Perubahan iklim yang terjadi dan semakin buruk selama beberapa tahun ke belakang sangat mempengaruhi kegiatan agribisnis komoditas pertanian. Mangga, sebagai salah satu komoditas buah-buahan unggulan Indonesia, juga sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim. Produktivitas mangga seringkali menurun karena kondisi iklim yang tidak mendukung. Fenomena perubahan iklim ini kemudian menimbulkan perilaku adaptasi dari petani mangga dalam rangka mempertahankan usahatani mangga karena perubahan iklim diprediksi akan terus berlangsung hingga periode waktu yang tidak dapat ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku adaptasi petani mangga akibat perubahan iklim dengan causal loop diagram. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan proses analisis data bertumpu pada penggunaan system thinking melalui penggambaran causal loop diagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku adaptasi petani mangga terbentuk dari 20 variabel yaitu curah hujan, luas lahan, jumlah pohon, produksi mangga, ketersediaan mangga, mangga berkualitas, harga mangga, permintaan, penerimaan, pendapatan, alokasi uang untuk pembelian sarana produksi dan input pertanian, sarana produksi dan input pertanian, produktivitas pohon mangga, penggunaan ZPT, daya tahan pohon, serangan OPT, penggunaan pestisida, perawatan pohon, biaya perawatan, dan biaya produksi. Variabel perawatan pohon menjadi leverege point karena memiliki pengaruh terbanyak terhadap keseluruhan sistem dibanding dengan variabel lain.