Budiyono Budiyono
IKIP PGRI Madiun

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

AKTUALISASI NILAI-NILAI PANCASILA (MENCARI MODEL PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI) Wawan Kokotiasa; Budiyono Budiyono
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.14 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v2i1.3431

Abstract

Berawal dari keprihatinan tentang degradasi pengakuan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila oleh warga bangsa ini, maka peneliti terinspirasiuntuk mengetahui lebih jauh factor penyebabnya dan ingin mengaktualisasikan secara kontekstual dan praksis. Secara spesifik penelitian ini ingin menemukan model penanaman nilai-nilai Pancasila yang relevan di Perguruan Tinggi. Untuk itu riset ini menggunakan desain penelitiankualitatif dengan cara mewawancarai informan terpilih dikota Madiun guna menghasilkan data yang holistik. Kesimpulannya, model implementasi nilai-nilai Pancasila yang paling efektif adalah melalui mekanisme sosialisasi. Khusus di Perguruan Tinggi, pola sosialisasi bisaterintegrasi dengan kurikulum yang tersedia. Model pembelajaran harus menarik dan mahasiswa menjadi subjek pembelajaran. Sarana dan kemajuan teknologi harus bisa bersinergi dengan pola pendidikan seperti penggunaan audio visual, website, facebook, twitter, yang dewasaini menjangkiti kawula muda termasuk mahasiswa.
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA IKIP PGRI MADIUN TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL Budiyono Budiyono; Wawan Kokotiasa
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.623 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v1i2.1104

Abstract

Globalisasi membawa dampak pada kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya idiologi, bangsadan negara Indonesia. Dari berbagai media masa mensinyalir bahwa pengaruh globalisasi telahmerasuki pola pikir bangsa Indonesia, diantaranya pada generasi muda yang mulai memudarpemahamannya pada identitas nasionalnya yaitu Pancasila. Berdasarkan sinyalemen tersebut,menarik untuk meneliti Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda sejauhmanapandangannya terhadap Pancasila sebagai Identitas Nasional.Tujuan penelitian ini untuk menggali persepsi mahasiswa IKIP PGRI Madiun terhadapPancasila sebagai identitas nasional dan mengetahui makna Pancasila sebagai identitas nasionalProsedur penelitian penelitian ini menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan datadengan observasi dan wawancara, subjek penelitian ini adalah mahasiswa IKIP PGRI Madiunyang diambil secara proporsional. Analisis data dilakukan melalui analisis interaktif.Hasil penelitian mayoritas persepsi mahasiswa tentang eksistensi Pancasila cukup baik,terbukti mahasiswa telah mengetahui dengan jelas sila-sila dalam Pancasila. Bahkan diantaramereka ada yang dapat menjelaskan lebih lanjut tantang fungsi dan peran Pancasila bagi bangsadan negara Indonesia.Sebagian besar mahasiswa menganggap penting Pancasila sebagai perekat keutuhan ataupemersatu NKRI. Pancasila sebagai identitas nasional merupakan ciri khas yang hanya dimilikibangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain, oleh karena itu Pancasila harusdilestarikan.Makna Pancasila sebagai identitas nasional merupakan sesuatu yang amat penting danstrategis bagi eksistensi bangsa Indonesia dalam percaturan global, tanpa Pancasila sebagaiidentitas nasional bangsa Indonesia akan kehilangan jati diri nya sebagai bangsa besar danmajemuk.
MENJAGA ETIKA DALAM BERPOLITIK Budiyono Budiyono
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.918 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v1i1.3736

Abstract

 reformasi sebagai upaya penataan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih demokratis, menghargai Hak Azasi Manusia, dalam suasana kehidupan masyarakat yang beradab, yang telah berjalan satu dasawarsa lebih, ternyata masih banyak menyisakan persoalan, diantaranya dalam bidang politik misalnya, politik  dimaknai hanya sekedar berburu kekuasaan dengan menghalalkan segala cara tanpa mengindahkan etika dan moral.  Pada hal sejatinya politik pada awalnya merupakan kegiatan warganegara untuk membicarakan kebaikan bersama atau kepentingan publik yang dilandasi oleh nilai-nilai moral. Berpolitik merupakan sebuah aktifitas pengabdian politik yang berpijak pada kehendak umum demi kesejahteraan masyarakat dan mengesampingkan kepentingan kelompok dan individu.  Dengan berpolitik secara elegan akan menumbuhkan kedewasaan dan kematangan demokrasi. Aktor politik yang memilih politik sebagai medan perjuangan dan pengabdiannya  harus senantiasa menegakkan etika politik demi terwujudnya kehidupan berbangsa-negara yang bermartabat dengan memelihara dan mengembangkan perilaku politik yang cerdas, bersih, toleran, santun, menghargai kemanusiaan demi kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu dalam berperilaku politik perlu bimbingan atau acuan nilai-nilai moral yang bersumber dari idiologi bangsa, Pancasila,  agar kehidupan politik lebih cerdas dan bermartabat.
REVITALISASI PANCASILA (MENCARI MODEL IMPLEMENTASI PANCASILA DI KABUPATEN MADIUN Budiyono Budiyono
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/citizenship.v2i2.3781

Abstract

Pancasila sebagai jati diri dan kepribadian bangsa mengalami degadrasi yang luar biasa. Masyarakat kerap lalai tentang eksistensi Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Baru bila terjadi gejala disintegrasi bangsa Pancasila dilihat seabagai rujukan untuk mengatasi problematika kebangsaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai bagaimana masyarakat memahami pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan jati diri bangsa dan untuk menemukan pola yang tepat dalam mengimplementasikan Pancasila pada era demokrasi dan globalisasi. Penelitian yang kami lakukan adalah tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Menggali informasi yang mendalam tentang revitalisasi Pancasila di tengah-tengah masyarakat sekaligus mencari model implementasi nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat di Kabupaten Madiun relevan dengan tipe penelitian ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan berkaitan dengan revitalisasi Pancasila, mayoritas mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar negara wajib untuk direvitalisasi. Argumentasi dominan menyatakan karena Pancasila merupakan pedoman dan pondasi utama dalam menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pola revitalisasi yang konstuktif adalah dengan menggiatkan kembali implementasi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat. Yang notabene merupakan tanggung jawab bersama segenap komponen bangsa terutama para pemimpin bangsa, pemerintah dan institusi pendidikan serta lingkungan keluarga. Model implementasi nilai-nilai Pancasila yang paling efektif di tengah-tengah masyarakat adalah dengan cara melakukan sosialisasi melalui media massa terutama televisi. Karena itu komitmen dan keberpihakan media masa dalam merevitalisasi dan mengimpelmentasikan nilai-nilai Pancasila memegang peranan yang penting dan menentukan dalam konteks kekinian (spirit reformasi). Mekanisme sosialisasi secara terstuktur, sistematis dan massif merupakan model yang baik dan relevan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Polanya harus mengedepankan kesadaran dan partisipasi masyarakat ketimbang paksaan atau indoktrinasi.