Panca Jarot Santoso
Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Idiotipe Durian Nasional Berdasarkan Preferensi Konsumen Santoso, Panca Jarot; Novril, -; Anwaludin syah, Muhamad Jawal
Jurnal Hortikultura Vol 18, No 4 (2008): Desember 2008
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Survei untuk menetapkan karakter idiotipe durian nasional berdasarkan preferensi konsumen terhadap karakter fisik dan citarasa (biofisik) dilakukan dari bulan November 2005 sampai Oktober 2006 di 7 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Kalimantan Tengah. Sampel dipilih menggunakan kaidah purposive random sampling. Data dikumpulkan melalui penyebaran angket dan wawancara terhadap 430 responden yang terdiri atas pegawai negeri sipil dan pensiunan, karyawan dan wiraswasta, pedagang buah, pekebun, penangkar bibit, pelajar, dan ibu rumah tangga. Hasil survei menunjukkan bahwa karakter biofisik dominan yang menjadi penentu responden memilih durian adalah ukuran buah sedang (1,6-2,5 kg), aroma kuat, daging tebal bertekstur lembut kering (pulen), dan rasanya manis legit, sedangkan bentuk buah lonjong, warna kulit hijau coklat, panjang duri sedang, warna daging kuning, serta biji berukuran kecil diidentifikasi sebagai karakter pendamping. Karakter-karakter biofisik dominan tersebut menggambarkan suatu karakter idiotipe durian nasional. Karakter ini disarankan sebagai acuan bagi pekebun dalam memilih varietas durian yang akan dikembangkan dan bagi pemulia tanaman durian untuk merakit atau menyeleksi varietas unggul baru.ABSTRACT. Santoso, P. J., Novaril, M. Jawal A. S., T. Wahyudi, and A. Hasyim. 2008. Idiotype of National Durian Based On Consumer’s Preference. A survey to determine idiotype characters of Indonesian durian based on consumer’s preference on fruit biophysic was conducted from November 2005 to October 2006 in 7 provinces of North Sumatera, West Sumatera, DKI Jakarta, Banten, West Java, East Java, and Central Kalimantan. Samples were determined using purposive random sampling. Data was collected through questioner distribution and interview on 430 respondents consisted of active and retirement government official, functionary and entrepreneur, durian trader, grower, nurseryman, student, and housewife. The results indicated that the predominant biophysic characters driving consumer to pick durian which denoting the idiotype of current Indonesian durian were medium fruit size (1,6-2,5 kg), strong aroma, thick flesh, fatty flesh texture, and deep-sweet flesh taste. Meanwhile, oblong shape, green brownish skin, medium spine, yellow aril, and small seeds are identified as co-idiotype characters. This idiotype was predicted persistent for next 10-20 years. It is, therefore, recommended as guidance for grower to choose the available durian varieties to be planted, and for durian breeder to establish or select new superior varieties.
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN DURIAN MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR DAN NAIVE BAYES CLASSIFIER Aljauhari, Muhyiddien Rabbani; Laxmi, Gibtha Fitri; Santoso, Panca Jarot
Jurnal Responsif : Riset Sains dan Informatika Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Responsif : Riset Sains dan Informatika
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jti.v6i2.1487

Abstract

Budidaya durian menghadapi permasalahan serangan penyakit yang dapat merugikan petani secara ekonomi. Salah satu solusi yang dilakukan yaitu berkonsultasi dengan pakar penyakit tanaman durian, tetapi di setiap waktu dan daerah tidak selalu ada seorang pakar. Maka, dibutuhkan sistem yang mampu bekerja seperti pekerjaan pakar dalam mendiagnosis penyakit dari gejala-gejala yang ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit tanaman durian dengan perhitungan metode certainty factor dan naive bayes classifier. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data, analisis kebutuhan, rancangan sistem, implementasi, kemudian melakukan pengujian sistem dan evaluasi. Dari hasil 30 data uji simulasi yang dibuat secara acak, menggambarkan akurasi sistem dengan metode certainty factor sebesar 90% dan akurasi sistem dengan metode naive bayes classifier sebesar 93%. Bisa disimpulkan dari 30 uji coba data dengan metode naive bayes classifier memiliki akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode certainty factor.
Preliminary Study of Biohydrolysis Method of Durian Rind for Reducing Sugar Determination on Bioethanol Production Husada, Eko Darma; Sudiana, I Made; Idris; Indriyani, Ni Luh Putu; Santoso, Panca Jarot
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.12.2.117-125

Abstract

Biohidrolisis merupakan proses hidrolisis atau delignifikasi biomasa lignoselulosa secara enzimatik dengan bantuan mikroorganisme. Koleksi isolat cendawan Trametes polyzona dan Aspergillus sp. memiliki potensi untuk digunakan pada proses biohidrolisis dalam produksi bioetanol. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi isolat cendawan dalam metode biohidrolisis kulit buah durian untuk pembentukan gula reduksi dalam produksi bioetanol. Optimasi metode dilakukan dengan perlakuan biohidrolisis langsung dengan cendawan, kombinasi praperlakuan kimiawi (1% NaOH) dan biohidrolisis, kombinasi praperlakuan panas (microwave) dan biohidrolisis, serta delignifikasi alkali (5% NaOH) sebagai kontrol. Isolat cendawan Trametes polyzona secara umum memperlihatkan potensi terbaik pada perlakuan biohidrolisis langsung maupun kombinasi dengan praperlakuan kimia dan panas dibandingkan dengan isolat Aspergillus sp. Proses biohidrolisis Trametes polyzona dengan kombinasi praperlakuan panas selama 10 menit dengan inkubasi selama 7 hari menghasilkan 0.38% atau setara 3.83 g L-1 gula reduksi pada hidrolisat. Metode biohidrolisis langsung memberikan hasil 0.32% dan tidak berbeda nyata dengan kontrol (0.32%). Kedua modifikasi dalam proses hidrolisis biomasa lignoselulosa ini dapat digunakan sebagai metode alternatif produksi bioetanol di samping menggunakan senyawa kimia. Metode biohidrolisis dengan cendawan Trametes polyzona ini masih perlu dikaji lebih dalam terkait beberapa parameter lainnya yang berpengaruh agar diperoleh gula reduksi yang lebih baik dalam produksi bioetanol yang lebih efektif. Kata kunci: delignifikasi, lignoselulosa, optimasi, Trametes polyzona
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN DURIAN MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR DAN NAIVE BAYES CLASSIFIER Aljauhari, Muhyiddien Rabbani; Laxmi, Gibtha Fitri; Santoso, Panca Jarot
Jurnal RESPONSIF: Riset Sains & Informatika Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Responsif : Riset Sains dan Informatika
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jti.v6i2.1487

Abstract

Budidaya durian menghadapi permasalahan serangan penyakit yang dapat merugikan petani secara ekonomi. Salah satu solusi yang dilakukan yaitu berkonsultasi dengan pakar penyakit tanaman durian, tetapi di setiap waktu dan daerah tidak selalu ada seorang pakar. Maka, dibutuhkan sistem yang mampu bekerja seperti pekerjaan pakar dalam mendiagnosis penyakit dari gejala-gejala yang ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit tanaman durian dengan perhitungan metode certainty factor dan naive bayes classifier. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data, analisis kebutuhan, rancangan sistem, implementasi, kemudian melakukan pengujian sistem dan evaluasi. Dari hasil 30 data uji simulasi yang dibuat secara acak, menggambarkan akurasi sistem dengan metode certainty factor sebesar 90% dan akurasi sistem dengan metode naive bayes classifier sebesar 93%. Bisa disimpulkan dari 30 uji coba data dengan metode naive bayes classifier memiliki akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode certainty factor.