Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI KUALITAS UDARA DAN KENYAMANAN TERMAL PADA RUANG KELAS PADA MASA PANDEMI COVID-19 Laina Hilma Sari; Era Nopera Rauzi; Allaily Allaily; Aisyah L Pertiwi
Arsitekno Vol 9, No 1 (2022): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v9i1.6634

Abstract

Kualitas udara dan kenyamanan termal sangat penting dalam menyediakan lingkungan yang nyaman bagi siswa di dalam kelas. Di masa Pandemi Covid-19, sekolah bertanggung jawab untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi para siswa. Dalam penelitian ini, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Nurul Ishlah, sebuah sekolah swasta yang terletak di Banda Aceh diukur untuk mengevaluasi konsentrasi CO2 sebagai indikator tingkat kualitas udara. Kenyamanan termal juga dievaluasi melalui Standar Suhu Efektif Standar Nasional Indonesia (SNI). Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar konsentrasi CO2 masih dalam taraf yang dapat diterima yaitu lebih rendah dari 1000ppm. Namun, suhu efektif sebagian besar lebih tinggi dari kisaran kenyamanan. Hanya ada beberapa jam yang masuk ke kisaran hangat yang nyaman. Studi ini mengusulkan agar lebih banyak aliran udara yang masuk ke dalam kelas untuk menciptakan sensasi termal yang baik serta cara untuk menghilangkan bau dan mempertahankan tingkat CO2 dalam kisaran yang sehat.
PELATIHAN MANAJEMEN USAHA PEMBIBITAN AYAM HIBRIDA LOKAL UNTUK KADER WIRAUSAHAWAN UNGGAS DI BANDA ACEH M.Aman Yaman; Zulfan Zulfan; Allaily Allaily; Muhammad Daud; Zulfikar Zulfikar; Sri Jeksi; Mudatsir Mudatsir; Al-kautsar Al-kautsar
Peternakan Abdi Masyarakat (PETAMAS) Vol 2, No 2 (2022): Volume 2, Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Departemen of Animal Science, Agriculture Faculty, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/petamas.v2i2.29942

Abstract

Peningkatan jumlah wirausahan muda di bidang peternakan merupakan tugas utama perguruan tinggi yang dapat dilakukan dengan pembinaan calon kader sejak masa perkuliah sampai kepada alumni. Usaha bisnis dibidang perunggasan tergolong sangat diminati karena permintaan konsumen akan produk unggas, baik daging, telur bahkan bibit semakin meningkat. Salah satu produk perunggasan yang mulai dikenal masyarakat yaitu ayam hibrida yang merupakn ayam hasil persilangan ayam lokal dengan ayam layer dan jenis ayam unggul yang berasal dari luar negeri. Ayam hibrida sangat potensial dikembangkan sebagai turunan ayam lokal yang mampu menghasilkan telur lebih banyak dan ukuran telur lebih besar dibandingkan telur ayam aslinya. Namun dalam proses pengembangannya diperlukan upaya dukungan dibidang pembibitan sehingga permintaan akan bibit ayam hibrida dapat dipenuhi untuk mendukung usaha komersial. Untuk itu telah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan dan demontrasi langsung kepada 16 orang kader wirausahaan pembibitan unggas yang berasal dari siswa SMK, mahasiswa peternakan dan alumni peternakan dengan tujuan untuk peningkatkan kemampuan manajemen usaha pembibitan ayam hibrida lokal. Kegiatan ini berjalan selama 30 hari dengan pembekalan 4 materi utama dan demonstrasi berupa teknis perkawinan inseminasi buatan, seleksi telur tetas, pembuatan mesin tetas dan proses penetasan sampai pada seleksi jenis kelamin DOC hasil penetasan. Hasilnya menunjukkan bahwa 94% peserta berada pada katagori sangat menguasai materi yang diberikan dan 87,5% sangat menguasai kegiatan demonstrasi yang telah diberikan oleh tutor kegiatan. Sementara itu 6% peserta menguasai materi dan 12,5% peserta lainnya juga katagori menguasai kegiatan demonstrasi yang diberikan. Melalui hasil survei kepuasaan peserta menunjukkan bahwa seluruh peserta (100%) menyatakan sangat puas terhadap materi dan kegiatan demonstrasi pelatihan dan merasakan manfaat yang sangat besar terutama sebagai wawasan baru dibidang usaha peternakan. Peserta menyarankan agar dimasa yang akan datang, lama waktu pelatihan diperpanjang menjadi 3 bulan dan mencakup juga untuk jenis unggas lainnya seperti itik dan puyuh.