Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendistribusian Dana ZIS Melalui Program Genius Perspektif UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat (Studi Kasus Yatim Mandiri Kediri) Distribution of ZIS Funds Through the Genius Perspective Program Law No. 23 of 2011 concerning Management of Zakat Dea Putri Anggraini; Abdullah Taufik; Faridatul Fitriyah
Qawanin: Jurnal of Economic Syaria Law Vol 3 No 2 (2019): Juli
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.189 KB) | DOI: 10.30762/q.v3i2.1607

Abstract

Dana-dana ZIS yang terkumpul dapat menjadi solusi terbaik sebagai penggerak perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Langkah strategis dapat diambil untuk pendayagunaan dan pendistribusian dana ZIS dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang ZIS. ZIS sebaiknya dikelola oleh lembaga atau amil yang profesional, akuntabel, amanah dan pengelolaannya harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskanpendistribusian dana ZIS melalui program Sanggar GENIUS perspektif UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan tiga metode pengumpulan data, yaitu metode observasi partisipan, wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. Jenis penitian adalah penelitian lapangan dan menggunakan pendekatan yuridis empiris. Untuk menganalisa data, penulis menggunakan teknik deskriptif dengan menggambarkan data secara sistematis dan faktual, sedangkan analisisnya melalui tiga metode: yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan menggunakan teknik ketekunan dalam pengamatan, triangulasi, dan perpanjangan keikutsertaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Program Sanggar GENIUS berbentuk bimbingan belajar gratis matematika dan peningkatan akhlakul karimah, ditujukan kepada anak yatim duafa setingkat SD, tidak menutup kemungkinan anak duafa non-yatim. Sanggar GENIUS kemanfaatannya dapat dirasakan oleh anak yatim. Dana ZIS diserahkan kepada guru sanggar sebagai upah (bisyaroh). Ada pembinaan setiap bulan di kantor Yatim Mandiri Kediri, serta monev yang dilakukan Staf Program setiap tahun sekali dengan mendatangi masing-masing sanggar. 2) Pelaksanaan distribusi dana ZIS melalui program Sanggar GENIUS sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 25 dan Pasal 26 UU No. 23/2011, pelaksanaan program yang tidak melanggar syariat Islam, berdasarkan prioritas mustahik, serta amanah dari donatur/muzaki. Laporan kegiatan pengelolaan zakat, dilakukan secara terpusat oleh Yatim Mandiri pusat setiap akhir tahun. Sesuai dengan PP. No 14 Tahun 2014, Yatim Mandiri melakukan audit syariah dan audit keuangan. Program Sanggar GENIUS membawa kesejahteraan bagi anak-anak binaannya. Selain itu, zakat merupakan salah satu kegiatan untuk menjaga kelima hal pokok yang terkandung dalam dlaruriyah. Lebih spesifiknya sanggar Genius melingkupi penjagaan terhadap agama, jiwa, akal, dan harta benda. Collected ZIS funds can be the best solution of the economy booster and public welfare. Strategic ways can be taken to utilize and distribute ZIS funds by utilizing competent human resources in the ZIS sources of field. ZIS should be managed by a professionalinstitution, accountable, trustworthy and its management must be in accordance with the applicable legal provisions. This study intends to explain the distribution of ZIS funds through the perspective program GENIUS Act No. 23 of 2011 concerning Management of Zakat. In this study the authors used a qualitative approach, using three methods of data collection, they are: participant observation, unstructured interviews, and documentation. The type of research is field study and uses an empirical juridical approach. To analyze data, the author uses descriptive techniques by describing data systematically and factually, while the analysis through three methods: data reduction, data presentation, and conclusion or verification. Checking the validity of the data is done using perseverance techniques in observation, triangulation, and extension of participation.The results showed that: 1) GENIUS Studio program in the form of free mathematics tutoring and improved morality, aimed at orphaned children at the elementary level, do not rule out the possibility of non-orphaned children. The usefulness of GENIUS studio program can be felt by theorphans. ZIS funds are given to the studio teacher as a wage (bisyaroh). There is guidance every month at the Kediri Mandiri Orphanage office, as well as monitoring and evaluation conducted by the Program Staff every year by visiting each studio. 2) The distribution of ZIS funds through the GENIUS Studio program is in accordance with the provisions of Article 25 and Article 26 of Law No. 23/2011, the implementation of programs that do not violate Islamic law, based on priority mustahik, as well as mandate from donors / muzaki. Reports on zakat management activities are carried out centrally by the central Yatim Mandiri at the end of each year. In accordance with PP. No 14 In 2014, Yatim Mandiri conducted sharia audits and financial audits. The GENIUS Studio Program brings prosperity to its assisted children. In addition, zakat is one of the activities to safeguard the five main things contained in dlaruriyah. More specifically the Genius studio covers guarding religion, soul, mind, and property.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SEWA MENYEWA POHON MANGGA DI KALANGAN MASYARAKAT DUSUN PATUK (Overview of Islamic Law Against Leasing Practices of Leasing Mango Trees Among Patuk Communities) Afanda Leliana Sari; Abdul Wahab A. Khalil; Faridatul Fitriyah
Qawanin: Jurnal of Economic Syaria Law Vol 4 No 1 (2020): Januari
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1156.736 KB) | DOI: 10.30762/q.v4i1.2005

Abstract

Praktik sewa menyewa pohon mangga di kalangan masyarakat Dsn. Patuk Ds. Ngetos Kec. Ngetos Kab. Nganjuk yang tidak biasa perlu kajian dengan tinjauan hukum Islam apakah sudah sesuai dengan syariat, guna meminimalisir adanya kemadlaratan yang mungkin ditimbulkan. Penelitian ini akan mengkaji dan menganalisis tentang praktik sewa menyewa pohon mangga dikalangan masyarakat Dusun Patuk Desa Ngetos Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk serta statusnya tinjauan hukum Islam. Penelitian lapangan (field reseach) ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber datanya adalah masyarakat Dusun Patuk, dikumpulkan dengan teknik wawancara dan observasi. Metode analisisnya adalah deskriptif, yaitu mendeskripsikan bagaimana praktik sewa menyewa pohon mangga yang terjadi di kalangan masyarakat Dsn. Patuk Ds. Ngetos Kec. Ngetos Kab. Nganjuk dengan tinjauan hukum Islam. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa praktik sewa menyewa pohon mangga di kalangan masyarakat Dsn. Patuk Ds. Ngetos Kec. Ngetos Kab. Nganjuk termasuk dalam akad bathÄ«l dikarenakan terdapat satu rukun yang tidak terpenuhi atau dilarang oleh syara’ yakni penggunaan pohon mangga sebagai objek sewa. Terkait dengan resiko, dalam praktik ini seluruh resiko menjadi tanggungjawab pihak penyewa. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama’ Indonesia (DSN-MUI) No: 112/DSN- MUYIX/2017 Tentang Akad IjÄrah. Sedangkan hukumnya adalah dihukumi ma’fu, dikarenakan ketidak pahaman masyarakat tersebut atas hukum dari praktik yang mereka lakukan. The practice of renting happens in Patuk Ngetos village Ngetos Nganjuk Regency by using mango trees as the objects in unusual leases needs to be studied with a review of Islamic law whether it is in accordance with the Sharia in order to minimize the existence of delays that might result from this practice, as well as a review of Islamic law about the practice of renting mango trees among the people of in Patuk Ngetos village Ngetos Nganjuk Regency. This type of research is a field research (field research), with a qualitative approach. The data source of this research is the community of Patuk villaget. The data collected isprimary data with data collection techniques through interviews and observations. Based on the results of the study, it can be concluded that this practice is included in the bathīl contract because there is one pillar that is not fulfilled or prohibited by syara 'which is the use of mango trees as rental objects. This is also in accordance with the view of the ulama 'madzhab which states that it is not permissible to rent trees for fruit. In addition, the use of this object has resulted in uncertain speculation of results so that it tends towards gharar. As for the law on the practice of renting that has been done by the people of Patuk village, they are punished by ma'fu, due to the community's lack of understanding of the law of their practice. Therefore, the practice of renting a mango tree should be transferred to other agreements (contracts) such as land rent along with what is embedded in it or also with a contract (contract) musaqah provided that the results are sold to the cultivators.