Pramudya Imawan Santosa
ITS

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN

ANALISA TEKNIS PENAMBAHAN PANJANG KAPAL UNTUK MENAMBAH KAPASITAS MUATAN STUDI KASUS KMP. RODITHA MILIK PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) Kirmandi, Wilan Ramadhan; Pranatal, Erifive; Santosa, Pramudya Imawan
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1586.11 KB)

Abstract

KMP. Roditha merupakan kapal jenis penyeberangan atau ferry Ro-Ro milik PT. ASDP Indonesia ferry. KMP. Roditha beroperasi dengan lintas pelayaran Lembar – Padang Bai. Dengan ramainya lalu lintas serta semakin banyak fasilitas penyebrangan maka pihak owner mengambil keputusan yakni dengan menambah panjang kapal. Menurut peraturan IMO chapter 7 bahwa penambahan berat diatas 2% dari berat sebelumnya maka harus dilakukanperhitungan ulang terkait penentuan titik berat baru karena terdapat pergeseran titik berat kapal. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung ulang mengenai aspek teknis kapal terutama pada stabilitas kapal akibat penambahanpanjang tersebut. Perhitungan dan desain ulang menggunakan software Autocad, maxsurf 3D dan hydromax. Dari hasil perhitungan stabilitas sudut untuk lengan stabilitas statis maksimum memenuhi persyaratan IMO yakni harus>25? lalu pada simulasi beban 100%, 75% dan 50% didapatkan hasil sudut lengan sebesar >30?. Untuk perhitungan tahanan kapal dilakukan dengan metode Holtrop dengan nilai BHP (Break Horse Power) yang dihasilkan sebesar952,22 HP, maka untuk mesin penggerak utama kapal tetap menggunakan mesin awal yakni “Daihatsu Diesel Engine type 6 DSM- 32L”.
PENGARUH VARIASI ARUS LAS PADA PENGELASAN FCAW DARI MATERIAL BAJA KAPAL ASTM SS 400 Utama, Indra; Santosa, Pramudya Imawan; Pranatal, Erifive
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.572 KB)

Abstract

Pada proses pembangunan kapal baja, pengelasan merupakan hal yang harus diperhatikan karena berpengaruh pada kekuatan kapal. Salah satu tipe pengelasan yang sering digunakan adalah FCAW (Flux Cored Arc Welding), yaituproses pengelasan yang menggunakan busur api listrik sebagai sumber panas untuk mencairkan logam, dengan mengunakan gas sebagai pelindung dan elektroda sebagai pengisi. Dalam penelitian ini dilakukan tentang cacatpengelasan yang terjadi pada sambungan butt joint posisi 3G Vertical Up dan Vertical Down tipe pengelasan FCAW pada material baja ASTM SS 400. Uji cacat las yang paling banyak terjadi pada pengelasan 3G Vertical Up adalahcacat las Undercut dan Incomplete Fusion yang disebabkan oleh kecepatan pengelasan terlalu tinggi dan posisi sudut las yang kurang baik. Pada pengelasan 3G Vertical Down, cacat las yang paling banyak terjadi di antaranyaUndercut, Incomplete Fusion dan Porosity yang disebabkan oleh prosedur pengelasan yang kurang baik terutama pada kecepatan tangan pengelas maupun kotoran pada daerah kampuh.
PENGARUH BESARNYA ARUS LAS SMAW TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK PADA SAMBUNGAN PLAT A36 PADA PEMBUATAN PELAT BAJA BADAN KAPAL Hudiono, Hudiono; Santosa, Pramudya Imawan
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.054 KB)

Abstract

Pada proses pembuatan pelat baja badan kapal, pengelasan merupakan bagian yang paling vital dalam menentukan kekuatan kapal. Pengaruh besarnya arus las SMAW sangat berpengaruh terhadap kekerasan dan kekuatan tarik pada sambungan plat A36. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan jenis pendekatan kuantitatif, Pengujian kekuatan tarik menggunakan 2 posisi pengelasan Flat (1G) dan Vertikal (3G), 3 variasi arus las dengan 12 Spesiment Masing-masing pembagian arus menggunakan 3 spesiment, Pengujian tarik menggunakan spesimen Uji tarik ( Plat A36 tebal 10mm dan 8mm). Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang besarnya arus las SMAW terhadap kekuatan tarik pada sambungan plat A36 khususnya pada pembuatan pelat baja badan kapal.
STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI GALANGAN KAPAL TRADISIONAL DI DAERAH PELABUHAN LOSPALOS DI TIMOR–LESTE DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMIS Guterres, Gerson Garcia; Basuki, Minto; Santosa, Pramudya Imawan
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.301 KB)

Abstract

Provinsi Lospalos adalah salah satu provinsi di Timor-Leste yang miliki galangan kapal pertama yang memproduksi kapal tadisional sendiri, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kapasitas produksi galangan kapal dan kondisi eksisting galangan kapal tradisional yang ada di daerah Lospalos. Hal tersebut di lakukan untuk menentukan kemampuan galangan kapal tradisional pada saat ini, penentuan kondisi eksisting dapat menjadi tolak ukur pertimbangan pengambilan keputusan dalam menentukan galangan mana saja yang dapat ikut serta berperan dalam pengadaan kapal penangkap ikan berskala nasional.  Data-data yang dipakai untuk analisis didapatkan dari Kementerian Pertaniaan dan Perikanan yaitu proyek pengadaan kapal dari tahun 2016 berjumlah 84 kapal dengan ukuran 3 GT - 15 GT. Kelengkapan data lain sebagai pendukung penelitian didapatkan secara langsung dari responden dan pemilik galangan kapal tradisional di Daerah Lospalos , yang memiliki luasan 230 km². Metode yang dipakai dalam penelitian menggunakan metode hand layup, dengan pendekatan teknis dalam menghitung produktifitas dan kapasistas produksi pembangunan kapal penangkap ikan pada galangan kapal tradisional. Hasil analisis didapatkan rata-rata kapasitas produksi kapal-kapal penangkap ikan, dengan tingkat produktifitas sebesar 4 JO/GT, kebutuhan material fiberglass 1.83 m2 /GT dan lama waktu pengerjaan 1 waktu/GT. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa peningkatan produktifitas dan kapasitas produksi, perlu meningkatkan dalam hal lay out galangan, fasilitas galangan, manajemen galangan, sumber daya manusia, serta material.
ESTIMASI BIAYA PEKERJAAN REPARASI DOK APUNG SURABAYA I DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN JAM ORANG DI PT DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA Fabiantara, Elbanov Kharisma; Santosa, Pramudya Imawan; Pranatal, Erifive
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.517 KB)

Abstract

Dok apung adalah salah satu fasilitas reparasi di galangan kapal yang sering digunakan untuk perawatan dan perbaikan kapal, maka seiring berjalannya waktu pemakaian dok apung tersebut semakin lama akan mengalami penurunan kualitas.Dengan beroperasi dok apung yang memakan waktu cukup lama dan mengalami beberapa kerusakan kontruksi ponton. Maka dibutuhkan perbaikan, dan perawatan ponton yang harus dilakukan oleh pihak galangan dengan fasilitas yang cukup dan tenaga kerja yang profesional. Reparasi dok merupakan suatu hal yang penting karena berpengaruh dalam umur pemakaian dok itu sendiri. Sehingga perawatan dan perbaikan dok sangat diperlukan untuk mempertahankan kualitas dok dengan cara mengganti plat yang rusak atau replating. Diantaranya yang harus dilakukan reparasi yaitu melalui Perhitungan dari kebutuhan plat lambung dalam, plat lambung luar, web lambung, dan breket pada kebutuhan material untuk proses replating ponton 2C,3C,4A,6A dan ponton 7A pada Dok Surabaya I yang berasal dari input data laporan UT dan laporan perintah kerja dapat digunakan untuk perhitungan biaya kebutuhan material plat dan dapat merencanakan jumlah jam orang (JO) serta perhitunganperencanaan biaya total. Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa plat yang harus di replating yaitu dengan toral 9614,10 kg dan jumlah total luasan 110,88 m2..
PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN BUNKER UNTUK MENCEGAH TUMPAHAN MINYAK DI ATAS KAPAL SESUAI ISGOTT PADA KM. CAMARA NUSANTARA I Sholihah, Irma Rif'atus; Basuki, Minto; Santosa, Pramudya Imawan
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.302 KB)

Abstract

Kecelakaan kapal dapat terjadi pada kapal-kapal baik dalam pelayaran, sedang berlabuh atau sedang melakukan kegiatan pengisian bahan bakar di terminal begitu juga kecelakaan kapal pada saat kondisi sedang melakukan proses bunker. Maka penulis menganalisa hal tersebut dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung dilapangan dan wawancara terhadap tenaga ahli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur bungker yang sesuai dengan aturan yang juga mencegah terjadinya tumpahan minyak pada saat kegiatan bunker berlangsung dan bagaimana untuk mengatasi beberapa tingkat risiko agar pekerjaan bunker diatas kapal bisa berjalan sesuai prosedur dengan minim risiko yang terjadi di kapal KM. Camara Nusantara 1. Dari hasil perhitungan matrik risiko diperoleh nilai rating risiko yang terjadi pada pekerjaan bunker di kapal KM. Camara Nusantara 1 adalah, masih baik untuk pengendaliannya, tetapi harus tetap diperhatikan mengenai pelaksanaan prosesbunker karena merupakan proses utama dalam kegiatan bunker yang apabila terhambat atau terhenti akan mengalami eterlambatan dan sumber bahaya berikutnya adalah yang paling fatal, kurangnya menjaga keamanan lingkungan di area kerja yang dapat memicu terjadinya kebakaran/ledakan dan pencemaran laut yang berakibat sangat fatal. Dengan acuan rating risikonya menggunakan The Australian New Zaeland Risk Manajemen Standart (AS/NSZ 4360,2004). Sehingga rata-rata tingkat risiko di kapal KM. Camara Nusantara 1 masih tergolong rendah atau sangat rendah dari rawannya risiko, namun mitigasi risiko tetap diberikan untuk menjaga ketika keamanan atau adanya risiko yang tinggi muncul sewaktu-waktu yang akan terjadi.
PENGARUH VARIASI SUDUT KAMPUH V PADA SAMBUNGAN LAS FCAW DARI MATERIAL BAJA SS 400 Famoesa, Moch Anjana Putra; Santosa, Pramudya Imawan; Pranatal, Erifive
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1175.408 KB)

Abstract

Pada dunia industri kapal baja pengelasan merupakan metode penyambungan material yang secara umum digunakan. Salah satu jenis metode pengelasan yang sering digunakan adalah metode pengelasan FCAW (Flux Cored Arc Welding). Dalam penelitian ini dilakukan analisa pengaruh variasi sudut (50°, 60°, 70°, dan 90°) kampuh berbentuk V terhadap cacat las yang terjadi pada sambungan butt joint pengelasan FCAW pada material baja SS 400. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi tentang cacat las dari setiap variasi sudut kampuh pada sambungan butt joint plat SS 400 yang nantinya akan memberi kontribusi bagi dunia produksi khususnya pada industri kapal baja serta dunia pendidikan. Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan ini yaitu metode kualitatif. Tempat penelitian berlangsung di PT. KAMPUH WELDING INDONESIA. Hasil uji cacat las menunjukkan bahwa cacat pengelasan jenis Undercut dan Over Spatter adalah jenis cacat las yang sering muncul pada setiap spesimen pengelasan. Cacat las ini disebabkan oleh arus pengelasan yang digunakan terlalu tinggi serta sudut dalam proses pengelasan yang kurang baik.
ANALISA RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) BONGKAR MUAT DI PELABUHAN MAYANGAN, PROBOLINGGO Utama, Gradian Wahyu; Santosa, Pramudya Imawan
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.845 KB)

Abstract

Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada kapal, merupakan hal yang sangat penting bagi pekerja kapal saat proses bongkar muat ikan di Pelabuhan. Kegiatan yang terjadi dalam proses bongkar muat ikan di Pelabuhan Mayangan. Hasil ini telah mengidentifikasi resiko, menentukan tingkat risiko dan mitigasi risiko yang memengaruhi proses bongkar muat ikan di Pelabuhan Mayangan, Probolinggo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Pelabuhan Mayangan Probolinggo, untuk mengetahui risiko-risiko saat bongkar muat ikan di Pelabuhan..Data yang di pakai yaitu survey saat aktivitas bongkar muat ikan berlangsung dan mewawancarai dengan pihak pelabuhan, dan pekerja saat bongkar muat secara langsung. Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) dan hasil dari Job Safety Analysis (JSA) terdapat kategori risiko tinggi, risiko sedang dan risiko rendah dalam proses bongkar muat ikan di Pelabuhan.  Hasil penelitianmenunjukanbahwarisiko yang terjadisaat bongkar muat ikan yaitu kurangnyakewaspadaan, kurangtelititerhadapalat-alatbongkarmuat. Dari hasilanalisadapatdisimpulkanrisikotertinggi dan perlumendapatkanperhatianadalah tertusuk ganco dan kedinginan yang luar biasa saat di dalam palkah.
STUDI PERANCANGAN KAPAL IKAN DENGAN PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN BERBASIS TENAGA ANGIN DAN TENAGA SURYA UNTUK KEPULAUAN MOROTAI Hafiz, Wahdani Naufal; Santosa, Pramudya Imawan
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1952

Abstract

Kepulauan Morotai memiliki potensi ikan tangkap mencapai 1.714.158 ton per tahun. Namun, kondisi letak geografis kepulauan Morotai yang jauh dari Ibu Kota Provinsi menimbulkan kelangkaan bahan bakar untuk alat transportasi. Data Dinas Kelautan dan Perikanan Pulau Morotai menyebutkan ketersediaan 300 unit kapal tangkap ikan dengan kebutuhan konsumsi bahan bakar per bulan yang seharusnya 200 ton per bulan untuk saat ini hanya tersedia 20 ton saja perbulan. Sistem konversi energi menjadi salah satu solusi alternatif untuk memanfaatkan energi di Lingkungan sekitar seperti tenaga surya dan tenaga angin. selain emisi gas buang yang rendah juga dapat meminimalkan-penggunaan-bahan-bakar-fosil-yang-ketersediaanya-semakin-terbatas. Dalam-penelitian-ini-permodelan-lambung-kapal-meggunakan software maxurf. Kebutuhan daya mesin penggerak yang direncanakan harus mampu memberikan gaya dorong yang lebih besar dari hambatan pada kapal tersebut. Besarnya daya motor penggerak akan disupply oleh baterai yang telah menampung energi dari solar cell. Selanjutnya layar kapal didesain mampu memberikan gaya dorong (drifting force) yang setara apabila kapal dioperasikan tanpa menggunakan mesin penggerak. Intepretasi hasil analisa stabilitas kapal tersebut telah memenuhi kriteria IMO-A.749-(18)-Ch.3.1.2.1- sebagai salah satu faktor kelayakan, dan kenyamanan saat kapal beroperasi. Dari hasil perancangan kapal ikan berbasis teknologi hybrid ini diperoleh hasil pemanfaatan tenaga panel surya dengan kapasitas perolehan daya sebesar 68,8 kw selama kapal beroperasi 8 jam sehari. Dengan adanya penggunaan layar memberikan drifting force (gaya dorong) maksimum sebesar 6,61 kN saat kecepatan angin 20 knots. Atau penghematan konsumsi bahan bakar setara dengan 22,53 L/jam.
ANALISA KEKUATAN MEMANJANG DECK CARGO BARGE TERHADAP PERUBAHAN MUATAN DARI BATUBARA MENJADI CONTAINER DENGAN METODE NUMERIK P, Tito Janis; Pranatal, Erifive; Santosa, Pramudya Imawan
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1986

Abstract

Melakukan analisa kekuatan memanjang Deck Cargo Barge terhadap perubahan muatan dari Batubara menjadi Container. Beberapa data Deck Cargo Barge dengan panjang 91.44 meter, lebar 27.43 meter, tinggi 5.49 meter yang digunakan adalah Transverse Section, Construction Profile, Lashing Arrangement, Intact Stability Booklet. Dengan menggunakan Metode Numerik yakni perhitungan secara manual namun tetap dibantu beberapa software enginering standar untuk membantu mempermudah dan mempercepat proses perhitungan. Perhitungan diawali dengan menghitung beban kapal kosong LWT, beban muatan DWT, dan beban gaya angkat keatas hasilnya adalah gaya lintang dan Momen. Kemudian diperoleh hasil Tegangan pada geladak ?G = 3.55 kg/m2 , Tegangan pada alas ?A = 5.74 kg/m2 , Modulus pada geladak WG =6939198.789 cm3 , dan Modulus pada alas WA = 11203875.53 cm3 . Dengan masing – masing standar yang diperoleh dari rumus BKI Tegangan ijin ?p = 1462.144 kg/m2 dan Modulus ijin Wp = 284153.6569 cm3. Kesimpulan analisa kekuatan memanjang Deck Cargo Barge setelah perubahan muatan yakni memenuhi ketentuan BKI karena ?G, ?A < ?p dan WG, WA > Wp.