Septian Emma Dwi Jatmika
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBEDAAN EDUKASI KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SD MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DENGAN ALAT PERAGA DAN MEDIA AUDIOVISUAL Septian Emma Dwi Jatmika; Firnadea Ekarizky Safrilia
GIZI INDONESIA Vol 42, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v42i1.396

Abstract

The consumption of fruit and vegetables for children are quite less in Yogyakarta, it is around 93,6 percent Another effort to increase the consumption of vegetables and fruits are rising knowledge and attitude by health promotion with education methods used props and audiovisual media. This research was conducted to know the difference between lecture method with props and audiovisual media for children knowledge and attitude about the consumption of vegetables and fruits.This study was an experimental quasi study with a control group design of pretest and post test non-equivalent. The sampling research used purposive sampling with 55 students of 5 elementary grade. The test were use unpaired T tests.The result are shown that there was no different between lecturer methods with props and audiovisual media to children knowledge (p=0,073) and attitude (p=0,492) about consumed vegetable an fruits.
SLONDOK NUTRIHERBA : INOVASI SLONDOK MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAHAN DAUN KELOR, WORTEL DAN IKAN TUNA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK Septian Emma Dwi Jatmika
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2019): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v4i1.1051

Abstract

Terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan terkait dengan produksi slondok yang dihasilkan di Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Permasalah tersebut antara lain belum penggunaan alat produksi yang masih sederhan, belum ada inovasi dan deversifikasi produk, nilai gizi yang masih relatif rendah, belum ada ijin P-IRT, pengemasan yang masih sederhana, pemasaran yang masih konvensional dan pengelolaan keuangan yang masih belum tertata dengan baik. Dengan demikian, tim pengusung menawarkan solusi alternatif untuk mengatasi permasalah tersebut dengan  melakukan pemberdayaan kepada masyarakat melalui kegiatan pelatihan dan pembinaan pembuatan inovasi slondok nutriherba di Desa Harjobinangun. Program pemberdayaan ini bertujuan  untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mengoptimalkan usaha rumah tangga yang berakar pada kearifan lokal  dan budaya turun temurun. Kelompok sasaran adalah di Ibu-Ibu PKK Dusun Blembeng Lor dan  Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Klarangan, Desa Harjobinangun. Metode yang diterapkan adalah pelatihan dan pendampingan, gelar dan launching produk serta evaluasi pelaksanaan dan keberlanjutan program. Hasil program pemberdayaan cukup bagus dilihat dari hasil evaluasi proses pelaksanaan berdasarakan tingkat pemahaman warga tentang proses pembuatan slondok. Terdapat peningkatan pengetahuan warga setelah diberikan pelatihan slondok sebesar 96,55% setelah mengikuti kegiatan pelatihan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa warga dapat memahami dengan baik materi yang disampaikan dalam pelatihan. Selain itu, slondok hasil produksi warga binaanpun diterima dengan baik oleh pasar, yang dibuktikan dengan keuntungan yang diperoleh warga dari hasil penjualan saat dilakukan gelar dan launching produk. Warga sangat antusias mengikuti setiap rangkaiaan kegiatan pemberdayaan ini.  Kata kunci: inovasi produk, pelatihan, pemberdayaan masyarakat, pendampingan, slondok nutriherba