Vamelia Aurina Pramandhani
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KAJIAN PERBEDAAN FONEM JENIS HAMA PADA TANAMAN CABAI DI KABUPATEN SEMARANG DAN KABUPATEN MAGELANG Vamelia Aurina Pramandhani
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 5, No 1 (2021): JURNAL KREDO VOLUME 5 NO 1 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v5i1.6849

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara agraris dengan berbagai keragaman budaya dan bahasa. Keragaman tersebut menimbulkan adanya perbedaan bahasa di masing masing daerah. Bahkan pada satu suku pun memiliki perbedaan bahasa baik secara fonetis,leksikal ataupun semantis. Dengan kata yang sama, daerah A bisa saja memiliki perbedaan penyebutan atau fonem dengan daerah yang lain, meskipun masih satu suku. Misalnya suku Jawa, penyebutan sebuah kata di Semarang dan di Magelang bisa jadi memiliki perbedaan fonem. Hal tersebut yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian ini. Penelitian ini membatasi masalah pada pola penyebutan nama penyakit pada tanaman cabai, di mana cabai merupakan komoditas pokok yang banyak di temukan di Indonesia terutama di pulau Jawa. Penelitian  ini bertujuan untuk memberitahukan kepada pembaca tentang perbedaan fonem atau penyebutan nama penyakit pada tanaman cabai pada 5 titik pengamatan di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. Dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif, penulis menggunakan teknik wawancara untuk mengumpulkan data, dengan masyarakat yakni petani cabai  Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang sebagai sumber data nya. Teknik analisis yang digunakan oleh penulis adalah dengan menggunan teori leksikon, fonetik dan semantik. Kata kunci: tanaman cabai, hama, Kab. Semarang, Kab. Magelang
MAKNA RAGAM BAHASA JEPANG DANSEIGO DALAM KOMIK DORAEMON VOLUME 3 Vamelia Aurina Pramandhani
Jurnal CULTURE (Culture, Language, and Literature Review) Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal CULTURE (Culture, Language, and Literature Review)
Publisher : Universitas Aki

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53873/culture.v8i2.269

Abstract

Japanese has a different form of conversational skills from other languages ​​in the world, namely the Danseigo language variety and the Joseigo language variety. Danseigo is a language variety that is often used by men in Japan when communicating. Danseigo is a male language that tends to be rude and informal. Danseigo is rarely found during formal events. Usually men use standard Japanese or use keigo if the other person is a respectable person. The formulation of the problem in this study is what is the meaning and function of shuujoshi in danseigo found in the Doraemon comic volume 3? The purpose of this research is to find out the meaning and function of shuujoshi in danseigo found in Doraemon comic volume 3. The research method used is descriptive qualitative. The source of data used in the analysis of this research is a written source, namely the comic "Doraemon volume 3". In this comic, a form of conversation is found that uses a variety of languages ​​and seigo. In addition, the use of shuujoshi (sound at the end of sentences) (~sa, ~kana/na, ~yo, ~ze, ~zo) and the use of ninshou daimeishi (boku, kimi, omae, aitsu, soitsu) were also found. This is because the comic characters are dominated by boys. Therefore, the use of danseigo is found in the Doraemon comic Volume 3.
Fenomena Alih Kode dan Campur Kode Berdasarkan Penggunaan Tingkat Tutur Bahasa Jawa Perajin Batik Kota Pekalongan Vamelia Aurina Pramandhani; Trismanto Trismanto
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 19, No 1 (2023): Vol 19, No 1 (2023): UNDAS
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/und.v19i1.5411

Abstract

Abstrak: Batik Pekalongan adalah batik yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Batik Pekalongan memiliki ciri khas yang unik dengan motif pesisir karena wilayah Pekalongan terletak di bagian utara pulau Jawa yang dekat dengan lautan. Dalam proses pembuatan batik pekalongan terdapat berbagai istilah dalam dunia batik. Pada saat peneliti melakukan wawancara dengan pemilik usaha batik, tanpa sengaja perajin memotong pembicaraan karena ingin menanyakan sesuatu tentang proses membatik. Karena tidak mengerti, pemilik usaha menerjemahkan kepada peneliti. Hal seperti inilah yang diteliti oleh penulis mengenai alih kode (code switching) dan campur kode (code mixing) pada perajin batik di Kampung Batik Pekalongan. Penulis menggunakan teori alih kode dan campur kode dari Haugen (1968). Penelitian kali ini menunjukkan hasil yaitu adanya pemakaian alih kode dan campur kode dalam komunikasi yang dilakukan oleh perajin dan pemilik. Penggunaan alih kode dan campur kode dimaksudkan agar peminat seni batik dapat memberi pemahaman istilah-istilah yang kerap muncul dalam proses pembuatan batik.Kata-kata kunci: Batik, code switching dan code mixing, bahasa Jawa Pekalongan Abstract: Pekalongan batik is one of batik type that is in high demand by the Indonesian people. Pekalongan batik has unique characteristic with a coastal pattern because the Pekalongan region is located in the northern part of Java island close to the ocean. In the process of making Pekalongan batik, there are various terms in the world of batik. When the researcher was conducting an interview with the batik business owner, the craftsman accidentally interrupted the conversation because he wanted to ask something about the batik process. Because they did not understand, the business owner translated to the researcher. Things like this that are being researched by the author are regarding code switching and code mixing of batik craftsmen in Pekalongan Batik Village. The author uses the theory of code switching and code mixing from Haugen (1968). The result shows that there was the use of code switching and code mixing in communications carried out by craftsmen and owners. The use of code switching and code mixing is intended so that batik art enthusiasts can understand the terms used in the batik making process.Keywords: Batik, code switching and code mixing, Javanese language Pekalongan 
BUDAYA DALAM KOMUNIKASI PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG Pramandhani, Vamelia Aurina; Septa Wiki Dwi Cahyani
NALAR: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 3 No. 1 (2024): April, NALAR: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/nalar.v3i1.1521

Abstract

Penelitian ini merupakan bagian sosiolinguistik dalam kajian bahasa jual beli. Dalam transaksi jual beli, para pelaku transaksi menggunakan bahasa paling mudah dimengerti dengan tujuan saling untung. Pedangang tradisional menggunakan bahasa lisan halus dan sopan, sedangkan pedagang modern lebih dominan menggunakan bahasa tulisan yang komunikatif dan menarik. Keduanya sama sama bertujuan untuk menarik pembeli. Tujuan penulis adalah mempelajari dan mencari perbedaan bahasa tersebut yang digunakan oleh pelaku transaksi jual beli di pasar tradisional dan pasar modern (swalayan) yang ada di kota Semarang.