Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Kesesuaian Obat Hipoglikemik Oral pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama X di Surakarta Khotimatul Khusna; Rita Septiana
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 2 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.214 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v2i2.261

Abstract

ABSTRAKDiabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai penyakit kronis yang disebabkan karena keturunan atau kurangnya produksi insulin oleh pankreas, atau tidak efektifnya insulin yang dihasilkan. Pelayanan obat untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional pada fasilitas kesehatan mengacu pada daftar obat yang tercantum dalam Formularium Nasional (Fornas). Selain itu, pelayanan kesehatan juga harus sesuai dengan algoritma terapi. Pemilihan obat hipoglikemik oral (OHO) yang tepat sangat menentukan keberhasilan terapi DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesesuaian penggunaan OHO berdasarkan Fornas dan algoritma terapi DM tipe 2 di Faskes Tingkat Pertama X di Surakarta. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari catatan rekam medik pasien. Sampel dalam penelitian ini adalah OHO di Faskes Tingkat Pertama X di Surakarta pada periode Januari sampai Mei 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mendapatkan OHO sesuai rekomendasi Fornas sebanyak 105 dan pasien yang mendapatkan OHO sesuai rekomendasi Algoritma Terapi DM sebanyak 75. Kesimpulan penelitian ini adalah 100% penggunaan OHO sesuai rekomendasi Fornas dan 71,43 % penggunaan OHO sesuai rekomendasi Algoritma Terapi DM.Kata kunci : Kesesuaian, Diabetes, Fornas, Algoritma terapiDiabetes mellitus (DM) is a chronic disease caused by heredity or when the pancreas does not produce enough insulin or when the body cannot effectively use the insulin it produces. Medication services for National Health Insurance participants in health facilities refer to the list of drugs listed in the National Formulary. In addition, health services must also be in accordance with the therapy algorithm. The selection of the right oral hypoglycemic (OH) drug greatly determines the success of DM therapy. This study aimed to know the description of conformity of OH drug use based on the national formulary and type 2 diabetes mellitus therapy algorithm at primary health facility X in Surakarta. This research was a descriptive research with data collection in Retrospective from medical record patient. Sample in this research was OH drug in Primary Health Facilities X at Surakarta period January to May 2019. The results showed that patients who received OH drug according to Fornas recommendations were 105. Patients who received OH drug according to the recommendations of the DM Therapy Algorithm were 75. The conclusion of this study is 100% OH drug according to National recommendations and 71,43% OH drug according to DM Therapy Algorithm recommendations Keywords: Conformity, Diabetes, National Formulary, Therapy Algorithm
Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Universitas Sahid Surakarta tentang Obat Generik Riska Dwi Astuti; Khotimatul Khusna; Risma Sakti Pambudi
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.806 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v4i2.1324

Abstract

 Obat generik merupakan obat paten yang telah habis masa patennya sehingga di produksi semua perusahaan farmasi tanpa harus membayar royalti. Obat generik terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo. Permasalahan yang terjadi pada masyarakat selama ini adalah mereka menganggap bahwa obat generik adalah obat yang murah dan tidak berkualitas. Hal itu di sebabkan oleh kurangnya edukasi dan sosialisai dasar lebih lanjut terhadap obat generik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan obat generik pada mahasiswa Universitas Sahid Surakarta. Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Variabel penelitian ini adalah tingkat pengetahuan obat generik. Responden penelitian ini mahasiswa yang terdaftar sebagai angkatan 2017. Teknik pengambilan sampel menggunakan non random sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan menampilkan peresentase tingkat pengetahuan 76-100% tingkat pengetahuan tinggi, 56-75% tingkat pengetahuan sedang dan 0-56% tingkat pengetahuan rendah. Hasil penelitian ini menunjukan tingkat pengetahuan obat generik pada mahasiswa Universitas Sahid Surakarta adalah tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 36 responden (51,43%), tingkat pengetahuan sedang sebanyak 19 responden (27,14%), dan tingkat pengetahuan rendah sebanyak 15 responden (21,43%).Kata kunci : obat, generik, mahasiswa, pengetahuan 
Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep Rawat Jalan di RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta Ricard Nixon Holo; Reni Ariastuti; Khotimatul Khusna
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v2i2.1709

Abstract

Pharmaceutical service is a direct and responsible service to patients related to pharmaceutical preparations. Waiting time is one of the minimum service standards in the pharmacy sector in hospitals. The minimum standard of waiting time set by the Ministry of Health is 30 minutes for non-combined prescriptions and 60 minutes for compound prescriptions. This study aims to determine the average waiting time for outpatient prescription services for both finished and concoction drugs at RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta compared to the Hospital Pharmacy Minimum Service Standards. This research was conducted with a descriptive cross-sectional method. Primary data was collected through direct observation and recording of waiting times prescription services in July 2022. The data were taken as many as 100 outpatient prescriptions consisting of 25 concoctions and 75 non-concoctions. The research data was processed using Microsoft Excel. In this study, the average waiting time for non-concoction prescription services was 24,7 minutes and for concoction recipes 41,08 minutes. Based on the results of the study, it was found that the average waiting time for prescription services at the Regional Mental Hospital dr. Arif Zainudin Surakarta has met the requirements according to the minimum service standards in hospitals is 30 minutes for non-combined prescriptions and 60 minutes for compound prescriptions
OPTIMALISASI PENGELOLAAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) BAGI KADER KESEHATAN DI PUSKESMAS WONOSAMODRA BOYOLALI: Optimization Of (Toga) Management at Wonosamodra Public Health Center Reni Ariastuti; Khotimatul Khusna; Risma Sakti Pambudi; Zuliana Styarini; Nur Cahyani; Tika Dwiyanti
MESTAKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/mestaka.v2i5.148

Abstract

The government is trying and encouraging people to be independent in maintaining and maintaining health, one of which is by using family medicinal plants (TOGA). Government Regulation Number 103 of 2014 concerning Traditional Health Services in article 70 states that people can carry out health care independently and correctly by utilizing Family Medicine Parks (TOGA) and Skills. This service was carried out with the aim of increasing the knowledge and skills of Wonosamodra Boyolali health center health cadres regarding the management and use of TOGA to maintain family health. The approach method is through training and workshops to process TOGA into a health drink for families. Service participants are health cadres in the Wonosamodra Community Health Center working area, Boyolali. Service activities include providing material about TOGA and training in making health drinks from TOGA basic ingredients. The success of this service activity can be seen from the enthusiasm of the training participants in participating in the training as well as the ability/skills of the training participants in making health drink preparations, namely instant ginger powder and the health drink "Jaeka Manis". The service carried out was able to increase the knowledge and skills of health cadres in the Wonosamodra Boyolali Community Health Center working area regarding the Management and Processing of TOGA (Family Medicinal Plants) into family health drinks.
UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT MENGENAI PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI DUKUH GORONGAN, DESA DONOHUDAN, NGEMPLAK, BOYOLALI Oktafiondi Amarza Barigas S. Erang; Sekar Ayu Yashinta Probondari; Alvina Nia Diani; Reviolita Nurhalisa; Lutfi Dinda Saputri; Dessy Fitriasari; Khotimatul Khusna
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat "SIDOLUHUR" Vol 3 No 01 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat SIDOLUHUR
Publisher : LP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian ini dilatar belakangi oleh banyaknya masyarakat yang terjangkit wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Gorongan, Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya DBD dan cara penanggulangannya, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan berpartisipasi dalam pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur). Metode pelaksanaan ini dengan teknik wawancara dan observasi sehingga menemukan beberapa masalah yang memicu terjadinya penyakit DBD. Hasil observasi menunjukan bahwa bak mandi yang ada di kamar mandi bukanlah sebagai penyebab dari penyebaran penyakit DBD melainkan keadaan lingkungan sekitar yang menjadi faktor utama yang menyebabkan berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti. Faktor kebersihan lingkungan yang menjadi penyebab terjadinya penyebaran penyakit DBD karena kurangnya kesadaran dan tanggungjawab masyarakat akan kebersihan lingkungan.
GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN ASMA DI RSUP SURAKARTA Risma Sakti Pambudi; Oktaria Pratama Dewi; Khotimatul Khusna
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5162

Abstract

Asma merupakan penyakit kronis saluran pernapasan yang ditandai oleh adanya inflamasi, peningkatan reaktivitas terhadap berbagai stimulus, dan penyempitan saluran napas yang bisa kembali secara spontan atau dengan pengobatan yang sesuai. Di Indonesia pada tahun 2016 prevalensi asma mengalami kenaikan 0,5%, sedang pada tahun 2018 prevalensi penyakit asma mencapai 2,4% dan di jawa tengah mencapai 1,77%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pada pengobatan pasien asma di Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta. Penelitian ini termasuk penelitian observasional deskriptif dengan jumlah sampel penelitian 90 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan metode kuesioner MMAS-8. Teknik analisa data yan digunakan adalah analisa deskriptif dengan menghitung skor total jawaban yang menunjukkan nilai total kepatuhan tinggi ≥ 8, kepatuhan sedang 6-7, kepatuhan rendah ≤ 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakterisitk responden, berdasarkan usia mayoritas berusia 41-60 tahun 44,4%, mayoritas berjenis kelamin perempuan 66,7%, mayoritas berpendidikan SMA 60%, mayoritas ibu rumah tangga 37,8%, mayoritas memiliki penyakit penyerta rhinitis 10%. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa responden dengan tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 25,6%, tingkat kepatuhan sedang sebanyak 51,1% dan tingkat kepatuhan rendah sebanyak 23,3%.
EVALUASI KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS X SURAKARTA TAHUN 2022 Verina Widianti Putri; Reni Ariastuti; Khotimatul Khusna
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v9i1.315

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang ditandai dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Pengobatan antihipertensi yang tepat diperlukan untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas akibat hipertensi. Namun, pemberian antihipertensi masih belum sepenuhnya tepat sehingga perlu dilakukan evaluasi ketepatan penggunaan antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan penggunaan antihipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas X Surakarta tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan rekam medis pasien. Evaluasi ketepatan penggunaan obat pada penelitian ini menggunakan standar Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2021 dan Joint National Committee (JNC) VIII dengan kriteria tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan ketepatan penggunaan antihipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas X Surakarta tahun 2022 yaitu tepat indikasi 100%, tepat pasien 100%, tepat obat 78%, dan tepat dosis 87%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antihipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas X Surakarta tahun 2022 belum sepenuhnya memenuhi kriteria penggunaan antihipertensi yang tepat.
Edukasi DAGUSIBU untuk Meningkatkan Pemahaman Masyarakat tentang Pengelolaan Obat yang Bijak di RT 02 RW 07, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo Rosliana Patandung; Khotimatul Khusna; Riski Ishariyanto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia Vol 2 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jpmwpc.v2i1.581

Abstract

Penggunaan obat yang tidak bijak menjadi isu kesehatan masyarakat yang signifikan. Konsep DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Bijak) diterapkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan obat yang benar. Kegiatan ini melibatkan 200 peserta dan dilakukan melalui edukasi, workshop, serta evaluasi dengan metode pre-test dan post-test. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman signifikan: membaca label obat dari 40% menjadi 85%, penyimpanan obat dari 50% menjadi 95%, dan pembuangan obat dari 30% menjadi 80%. Edukasi berbasis partisipasi dan alat peraga terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Kegiatan ini menyarankan perlunya evaluasi lanjutan, program edukasi khusus, dan kolaborasi lintas sektor untuk keberlanjutan. Dengan pendekatan yang komprehensif, program ini dapat menjadi model edukasi kesehatan berbasis masyarakat lainnya.