Mochammad Ramdan
Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Desi Sulistianengsih; Dini Rochdiani; Mochammad Ramdan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 2 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.752 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i2.711

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Besarnya biaya dan penerimaan pada agroindustri di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari dalam satu kali proses produksi. 2. Besarnya pendapatan pada agroindustri tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari dalam satu kali proses produksi. 3. Besarnya R/C pada agroindustri tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari dalam satu kali proses produksi. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan mengambil kasus pada perajin tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sampling yang digunakan metode sensus.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa :1) Rata-rata biaya total agroindustri tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 1.904.180,80; dan rata-rata penerimaan dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 3.115000.2) Rata-rata pendapatan di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 1.210.819,203) Adapun rata-rata R/C dalam satu kali proses produksi adalah 1,76 artinya usaha agroindustri tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamismenguntungkan dan layak untuk diusahakan.Kata Kunci : Agroindustri, Tempe
POTENSI PADI SAWAH DI KABUPATEN CIAMIS Hilman Munawar; Dedi Herdiansah Sujaya; Mochammad Ramdan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 2 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.553 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i2.718

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Potensi Produksi Padi Sawah Di Kabupaten Ciamis; (2) Potensi Luas Lahan Padi Sawah Di Kabupaten Ciamis; (3) Potensi Produktivitas Padi Sawah Di Kabupaten Ciamis.Dalam penelitian ini digunakan studi pustaka/literatur sebagai objek kajian. Menurut (subiyanto, 1987) literatur pada hakekatnya merupakan hasil olah budi manusia dalam bentuk karya tulis guna menuangkan gagasan/pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang. Penelitian terhadap literatur bukan berarti melakukan penelitian terhadap buku semata, tetapi lebih ditekankan terhadap esensi yang terkandung dalam buku tersebut. Potensi padi sawah, dapatdiketahui dengan melihat data yang telah dikumpulkan oleh instansi dan lembaga-lembaga pemerintahan yang mengurusi serta mencatat jumlah padi sawah yang mampu dihasilkan oleh daerah tersebut, selanjutnya dengan memperhatikan luas lahan, produksi dan produktivitas padi sawah tersebut, kita dapat menyimpulkan seberapa besar potensi padi sawah di daerah tersebut.Setelah melihat data, kita lakukan penelitian dengan cara time series (deret waktu) yang meliputi data jumlah produksi,produktivitas dan luas lahan yang tercatat selama 11 tahun terakhir.Hasil penelitian menunjukan bahwa :1. Potensi produksi padi sawah di Kabupaten Ciamis pada tahun 2014 adalah adalah sebesar 804.305, 26 Kw. Atau 80.430,52 Ton.2. Potensi luas lahan padi sawah di Kabupaten Ciamis pada tahun 2014 adalah sebesar : 15.841 Hektar3. potensi produktivitas padi sawah di Kabupaten Ciamis pada tahun 2014 adalah sebesar : 52,52 Kw./HektarMenurut Supriatna, (2000) pembangunan pada hakikatnya merupakan perubahan yang terencana dari situasional yang satu ke situasional yang lain yang dinilai lebih baik atau adanya proses perubahan menuju kehidupan lebih baik.Kata kunci : Produksi, Produktivitas, Padi
ANALISIS SALURAN PEMASARAN KELAPA (Cocos nucifera L) Ridwana Ridwana; Yus Rusman; Mochammad Ramdan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 1, No 3 (2015): Mei 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v1i3.138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran kelapa mulai dari produsen sampai ke konsumen, besarnya marjin pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran kelapa dari produsen ke konsumen, dan persentase harga yang diterima petani (Farmer’s Share) dalam proses pendistribusian kelapa di Desa Ciakar Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala empiris yang berlangsung di lapangan atau lokasi penelitian, umumnya dilakukan terhadap unit sampel yang dihadapi sebagairesponden dan buka seluruh populasi sasaran. Sampel yang diambil sebagai responden sebanyak 30 orang petani, sedangkan jumlah pedagang pengumpul 3 orang, pedagang pengecer 2 orang, dan pedagang besar 2 orang. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif sedangkan untuk mengetahui marjin pemasaran, keuntungan pemasaran yang diperoleh setiap lembaga pemasaran dan persentase harga yang diterima petani (Farmer’s Share) menggunakan rumus Sudiyono (2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1. Terdapat dua saluran pemasaran kelapa dari Desa Ciakar ke Pasar Cirebon yaitu :Saluran 1:Petani → Pedagang Pengumpul → Pedagang Besar Pasar Cirebon → Pedagang Pengecer PasarCirebon → KonsumenSaluran II:Petani → Pedagang Pengumpul → Pedagang Pengecer Pasar Cirebon → Konsumen2. Marjin pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran pada saluran 1 di pedagangpengumpul Rp. 500,- per butir, di pedagang besar Rp. 200,- per butir dan di pedagang pengecer200,- per butir. Sedangkan pada saluran II besarnya marjin pemasaran di pedagang pengumpulRp. 500,- per butir, dan di pedagang pengecer Rp. 400,- per butir.3. Bagian harga yang diterima petani atau Farmer’s Share pada saluran 1 dan saluran II adalah sama sebesar 43,75 % karena di tingkat petani pada saluran I dan saluran II serta harga yang diterima pedagang pengecer pada saluran I dan saluran II adalah sama yaitu masing-masing sebesar Rp. 700,- per butir dan Rp. 1.600,- per butir.Kata kunci : kelapa, analisis pemasaran