Herta Masthalina
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN POLA PEMBERIAN MP-ASI PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN KARANG BARU SELAPARANG, MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT Taufiqurrahman .; Herta Masthalina; Reni Gatri Wulandari
GIZI INDONESIA Vol 35, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v35i1.124

Abstract

Pemberian MP-ASI yang tidak tepat waktu dan type nya akan beresiko meningkatkan kematian pada balita. Tujuan dari studi ini adalah mengetahui hubungan antara pendidikan dan pengetahuan ibu balita tentang MP-ASI  dengan  pola  pemberian  MP-ASI  pada  anak  usia  6-24  bulan.  Jenis  penelitian  ini  adalah  crosssectional dengan subyek anak usia 6-24 bulan sebanyak 144 orang di Kelurahan Karang Baru, Kecamatan Selaparang,  Kota  Mataram.  Data  yang  dikumpulkan  meliputi  karakteristik  sampel  dan  karakteristik  ibu balita meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan, serta pengetahuan ibu tentang pola pemberian MP-ASI. Penilaian  pola  pemberian  MP-ASI  berdasarkan  3  indikator  yaitu  pertama  kali  memberikan,  jenis  dan frekuensi  pemberian  MP-ASI.  Data  diolah  menggunakan  analisis  bivariat  dengan  uji  chi  square.  Hasil menunjukkan bahwa Ibu balita sebagian besar berumur 20-35 tahun (83,3%) dengan pendidikan sekolah dasar (48,6%). Sebagian besar ibu tidak bekerja (74,3%), dengan tingkat pengetahuan ibu balita sebagian besar berkategori sedang (69,4%). Pola pemberian MP-ASI berdasarkan waktu pertama pemberian MP-ASI sebagian  besar  (56,9%)  tidak  sesuai  karena  pemberian  MP-ASI  yang  terlalu  dini,  namun  jika  dilihat berdasarkan jenis pemberian MP-ASI, persentase yang tidak sesuai banyak ditemukan pada usia 6-8 bulan (63,6%) dan persentase yang sesuai banyak ditemukan pada bayi usia 12 -24 bulan (70,4%), sedangkan dari  indikator  frekuensi  pemberian  MP-ASI,  pada  usia  12-24  bulan  100%  balita  tidak  mendapat  MP-ASI yang sesuai anjuran (3-5 kali/hari). Berdasarkan tiga indikator tersebut sebagian besar tidak sesuai pola pemberian  MP-ASI  (54,9%).  Analisis  bivariat  menunjukkan  ada  hubungan  yang  signifikan  antara pendidikan dengan pola pemberian MP-ASI (p0,000), demikian juga pada variabel pengetahuan ibu balita (p0.000). Kata kunci: pendidikan ibu, pengetahuan ibu, dan pola pemberian MP-ASI
Pelatihan Kader Posyandu Tentang Pengolahan Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal Untuk Balita Dan Ibu Hamil Doloksaribu, Tetty Herta; Herta Masthalina; Nainggolan, Herly
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol. 8 No. 4 (2025): Oktober 2025
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v8i4.4155

Abstract

Abstract: Pregnancy and toddlerhood are crucial periods that determine a child’s future growth and development. In Wonosari Village, the nutritional intake of pregnant women and toddlers is below the recommended dietary allowance. One of the specific nutritional interventions that can be implemented is the provision of supplementary food (PMT) based on local food. This community service activity aimed to improve the knowledge and skills of posyandu cadres regarding the PMT based on local food for toddlers and pregnant women. The program involved training 40 cadres in the working area of Dalu Sepuluh Health Center, Tanjung Morawa District, Deli Serdang Regency, on May 28, 2025. The training consisted of delivering material on the concept of local food-based PMT and hands-on practice in processing supplementary food. Knowledge was evaluated through pre- and post-tests. Skills were evaluated through observation during processing practices. The results indicated an increase in cadres’ knowledge, with the average score rising from 95.4 to 99.4. Skills also improved, particularly in the accuracy of ingredient measurement and appropriate portion determination. These findings imply that local food-based PMT training can enhance the capacity of posyandu cadres and contribute to strengthening community-based efforts in improving maternal and child nutrition. Keywords: cadres; PMT; pregnant women; toddlers Abstrak: Masa kehamilan dan balita merupakan fase penting yang menentukan kualitas tumbuh kembang anak. Di Desa Wonosari, asupan gizi ibu hamil dan balita di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan, sehingga diperlukan intervensi gizi spesifik melalui PMT berbasis pangan lokal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu mengenai pengolahan makanan tambahan berbasis pangan lokal untuk balita dan ibu hamil. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan sasaran 40 orang kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Dalu Sepuluh, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Pelatihan dilaksanakan pada 28 Mei 2025, terdiri dari penyampaian materi tentang PMT berbasis pangan lokal dan praktik pengolahan makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil. Evaluasi pengetahuan melalui pre-test dan post-test menggunakan kuesioner. Keterampilan dievaluasi dengan observasi pada saat praktik pengolahan. Pelatihan menghasilkan peningkatan skor pengetahuan kader posyandu dari 95,4 menjadi 99,4, dan peningkatan keterampilan tentang ketepatan penggunaan jumlah bahan pangan dan porsi PMT untuk ibu hamil dan balita. Kata kunci: balita; ibu hamil; kader; PMT