Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Teknologi Pangan

EFEKTIFITAS LILIN AROMATERAPI MINYAK ATSIRI DAGING BUAH PALA TERHADAP KESUKAAN KONSUMEN Sipahelut, Sophia G.; Tetelepta, Gilian; Patty, John; Lawalata, Vita
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 3, No 3 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.686 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v3i3.4439

Abstract

ABSTRACT Aromatherapy candles is the alternative application of aromatherapy by inhalation, i.e inhalation of aroma produced by several drops of essential oils. Aromatherapy candles when burnt produce scent that has theurapeutic effect. The objective of this research was to study the effectivity of nutmeg fruit flesh essential oils with different concentrations (1%, 2%, and 3%) to consumer’s preference on aromatherapy candles (wick position, preference on colour, texture, aroma of the candles both before and after burning). Consumer’s preferences were determined by organoleptic test on 20 untrained panellists. The results showed that the higher concentration of the nutmeg fruit flesh essential oils up to 2%. The higher is the preference on the aromatherapy candles. Nutmeg fruit flesh essential oils are classified as hard in aromatherapy therefore with the concentration of 3% the panelist’s preference on aromatherapy candles decreased due to its very strong aroma. Keywords: Aromatherapy candles, flesh of nutmeg fruit, consumer’s preference, essential oil. ABSTRAK Lilin aromaterapi adalah alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi (penghirupan), yaitu penghirupan uap aroma yang dihasilkan dari beberapa tetes minyak atsiri. Lilin aromaterapi akan menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi bila dibakar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari efektifitas minyak atsiri daging buah pala pada beberapa konsentrasi (1%, 2%, dan 3%) terhadap kesukaan konsumen pada produk lilin aromaterapi yang dihasilkan (letak titik sumbu, kesukaan terhadap warna, tekstur, aroma lilin sebelum dan setelah dibakar). Penentuan kesukaan konsumen menggunakan uji organoleptik dengan 20 panelis tidak terlatih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daging buah pala sampai konsentrasi 2% menyebabkan kesukaan panelis terhadap lilin aromaterapi semakin tinggi. Minyak atsiri daging buah pala tergolong minyak hardly (keras) dalam aromaterapi, sehingga pada konsentrasi 3% menurunkan kesukaan panelis terhadap lilin karena aromanya sangat kuat. Kata Kunci: Lilin aromaterapi, daging buah pala, kesukaan konsumen, minyak atsiri.
KAJIAN PENAMBAHAN MINYAK ATSIRI DARI DAGING BUAH PALA (Myristica fragransHoutt.) PADA CAKE TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN Sipahelut, Sophia G; Tetelepta, Gilian; Patty, John
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.309 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v2i2.2616

Abstract

Minyak atsiri dari daging buah pala memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba, sehingga berpotensi sebagaisalah satu sumber pangan fungsional.Penambahan minyak atsiri ini pada cakeakan mempengaruhi daya terima konsumenterhadap produk tersebut.Penerimaan konsumen terhadap suatu produk diamati dengan penilaiannya terhadappenampakan, flavor dan tekstur.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari daya terima konsumen terhadap cakeyang ditambahkan minyak atsiri dari daging buah pala (rasa, warna, aroma, tekstur, dan over all).  Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan konsentrasi minyak atsiri dari daging buah pala (0%,0,05%, 0,10%, 0,15%).  Penentuan komposisi senyawa dalam minyak atsiri dari daging buah pala menggunakan GCMS–QP2010S Shimadzu.Penentuan daya terima konsumen menggunakan uji organoleptik dengan 30 panelis.Hasil penelitianmenunjukkan bahwaminyak atsiri dari daging buah pala mengandung 21 komponen kimia dengan komponen terbanyakadalah persenyawaan teroksigenasi.Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri dari daging buah pala, maka daya terimakonsumen terhadap rasa danaroma cake menurun tetapi masih pada skala hedonik agak suka sampai suka.Sedangkanuntuk warna, tekstur dan over all tidak berbeda nyata antar perlakuan.Bila dibandingkan dengan kontrol, cake dengankonsentrasi minyak atsiri dari daging buah pala 0.05% tidak berbeda.Cakeyang mengandung minyak atsiri daging buah palamemiliki keunggulan nutrisi dan fungsional yang jauh jika dibandingkan dengan sampel kontrol.
KARAKTERISTIK FISIK DAN SENSORI VIRGIN COCONUT OIL DENGAN PENAMBAHAN FILTRAT JAHE Sipahelut, Sophia G; Rejeki, Sri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.519 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v6i4.20330

Abstract

ABSTRACT The purpose of this study was to determine the concentration of ginger addition that can produce VCO with high yield, refractive index, and specific gravity that met quality standards and was preferred by consumers. The research design used a completely randomized design with treatments J1 (10% ginger), J2 (20% ginger), and J3 (30% ginger). Data analysis used the One-Way Analysis of Variance (ANOVA) method using SPSS software version 17. The significant results were then followed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at a significance level of 0.05. The results show that the most preferred treatment was J1 with average hedonic scores of color, aroma, taste, texture reached 4.85 (very like), 4.45 (like), 4.25 (like), and 4.35 (like), respectively. Meanwhile, the descriptive scores of color, aroma, taste, and texture reached 2.25 (a little yellowish), 3.60 (had ginger aroma), 3.30 (slightly spicy), and 2.45 (slightly thick). The selected product had a 22% yield, 0.953 specific gravity, and 1.446 refractive indexes. Yield and specific gravity results met the Asian and Pacific Coconut Community (APCC) standard but the refractive index did not. Keywords: ginger, physical characteristic, sensory characteristic, virgin coconut oil ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsentrasi penambahan jahe yang dapat menghasilkan VCO dengan rendemen tinggi, indeks bias dan bobos jenis sesuai standar mutu serta disukai konsumen. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan J1(10% jahe), 2(20% jahe) dan J3(30% jahe). Analisis data menggunakan analisis dengan metode One Way Analysis of Variance (ANOVA) menggunakan software SPSS versi 17. Hasil analisis terdapat pengaruh oleh perlakuan, dilanjutkan dengan Duncans Multiple RangeTes t(DMRT) pada taraf signifikansi α=0.05. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terpilih pada J1 dengan rerata hedonik warna 4,85 (sangat suka), aroma 4,45 (suka), rasa 4,25 (suka), tekstur 4,35 (suka), deskriptif warna 2,25 (agak kekuningan), aroma 3,60(beraroma jahe), rasa 3,30 (agak pedas jahe), tekstur 2,45 (agak kental), rendemen 22%, bobot jenis 0,953 dan indeks bias 1,446. Uji rendemen dan bobot jenis telah memenuhi Asian and Pacific Coconut Community (APCC) namun indeks bias belum memenuhi standar APCC. Kata Kunci: jahe, sifat fisik, sifat sensoris,virgin coconut oi
KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK MARMALADE KOMBINASI SARI BUAH JERUK MANIS DAN SARI BUAH PALA Salenussa, Regina; Sipahelut, Sophia Grace; Augustyn, Gelora Helena
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.057 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v7i2.25126

Abstract

ABSTRACT          Sweet oranges are very popular because of their sweet taste and high nutritional content. One of the citrus products is marmalade. In making marmalade, pectin is needed to get a good gel. One source of natural pectin that can be used is nutmeg juice. The purpose of this study was to study the effect of the ratio of sweet orange juice and nutmeg juice on the chemical and organoleptic characteristics of marmalade. This study was designed using a completely randomized design (CRD) with one factor, namely the ratio of sweet orange juice and nutmeg juice, with four treatment levels: sweet orange juice 20%: nutmeg juice 80%, sweet orange juice 40%: juice nutmeg 60%, sweet orange juice 60%: nutmeg juice 40%, and sweet orange juice 20%: nutmeg juice 80%. Parameters analyzed included vitamin C content, total dissolved solids, water content, ash content, pH and organoleptic tests (color, aroma, taste, and texture). The results showed that marmalade made from the ratio of sweet orange juice and nutmeg juice had vitamin C levels ranging from 33.90-47.75 mg/100 g, total soluble solids 34.35-41.650Brix, water content 20.50-100 g. 25.59%, ash content 0.01-0.37%, pH 3.90-4.25. The ratio of 20% orange juice and 80% nutmeg juice produced the highest levels of vitamin C, with a taste and aroma that the panelists preferred compared to other samples. Keywords: sweet orange juice, nutmeg juice, marmalade ABSTRAKJeruk manis banyak digemari karena rasanya manis dan memiliki kandungan gizi yang tinggi.  Salah satu produk dari jeruk adalah marmalade.  Dalam pembuatan marmalade, diperlukan pektin untuk mendapatkan gel yang baik.  Salah satu sumber pektin alami yang dapat digunakan adalah sari buah pala.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh ratio sari buah jeruk manis dan sari buah pala terhadap karakteristik kimia dan organoleptik marmalade.  Penelitian ini didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor, yaitu rasio sari buah jeruk manis dan sari buah pala, dengan empat taraf perlakuan: sari buah jeruk manis 20% : sari buah pala 80%,  sari buah jeruk manis 40% : sari buah pala 60%, sari buah jeruk manis 60% : sari buah pala 40%, dan sari buah jeruk manis 20% : sari buah pala 80%.  Parameter yang dianalisis meliputi kadar vitamin C, total padatan terlarut, kadar air, kadar abu, pH dan uji organoleptik (warna, aroma, rasa,dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa marmalade yang dibuat dari rasio sari buah jeruk manis dan sari buah pala memiliki kadar vitamin C berkisar 33,90-47,75 mg/100 g, total padatan terlarut 34,35-41,650Brix, kadar air 20,50-25,59%, kadar abu 0,01-0,37%,pH 3,90-4,25.  Ratio sari buah jeruk 20% dan sari buah pala 80% menghasilkan kadar vitamin C tertinggi, dengan rasa dan aroma yang lebih disukai panelis dibandingkan sampel lain. Kata Kunci : Sari buah jeruk manis, Sari buah pala, Marmalade
PEMANFAATAN BELIMBING WULUH (Avehoa blimbi L) SEBAGAI AGENT PEMECAH EMULSI DALAM PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL Sipahelut, Sophia Grace; Rejeki, Sri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 3 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v7i3.25128

Abstract

ABSTRACTThe demand for VCO continues to increase because VCO is the healthiest oil in the world. To produce VCO, it requires a touch of simple technological innovation in the hope of getting better VCO quality, one of which is the addition of acid. This study aims to determine the appropriate concentration of starfruit as an emulsion breaker in the manufacture of VCO. The research design used was a one-factor completely randomized design, namely the concentration of starfruit which consisted of three treatment levels, namely: 2%, 3% and 4%. Parameters observed included yield, TBA number, water content, refractive index, specific gravity and organoleptic tests (taste, color, aroma, rancidity, viscosity). The results showed that the use of 3% starfruit concentration resulted in the highest yield (23.81%) with physicochemical and organoleptic characteristics that met SNI, including TBA number, water content, refractive index, specific gravity, taste, aroma, color, firmness, and viscosity. . Keywords: wuluh starfruit, emulsion breaker, virgin coconut oil ABSTRAKPermintaan VCO terus meningkat karena VCO dianggap sebagai minyak tersehat di dunia.   VCO dihasilkan dari adanya proses pemecahan emulsi santan akibat adanya perlakuan pendahuluan terhadap krim santan, salah satunya dengan penambahan asam.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi sari belimbing wuluh yang tepat sebagai pemecah emulsi untuk mendapatkan rendemen dan mutu VCO sesuai SNI. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap satu faktor, yaitu konsentrasi belimbing wuluh yang terdiri dari tiga taraf perlakuan yaitu: 2%, 3% dan 4%.  Parameter yang diamati meliputi rendemen, kadar air, angka TBA, indeks bias, berat jenis dan uji organoleptik (rasa, warna, aroma). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konsentrasi belimbing wuluh 3% menghasilkan rendemen VCO tertinggi (23,81%) dengan kadar air 0,20, angka TBA 0,125 mg MDA/kg sampel, indeks bias 1,4463, berat jenis 0,923, berwarna jernih, berasa khas minyak kelapa, beraroma khas kelapa segar dan disukai oleh panelis. Kata kunci: belimbing wuluh, pemecah emulsi, virgin coconut oil 
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORI VELVA PISANG TONGKA LANGIT (Musa troglodytarum L.) DENGAN PENAMBAHAN CMC (Carboxy Methyl Cellulose) Halik, Abdul; Sipahelut, Sophia Grace; Palijama, Syane
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 6 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.382 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v7i6.29514

Abstract

ABSTRACT Tongka Langit banana (Musa troglodytarum L) is a unique and endemic type of banana from Maluku which has health benefits and nutritional value, especially provitamin A and total carotenoids. One of the efforts to diversify the processed product of Tongka Langit banana is Velva, which uses a stabilizer, such as CMC. This study aimed to study the effect of different concentrations of CMC on the physicochemical and sensory characteristics of the velva of Tongka Langit banana. The research design used was a one-factor completely randomized design, namely CMC concentration with five treatment levels including 0%, 0.25%, 0.50%, 0.75% and 1.0%. Parameters observed included chemical characteristics (crude fiber content, vitamin C content, total dissolved solids), physical characteristics (overrun, melting resistance), and sensory characteristics (taste, aroma, color, texture, and overall acceptability). The addition of CMC only significantly affected the levels of vitamin C and texture but did not affect the levels of crude fiber, total dissolved solids, physical characteristics, and other sensory characteristics of the velva of Tongka Langit banana. Velva of Tongka Langit banana with the addition of 1.0% CMC was preferred by consumers with 1.023% crude fiber content, 0.027% vitamin C content, 36.0 0Brix total dissolved solids, 8.89% overrun, and 86.0 min/100 g melting resistance. Keywords: tongka langit banana, CMC concentration, velva ABSTRAK Pisang tongka langit (Musa troglodytarum L) merupakan jenis pisang unik dan endemik Maluku yang memiliki manfaat kesehatan dan nilai gizi, terutama provitamin A dan total karotenoid. Salah satu upaya diversifikasi produk olahan pisang tongka langit adalah velva. Velva yang berkualitas menggunakan bahan penstabil, seperti CMC. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi CMC yang berbeda terhadap karakteristik fisikokimia dan sensori velva pisang tongka langit. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap satu faktor, yaitu konsentrasi CMC dengan lima taraf perlakuan antara lain: 0%, 0,25%, 0,50%, 0,75% dan 1,0%. Parameter yang diamati meliputi karakteristik kimia (kadar serat kasar, kadar vitamin C, total padatan terlarut), karakteristik fisik (overrun, resistensi pelelehan), dan karakteristik sensori (rasa, aroma, warna, tekstur, dan penerimaan keseluruhan). Penambahan CMC hanya berpengaruh nyata terhadap kadar vitamin C dan tekstur, tetapi tidak mempengaruhi kadar serat kasar, total padatan terlarut, karakteristik fisik serta karakteristik sensori lain dari velva pisang tongka langit. Velva pisang tongka langit dengan penambahan CMC 1,0% lebih disukai konsumen dengan kadar serat kasar 1,023%, kadar vitamin C 0,027%, total padatan terlarut 36,00Brix, overrun 8,89 %, dan resistensi pelelehan 86,0 menit/100 g. Kata kunci : pisang tongka langit, konsentrasi CMC, velva
PENGARUH KONSENTRASI GULA TERHADAP MUTU SELAI LEMBARAN NAMNAM (Cynometra caulifora L. Pulu, Siti Rahma; Sipahelut, Sophia Grace; Tuhumury, Helen C. D.
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 6 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.801 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v7i6.29515

Abstract

ABSTRACT Namnam fruit (Cynometra caulifora L.) contains bioactive compounds that are important for the body. However, the use of this fruit is still very limited because it has a sour, slightly sweet, and astringent taste when consumed as fresh fruit. Therefore, efforts are needed to increase the acceptance of Namnan fruit in the community, one of which is by processing Namnam fruit into sheet jam. This study aimed to study the effect of adding sugar to the chemical and organoleptic characteristics of Namnam fruit jam. The research design used was a one-factor completely randomized design, namely sugar concentration which consisted of three treatment levels, namely: 35%, 40%, 45%, and 50%. Parameters observed included chemical tests (total phenol content, vitamin C, water content, total sugar) and organoleptic tests (taste, aroma, color, texture, overall). The results show that Namnam fruit jam with the addition of 35% sugar had the respective highest total phenol and vitamin C levels of 0.392 mgGAE/g and 0.748 mg/100g as well as the lowest total sugar of 27.87% and the highest water content of 64.33%. Meanwhile, the Namnam fruit jam with the addition of 50% sugar had the organoleptic characteristics that were most favored by the panelists. Keywords: namnam fruit, sugar concentration, sheet jam ABSTRAK Buah namnam (Cynometra caulifora L.) memiliki kandungan senyawa bioaktif yang penting untuk tubuh. Namun pemanfaatan buah ini masih sangat terbatas karena memiliki rasa asam, sedikit manis dan sepat yang timbul saat dikonsumsi sebagai buah segar. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan penerimaan buah namnam di masyarakat, salah satunya dengan mengolah buah namnam manjadi selai lembaran. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh penambahan gula terhadap karakteristik kimia dan organoleptik selai lembaran buah namnam. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap satu faktor, yaitu konsentrasi gula yang terdiri dari tiga taraf perlakuan yaitu: 35%, 40%, 45% dan 50%. Parameter yang diamati meliputi uji kimia (kadar total fenol, vitamin C, kadar air, total gula) dan uji organoleptik (rasa, aroma, warna, tekstur, overall). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selai lembaran buah namnam dengan penambahan gula 35% yang memiliki kadar total fenol dan vitamin C yang paling tinggi masingmasing 0,392 mgGAE/g dan 0,748 mg/100g, total gula paling rendah 27,87%, namun kadar air paling tinggi 64,33%. Sedangkan selai lembaran buah namnam dengan penambahan gula 50% memberikan karakteristik organoleptik yang paling disukai oleh panelis. Kata kunci : buah namnam, konsentrasi gula, selai lembaran
KARAKTERISTIK MARSHMALLOW DARI PERLAKUAN PROPORSI SARI BUAH PISANG TONGKA LANGIT (Musa troglodytarum L.) DAN GELATIN Jacob, Elisabeth; Sipahelut, Sophia Grace; Picauly, Priscilia
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.819 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v8i2.38050

Abstract

ABSTRACT Tongka Langit banana (Musa troglodytarum) is an agricultural commodity native to Maluku which has many health benefits because it contains provitamin A and total carotenoids. One of the efforts to diversify processed Tongka Langit banana products to take advantage of their nutritional content is to process them into marshmallows. To produce good marshmallows, a gelling agent is needed, such as gelatin. This research aimed to study the proper ratio of Tongka Langit banana juice and gelatin in producing good-quality marshmallows. The research design used was a one-factor completely randomized design, namely the ratio of Tongka Langit banana juice and gelatin concentration which consisted of four treatment levels, namely: P1 (90%: 10%), P2 (88%: 12%), P3 (86%: 14 %), and P4 (84%: 16%). Parameters observed included chemical characteristics (vitamin C, total sugar, water, ash contents) and organoleptic characteristics (taste, color, aroma, firmness, overall). The results show that the best ratio of Tongka Langit banana juice and gelatin in making marshmallows was 86%: 14% with chemical characteristics analysis showing that the product contained 126.13 mg/100 g vitamin C, 42.33% total sugar, 39.29 % water, and 0.35% ash. Meanwhile, the organoleptic assessment show that it had a slight taste of Tongka Langit banana, a slight aroma of Tongka Langit banana, a slight yellow color, and a chewy texture. Keywords: tongka langit banana, gelatin, marshmallow ABSTRAK Pisang tongka langit (Musa troglodytarum) merupakan komoditi hasil pertanian asli Maluku yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena mengandung provitamin A dan total karotenoid. Salah satu upaya diversifikasi produk olahan pisang tongka langit untuk memanfaatkan kandungan gizinya adalah dengan mengolahnya menjadi marshmallow. Untuk menghasilkan marshmallow yang baik, maka diperlukan gelling agent, seperti gelatin. Penelitian ini bertujuan mempelajari perbandingan sari buah pisang tongka langit dan gelatin yang tepat dalam menghasilkan marshmallow dengan mutu yang baik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap satu faktor, yaitu perbandingan sari buah pisang tongka langit dan gelatin yang terdiri dari empat taraf perlakuan yaitu: P1= 90% : 10%, P2= 88% : 12%, P3= 86% :14%, P4= 84% : 16%. Parameter yang diamati meliputi karakteristik kimia (kadar vitamin C, total gula, air, abu), dan karakteristik organoleptik (rasa, warna, aroma, kekenyalan, overall). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan sari buah pisang tongka langit dan gelatin yang terbaik dalam pembuatan marshmallow adalah perlakuan 86% : 14% dengan karakteristik kimia: vitamin C 126,13 mg/100 g, total gula 42,33%, kadar air 39,29%, kadar abu 0,35%, serta memiliki nilai kesukaan yang tinggi dengan deskriptif agak berasa pisang pisang tongka langit, agak beraroma pisang tongka langit, warna agak kuning, dan kenyal. Kata kunci : pisang tongka langit, gelatin, marshmallow
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA VIRGIN COCONUT OIL DENGAN METODE PENGASAMAN MENGGUNAKAN LEMON CUI (Citrus microcarpa Bunge) SEBAGAI PEMECAH RANTAI Sipahelut, Sophia Grace
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 9, No 1 (2024):
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v9i1.46845

Abstract

VCO dikategorikan sebagai pangan fungsional dan menjadi salah satu minyak paling sehat. VCO terbentuk karena hilangnya stabilitas protein dalam santan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menginstabilkan protein santan adalah dengan pengasaman. Asam akan memutuskan ikatan antara lemak dengan protein dalam santan, sehingga minyak mudah terpisah. Lemon cui dapat menjadi agen asam alami dalam pembuatan VCO. Tujuan penelitian ini adalah menemukan konsentrasi cairan lemon cui sebagai agent asam alami yang paling tepat dalam pembuatan VCO. Rancangan percobaan yang digunakan, yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan konsentrasi cairan lemon cui yakni 1,5%, 3,0%, dan 4,5%. Sifat fisik, kimia dan organoleptik yang dianalisis yaitu rendemen, kadar air, nilai TBA, bobot jenis, indeks bias, dan uji organoleptik. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) apabila terdapat beda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi cairan lemon cui yang berbeda mempengaruhi rendemen, sifat kimia dan organoleptik VCO, namun tidak berpengaruh nyata terhadap sifat fisiknya. VCO terbaik dihasilkan dari penambahan konsentrasi lemon cui 3,0%, dengan rendemen tertinggi 18,53%, kadar air, nilai TBA dan organoleptik memenuhi SNI, yakni 0,13%, 0,160 mg malonaldehid/kg sampel, rasa khas minyak kelapa, aroma khas kelapa segar, berwarna jernih, agak kental serta tidak tengik. Sedangkan nilai indeks bias dan bobot jenis belum memenuhi SNI masing-masing 1,4433 dan 0,9537g/mL.
PENGARUH KONSENTRASI BUBUK JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc.Var. Rubrum) TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES SAGU Tarigan, Sri Ayu Luvikani; Tuhumury, Helen C. D.; Sipahelut, Sophia Grace
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 9, No 1 (2024):
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v9i1.47064

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsetrasi bubuk jahe merah yang tepat pada pembuatan cookies sagu dan dapat terima konsumen. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu bubuk jahe merah dengan 5 taraf perlakuan 0% , 2%, 4%, 6%, dan 8% . Peubah yang diamati meliputi,total fenol, kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan kadar karbohidrat . Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi bubuk jahe merah tidak berpengaruh nayata terhadap proksimat cookies sagu. Total fenol,mengalami peningkatan seiring dengan penambahan bubuk jahe merah sedangkan pada kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat mengalami peningkatan tetapi tidak berpengaruh nyata . Hasil penelitian dengan konsentrasi bubuk jahe merah 4% merupakan perlakuan yang terbaik dalam pembuatan cookies sagu dengan penambahan bubuk jahe merah dengan karakteristik yaitu kadar total fenol 58%, kadar air 4,68 %, kadar abu 2,00%, kadar protein 5,63%, kadar lemak 15,92%, kadar karbohidrat 71,78 %. Sedangkan pada sifat organoleptik yang di hasilkan , warna suka (2,62), rasa suka(2,92), tekstur (2,86), aroma suka (3,32). Mutu hedonik, agak berwarna coklat (2,14), berasa jahe (3, 04), bertekstur renyah (2,92), agak beraroma jahe (2,38