I Ketut Rimpung
Politeknik Negeri Bali

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PERUBAHAN KEKUATAN TARIK BAJA (St. 42) DENGAN PERLAKUAN PANAS 800◦C I Ketut Rimpung; I Gede Oka Pujihadi
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 17 No 2 (2017): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.128 KB) | DOI: 10.31940/logic.v17i2.543

Abstract

Tegangan tarik baja terjadi karena adanya beban tarik pada luas permukaannya dan kekuatan baja ditentukan oleh tegangan tarik maksimal yang dapat diterimanya. Baja (St.42) adalah baja yang mempunyai kekuatan atau tegangan tarik maksimum lebih kurang 42 N/mm2.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perubahan kekuatan baja (St.42) yang dipanaskan sampai temperatur 8000C dengan pedinginan cepat menggunakan air tawar dan dengan metode pendinginan lambat, dibandingkan dengan baja (St.42) standar.Hasil penelitian menunjukan: kekuatan baja St.42Standar = 41,41 N/mm2, kekuatan St.42 Hardening = 21,86 N/mm2, dan kekuatan St.42 Anaeling =16,89 N/mm2. Baja yang dikeraskan melalui pemanasan 800◦C dan didinginkan cepat menggunakan air tawar, ternyata menjadi lebih lunak dibandingkan dengan baja (St.42standar). Jadi, ada ketidak sesuaian antara teori dibandingkan fakta hasil pengujian kekuatan baja dengan pendinginan cepat, yaitu terjadi penurunan kekuatan baja sebesar 47,21%. Sedangkan, kekuatan baja yang dilunakkan terjadi penurunan kekuatan sebesar 59,213% ini sesuai dengan teori.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS LOBORATORY TRAINING DALAM PRAKTEK PENGUJIAN BAHAN DAN METROLOGI UNTUK MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PADA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BALI I Komang Rusmariadi; I Ketut Rimpung; I Nyoman Gunung
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 13 No 3 (2013): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.921 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar praktek dalam bentuk jobsheet berbasis laboratory training dalam praktek pengujian bahan dan metrology untuk meningkatkan pencapaian kompetensi pada mahasiswa jurusan teknik mesin. Penelitian ini menggunakan model Dick dan carey karena lebih besar memberikan perhatian kepada kemampuan awal pembelajar, berorientasi pada tujuan dan pemecahan masalah belajar, menampilkan analisis pembelajaran yang rinci serta sistim evaluasi yang variatif, lebih detail memiliki karakteristik yang terdiri dari lembaran-lembaran pembelajaran yang disusun menjadi satu kesatuan yang utuh mencakup: information sheets, instruction sheets, operation sheets, self check sheet, dan perangkat evaluation sheets. Standar kompetensi yang dituntut dalam praktek pengujian bahan dan metrologi, yaitu Mengerti dan memiliki pemahaman pengetahuan yang lebih komprehensip dan menunjukkan keterampilan melakukan pengujian termasuk di dalamnya, mengumpulkan data, melaporkan hasil percobaan secara sistematis, menganalisis dan menuangkan dalam bentuk tugas laporan serta mampu menerapkan secara baik dan benar dalam memecahkan masalah dibidang teknik mesin. Berdasarkan hasil kuesioner, menunjukkan Karakteristik mahasiswa semester 6 jurusan teknik mesin, yaitu: . 1) umur rata-20-22 tahun; 2) Pemahaman terhadap materi praktek pengujian bahan dan metrologi : 26,76% baik, 69,01% sedang, 04,23% kurang; 3) Pengalaman melakukan eksplorasi: 69,01% sering ,30,98% jarang, 0% tidak pernah. Sedangkan terhadap pembelajaran praktek pengujian bahan dan metrologi saat ini, yaitu: 1) Pelaksanaan pembelajaran : 64,8 % menyenangkan, 35,2% kurang menyenangkan, 0% membosankan; 2) Cara penyajian: 56,3% menarik, 43,7% kurang menarik, 0% tidak menarik; 3) Relevansi materi: 21,13% sangat relevan, 78,87% relevan, 0% tidak relevan. Model pembelajaran yang paling sering digunakan dalam praktek pengujian bahan dan metrologi yaitu pembelajaran pelatihan laboratorium(Laboratory Training). Draf Bahan Ajar praktek berbentuk jobsheet terpadu dalam praktek pengujian bahan dan metrologi berbasis laboratory training, sebagai berikut a.Materinya dikembangkan berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapain kompetensi. b. Ruang lingkup materi meliputi uji tarik, kekerasan, puntir, struktur mikro dan pengukuran. C.Urutan materi menggunakan pendekatan prosedural. d. Metode pencapaian pembelajaran menggunakan Laboratory Training e.Sumber materi diambil dari tulisan atau buku-buku; Metallurgy Fundamental (Daniel A Brant, 1985), Practical Mettalurgy and Material of Industry (John E Nelly, 1984) , Dasar Metalurgi untuk Rekayasawan (Bradbury E.J.1990), Metalurgi Fisik Modern (Smallman R.E. 1985). Juga sebagai bacaan buku-buku berkaitan dengan bahan teknik.Dalam kaitan temuan ini diharapkan Draft bahan ajar ini dapat dikembangkan lebih lanjut melalui proses penelitian sehingga menjadi buku ajar yang tervalidasi
ANALISIS PENINGKATAN KETAHANAN PUNTIRBAJA (St. 42) MELALUI PROSES PERLAKUAN PANAS I Ketut Rimpung
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 13 No 2 (2013): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.259 KB)

Abstract

Baja sebagai bahan poros pada teknik konstruksi, ketahanannya terhadap beban luar sangat perlu untuk diketahui sebelum dipergunakan sebagai komponen mesin. Beban luar berupa puntiran yang seringt erjadi pada poros atau komponen mesin teknologi tepat guna sangat perlu dikaji, agar kekuatannya sesuai dengan ketersediaan tempatatau ruang dapat dipenuhi. Peningkatan kekuatan baja dapat dilakukan dengan perlakuan panas yaitu melalui proses pemanasan dan pendinginan menggunakan media dan dengan kecepatan tertentu. Penelitian ini mengkaji peningkatan ketahanan puntir baja (St.42) standar dibandingkan dengan baja jenis yang sama setelah diproses dengan perlakuan panas untuk dikeraskan. Penelitian ini dilakukan di laboratorium uji bahan dan metrologi JurusanTeknik Mesin Politeknik Negeri Bali.Hasilnya baja yang dikeraskan melalui pemanasan 800◦C dan didinginkan cepat menggunakan air tawar dibandingkan dengan baja (St.42)standar ketahanan puntirnya terjadi peningkatan yang signifikan.Yaitu, menurut data pengujian sampai batas elastisitasnya sudut puntirnya meningkat dari 300 menjadi 2900, momenpuntirnya meningkat dari 24,6 Nm menjadi35,4 Nm. Demikianjuga, tegangan puntirnya pada momen puntir maksimum terjadi peningkatan dari 503.7021855 N/mm2 menjadi 697.8735409 N/mm2.