen). Hasil penelitian menunjukan bahwa, sebelum dilakukan akupresur intensitas nyeri responden sebagian besar nyeri pada hari pertama yaitu nyeri berat dengan nilai mean 7,19 dan setelah dilakukan akupresur pada hari ketiga sebagian besar berada pada nyeri ringan dengan nilai mean 2,06, hal ini berarti ada pengaruh akupresur terhadap nyeri haid (dismenore) dengan p-value<0,05. Disarankan terapi akupresur dapat dilakukan secara mandiri dan sebagai bagian intervensi kebidanan untuk mengatasi dismenore.
Membangun Perilaku Anti Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)- Human Immunodeficiency Virus (HIV) Pada Kelompok Remaja Mardalena, Mardalena; Apriani, Selvy
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.8175

Abstract

Adolescent is the category of relatively young group with energetic, responsive, and highly curious characteristics. Effective adolescent guidance can guarantee better future of national generation. “Where there is a healthy body, there is a healthy mind” is the proverb that suits adolescent best, including those in Banyuasin. However, healthy physical and mind development should be in line with the control of high curiosity in several aspects. Uncontrolled curiosity may lead to inappropriate life choices among adolescent. Adolescent tends to be curious about new things, especially those related to pseudo satisfactions. Such behavior may lead adolescent to one infectious disease called Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). This disease is caused by a virus called Human Immunodeficiency Virus (HIV). This disease may drastically decrease human’s immune system, which eventually leads to death. This is the condition that adolescent must avoid and stay away from. Therefore, the development of understanding and awareness against AIDS through socialization and education among adolescent is necessary since there are potential risks that threaten the future of national generation. Anti-AIDS adolescent development program has been implemented through socialization and education on High School students. Implemented development has improved the adolescent’s understanding and awareness, especially among High School students in Banyuasin. This development program has become the pioneer of the anti-AIDS-HIV adolescent behavior development.
PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERAWATAN KEPUTIHAN SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN KESEHATAN DI SMAN 1 RAMBUTAN TAHUN 2016 Mardalena Mardalena; Selvy Apriani
Masker Medika Vol 5 No 1 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keputihan merupakan suatu kondisi dimana cairan yang berlebihan keluar dari vagina. Keputihan sering dianggap hal yang normal terjadi pada wanita, yang terjadi menjelang, pada saat, dan sesudah menstruasi. Keputihan sering juga dianggap sebagai hal yang umum dan sepele bagi wanita apalagi remaja sehingga kurangnya pengetahuan tentang keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan rancangan penelitiannya adalah one-group pratest-posttest design. Jumlah populasi 169 siswi dan didapat sampel penelitian 119 siswi di SMA N 1 Rambutan Tahun 2016 dengan menggunakan teknik Random Sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Analisa data yang digunakan adalah analisa bivariat Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata skor responden mengenai pengetahuan tentang cara perawatan keputihan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan yaitu 5,21 dan rata-rata skor responden mengenai pengetahuan tentang cara perawatan keputihan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu 8,40 Hasil Uji Wilxocon dengan batas nilai kemaknaan α = 0,05 diperoleh nilai p = 0,000, karena nilai p value ≤ α dapat diartikan terdapat perbedaan pengetahuan tentang cara perawatan keputihan pada remaja putri sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan pengaruh pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi pihak penentu kebijakan dan instansi terkait untuk melakukan penyuluhan serta meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang kesehatan reproduksi.