Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KATA-KATA EMOSI DALAM ANTOLOGI CERPEN CERITA BUAT PARA KEKASIH KARYA AGUS NOOR: KAJIAN LEKSIKOLOGI The Emotion Words in Anthology of Buat para Kekasih Short Story by Agus Noor’s: Lexicology Study Rengki Afria; Ade Kusmana; Ike Selviana Prawolo
SALINGKA Vol 17, No 2 (2020): SALINGKA, Edisi Desember 2020
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v17i2.330

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya makna ungkapan di dalam bahasa Indonesia berklasifikasi emosional yang merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya. Makna ungkapan emosional tersebut sering ditemui di dalam teks karya sastra, salah satunya adalah cerpen. Di dalam teks terdapat pesan atau makna yang hendak disampaikan dan berkenaan dengan konteks. Sehingga, penggunaan kata emosi dalam cerpenpun memiliki makna yang berbeda sesuai dengan konteksnya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kata-kata emosi dalam ontologi cerpen cerita buat para kekasih karya Agus T Noor: kajian leksikologi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilakukan secara kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan teknik catat. Sumber data didapatkan dalam 32 judul antologi cerpen Cerita Buat Para Kekasih karya Agus Noor, sedangkan datanya adalah kata emosi. Data dianalisis berdasarkan klasifikasi jenis emosi dan mendeskripsikan kata emosi yang memiliki arti atau makna berbeda tergantung konteks dalam cerpen. Hasil penelitian didapatkan 77 data kata emosi yang diklasifikasi serta dideskripsikan berdasarkan konteks dalam teks cerpen.vThis research is motivated by the many meanings of expressions in Indonesian with emotionalclassification that refer to a specific feeling and thoughts. The meaning of this emotionalexpression is often found in literary texts, one of which is a short story. In the text there is amessage or meaning to be conveyed and with regard to context. Thus, the use of the wordemotion in short stories also has different meanings according to the context. This researchuses descriptive method which is done qualitatively. Data collection is done by refer to themethod of note and note technique. The data obtained from the short story anthology ofStory to the Lover by Agus Noor, then the data is analyzed based on the classification ofemotions and describing the word emotions that have different meanings or  eaningsdepending on the context in the short story. The results obtained 77 data of emotion wordsclassified and described based on the context in the short text.
RELASI BAHASA MELAYU RIAU, BUGIS, DAN BANJAR: KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF Rengki Afria; Julisah Izar; Ike Selviana Prawolo; Baldi Arezky
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 18, No 1 (2020): Medan Makna Juni
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v18i1.2330

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekerabatan bahasa Melayu Riau, Bugis, dan Banjar: Kajian Linguistik Historis Komparatif. Penelitian ini menggunakan metode komparatif, leksikostatistik, dan glotokronologi.Berdasarkan analisis komparatif terdapat 16 data yang identik (kognat), 25 data korespondensi fonemis, dan 36 data korespondesi fonetis. Hasil perhitungan leksikostatistik didapatkan persentase kekerabatan Bahasa Melayu Riau (BMR) dan Bahasa Bugis (BBu) 32%, BBu dan bahasa Banjar (BBa) 30%, serta BMR dan BBa 83%. Dari perhitungan tersebut ditentukan status kebahasaan bahwa BMR dan BBa diklasifikasikan bahasa dari subkeluarga, sedangkan BBu diklasifikasikan sebagai bahasa.  Hasil glotokronologi menunjukkan bahwa waktu pisah antara bahasa Melayu Riau (BMR) dan bahasa Bugis (BBu) adalah 699 tahun yang lalu (25-50 abad), BBu dan bahasa Banjar (BBa) adalah 852 tahun yang lalu (25-50 abad), dan BMR dan BBa adalah 1975 tahun yang lalu (0-5 abad). Hasil komparatif dan glotokronologi tersebut menunjukkan bahwa bahasa Melayu Riau (BMR), bahasa Bugis (BBu), dan bahasa Banjar adalah berkerabat.