Asep Deni Saputra
Alumni Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEREMPUAN SUBALTERN DALAM KARYA SASTRA INDONESIA POSKOLONIAL Saputra, Asep Deni
LITERASI: Jurnal Ilmu-Ilmu Humaniora Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : LITERASI: Jurnal Ilmu-Ilmu Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.571 KB)

Abstract

Spivak membuat pernyataan, “Can the subaltern speak?” yang meragukan suara perempuan bisa didengar untuk melawan sistem patriarkal dan kolonial. Dia juga menyatakan bahwa perempuan sebagai kelompok subaltern tidak memiliki bahasa konseptual yang mereka gunakan untuk berbicara dan tak ada telinga kaum lelaki–baik pribumi maupun penjajah– berkenan mendengar. Artikel ini mendeskripsikan posisi perempuan sebagai kelompok subaltern dalam mengartikulasikan bahasa melawan patriarki dan sistem kolonial dalam sastra poskolonial. Posisi inferioritas dan perempuan sebagai kelas bawah, perempuan sebagai pembantu rumah tangga ataupun perempuan tradisi, bisa bertarung, baik di ruang publik maupun domestik. Para perempuan mencoba untuk mengartikulasikan suara mereka agar didengar oleh tatanan patriarkal dan kolonial, meskipun mereka menyadari posisi mereka sebagai kelas-kedua di dalam masyarakat. Kata kunci: perempuan, subaltern, resistensi, sastra poskolonial