Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LATIHAN FISIK PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER Saputra, Putu Adi
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit jantung koroner (PJK), yang disebut juga penyakit arteri koroner adalah suatu penyakit dimana arteri koroner pada jantung yang berfungsi mensuplai oksigen dan nutrisi pada otot jantung, tidak adekuat dalam menjalankan fungsi normalnya. PJK terjadi ketika sebuah plak arterosklerotik menebal dan mengeras terjadi di arteri koroner. Secara klinis, pada penderita PJK yang respon terhadap obat-obatan, manfaat aktifitas fisik jauh lebih besar daripada resikonya. Aktifitas fisik sama efektifnya dengan pemberian obat-obatan untuk mencegah komplikasi sekunder. Aktifitas atau olahraga dengan intensitas ringan sampai sedang memiliki banyak manfaat bagi penderita penyakit jantung koroner, mencegah pembuluh darah mengalami penyempitan lebih lanjut, mencegah pembekuan darah, mempertahankan irama jantung yang normal. Terdapat sebuah studi yang menemukan pasien dengan PJK yang mengikuti latihan, mengurangi tingkat kematian akibat PJK sebanyak 20-25 %. Ini merupakan bukti kuat bahwa latihan fisik mempengaruhi perbaikan penyakit jantung. Latihan aerobik atau cardio dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk bergerak. Latihan aerobik meningkatkan daya tahan kardiorespirasi. Rekomendasi latihan untuk penderita PJK adalah 30-60 menit per hari, dan dilakukan 3-5 kali semingguKata Kunci : Aktifitas fisik, latihan Aerobik, penyakit jantung koronerAbstractCoronary heart disease (CHD), also known as coronary artery disease is a disease of the coronary arteries of the heart which serves to supply oxygen and nutrients to the heart muscle, inadequate in carrying out its normal function. CHD occurs when a atherosclerotic plaque thicken and harden occurs in the coronary arteries. Clinically, in patients with CHD who respond to medication, the benefits of physical activity is more better than the risks. Physical activity is as effective as medication to prevent secondary complications. Activities or sports with mild to moderate intensity has many benefits for patients with coronary heart disease, prevent blood vessels from narrowing further, prevent blood clotting, maintaining normal heart rhythm. There is a study that found patients with CHD who participated in the training, reducing the death rate from coronary heart disease by 20-25%. This is strong evidence that physical exercise affects the repair of heart disease. Aerobic or cardio exercise enhance the body's ability to use oxygen to produce energy which is used to move. Aerobic exercise improves cardiorespiratory endurance. Exercise recommendations for patients with CHD is 30-60 minutes per day, and performed 3-5 times a weekKeywords : Physical activity, aerobic exercise, coronary heart disease
Rancang Bangun Game Edukasi Bahasa Inggris Berbasis Android Menggunakan Unity 3D Engine (Studi Kasus SDN 5 Gulingan) Saputra, Putu Adi; Feoh, Gerson; Ardiada, I Made Dwi; Rahayu, Prastyadi Wibawa
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 3 No. 1 (2024): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v3i1.2964

Abstract

Proses pembelajaran Bahasa Inggris yang diterapkan di SDN 5 Gulingan hanya menggunakan metode konvensional dengan menggunakan buku Lembar Kerja Siswa (LKS). Selain itu siswa kesulitan dalam mempelajari Bahasa Inggris sehingga menyebabkan tingkat penguasaan materi siswa kurang. Dalam penelitian ini penulis membuat game edukasi Bahasa Inggris berbasis Android dengan menggunakan Unity 3D Engine yang dapat membantu siswa SDN 5 Gulingan dalam mempelajari Bahasa Inggris dan menjadi media pendamping dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Model yang digunakan adalah model Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE), dengan bahasa pemrograman C# dan menggunakan Microsoft Visual Studio sebagai teks editor, Unity 3D Engine sebagai engine dari rancang bangun game yang dibuat, Android Software Development Kit (SDK) karena diperlukan dalam pembuatan atau pengembangan aplikasi atau sistem yang berbasis Android, dan Google Speech akan digunakan dalam rancang bangun game edukasi ini untuk melakukan konversi suara ke teks. Hasil menunjukkan bahwa penelitian berhasil dengan analisis tingkat kemudahan penggunaan aplikasi (Uji Usability) sebesar 92,46% dengan kategori “Sangat Baik”.