Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE COST OBTAINED BY APPLYING PRECEDENCE DIAGRAM METHOD TOWARD THE TIME OPTIMIZATION ON BUILDING DEVELOPMENT PROJECTS I Made Tapa Yasa; I Made Anom Santiana; I Gede Sastra Wibawa; I Wayan Suasira
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 18 No 2 (2018): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.924 KB) | DOI: 10.31940/logic.v18i2.973

Abstract

The complexity of the project expands along with the progress of human civilization. The problems that appear will be more numerous and complicated. The role of project management is indispensable in order to address and prevent these problems, so that the cost,the quality and the time agreed upon can be realized. Cost and time relationship is not directly proportional, so it is necessary to determine the optimal time by optimum cost. Optimization is a best effort undertaken by planning various alternative methods of implementation, in order to obtain optimal timing of projects with optimum cost. Planning and scheduling are the backbone of the entire project, which is based on clear objectives. Microsoft Project as one of the scheduling software based on Precedence Diagram Method (PDM) provides many advantages, one of which scheduling can be done more quickly and thoroughly.In this research, it is created six alternative models as follows: In the first alternative ,it is acquired the project period of 256 days , at a cost of Rp2,190,234,913.43 ; In the second alternative , the was obtained the project period of 150 days , with a cost of Rp1,903,674,873.6 ; In the third alternative , it was obtained the project period of 102 days , at a cost of Rp1,873,215,897.61 ; In the alternative IV , it was obtained the project period of 99 days , at a cost of Rp1,895,159,526.12 ; In the alternative V , the project period was 96 days , at a cost of Rp2,019,623,191.13 ; In alternate VI , the project period was 89 days at a cost of Rp2,090,543,033.77. From the above calculation, then the result is interpolated in order to obtain the optimum time for the development project. The optimum time obtained is 120 calendar days, at a cost of Rp. 1,884,638,013.61.
PENYEBAB TERJADINYA LONGSOR TIMBUNAN BADAN JALAN PADA RUAS JALAN BY PASS KEDIRI- PESIAPAN I Gede Sastra Wibawa; I Wayan Wiraga; I G A G Surya Negara; I Wayan Arya
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 13 No 3 (2013): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.875 KB)

Abstract

Telah terjadi longsor pada ruas jalan nasional Kediri-Pesiapan pada akhir 2012. Kejadian longsor terjadi pada timbunan badan jalan dengan ketinggian lebih dari 20 meter. Timbunan badan jalan tersebut telah berumur dan stabil lebih dari 25 tahun (jalan dibangun sekitar tahun 1987). Longsor terjadi pada tiga tempat saat musim hujan pasca dibangunnya drainase dipermukaan timbunan dan Dinding Penahan Tanah (DPT) pada daerah dengan timbunan badan jalan yang cukup tinggi. Pembuatan draninase diatas timbunan yang tidak kedap air dinilai sebagai penyebab utama longsor. Air hujan yang mengalir dalam saluran drainase diatas timbunan meresap kedalam timbunan badan jalan sehingga membuat tanah timbunan menjadi jenuh, berat volume tanah menjadi besar dan kuat geser mengecil sehingga stabilitas lereng timbunan menjadi kecil. Pembuatan drainase diatas timbunan cendrung tidak dibuat kedap air dan menyalahi konsep-konsep pengelolaan stabilitas lereng timbunan.
PENATAAN MATA AIR BEJI KALER DENGAN KONSEP ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI BERKELANJUTAN I Gst. Lanang M Parwita; I Wayan Arya; I Gede Sastra Wibawa; Made Sudiarsa
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan mata air bagi masyarakat Hindu di Bali mempunyai makna yang sangat penting disamping sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari juga mempunyai makna yang sangat penting yaitu sebagai air suci (tirta) dalam kegiatan upacara keagamaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan pola penataan mata air Beji Kaler sesuai corak masyarakat Desa Ababi dengan mengaplikasikan bangunan berlandaskan konsep arsitektur tradisional Bali yang berkelanjutan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan, melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta tokoh dan masyarakat setempat serta kajian literatur. Dari kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa masyarakat memerlukan desain penataan bangunan dengan filosofi desain arsitektur tradisional Bali yang sudah ada di masyarakat serta dengan pemakaian bahan-bahan yang ada di sekitar wilayah mata air tersebut. Pola penataan dengan mengadopsi nilai-nilai yang sudah tertanam di masyarakat serta dengan pemakaian material bangunan yang ada di sekitar lokasi menjadikan pola penataan yang dilakukan menyatu dengan semua unsur baik lingkungan, masyarakat serta pola tradsis yang sudah berkembang di wilayah setempat. Pola penataan yang dibutuhkan dalam penataan mata air Beji Kaler adalah pembuatan Tembok keliling (Penyengker), Bangunan Piasan dan Candi Bentar dengan material batu padas hitam Besakih.