Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PEMANFAATAN GETAH BUAH PEPAYA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KIMIA DAGING KERANG DARAH (ANADARA GRANOSA) DENGAN BEBERAPA METODE PENGOLAHAN Telussa, Ivonne; Rosmawaty, Rosmawaty; Latupeirissa, Jolantje
Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE) Vol 8 No 1 (2018): Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE)
Publisher : Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/MJoCEvol8iss1pp25-35

Abstract

Getah buah papaya diambil dan diisolasi enzim papain kemudian ditambahkan dalam proses pengolahan daging kerang darah baik dengan cara direbus maupun dikukus dan sebagai pembandingnya dilakukan hal yang sama untuk daging kerang darah baik di rebus dan dikukus tanpa penambahan enzim papain hasil isolasi tersebut. Dilakukan Uji  kualitas kimia daging kerang darah  (Anadara granosa) hasil olahan melalui analisis proksimat dan analisis asam lemak. Hasil penelitian menunjukkan berat molekul dari enzim papain yang diisolasi dari  Getah buah papaya adalah 21 kDa. Komposisi proksimat yang terbaik dibandingkan dengan kontrol (tanpa penambahan enzim papain) adalah pengolahan dengan penambahan enzim dimana pengolahan direbus dengan penambahan enzim diperoleh pH 6.757, Kadar air 68.21, kadar lemak 5.66598, dan kadar abu 1.78764 sedangkan dengan dikukus  diperoleh pH 6.437, Kadar air 59.29,   kadar lemak 4.22242, dan  kadar abu 2.35173. Kadar protein dan nilai susut masak tertinggi berturut-turut pada perlakuan penambahan enzim papain sebesar 67 % dan 50.94   sedangkan  terendah pada perlakuan tanpa penambahan enzim papain sebesar 18 %  dan 40.18. Hasil analisis asam lemak dengan metode GC-MS menunjukkan bahwa kerang darah tanpa penambahan enzim mengandung 6 jenis asam lemak yaitu metil ester asam meristat (4.15%), metil ester asam palmitoleat (8,81%), metil ester asam palmitat (19.24%), metil ester asam oleat (3.43%) metil ester asam stearat (14.09%) dan metil ester arakidonat (5.19%) sedangkan  kerang darah dengan penambahan enzim mengandung 7 jenis asam lemak yaitu metil ester asam meristat (5,25%), metil ester asam palmitoleat (9.62%), metil ester asam palmitat (21.54%), metil ester asam oleat cis (3.97%), metil ester asam oleat trans (4.20%),  metil ester asam stearat (13.33%) dan metil ester arakidonat (5.15%).
Utilization of Clay as Adsorbent Laboratory Waste Catherina M.Bijang; Ivonne Telussa
Jurnal Akta Kimia Indonesia (Indonesia Chimica Acta) Volume 1 No 1 - December 2008
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ica.v1i1.2446

Abstract

Treatment for laboratorium waste need to carry out for prevented environment pollution if accumulation occured in the world. Natural resources available in maluku like clay can used to treat heavy metal Pb and Cu wastes. This adsorben were clay from Ouw village in Saparua,Maluku. The clay were brown and black. Each clay were activated with soaked in sulfuric acid for 5 and 10 hours. The result showed that the black clay with activated for 5 hours in sulfuric acid had the best adsorb.This clay more effective for adsorp Pb2+ ion compare with Cu2+ ion.Keywords : clay, adsorben, heavy metal.
PEMANFAATAN GETAH BUAH PEPAYA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KIMIA DAGING KERANG DARAH (Anadara granosa) DENGAN BEBERAPA METODE PENGOLAHAN Ivonne Telussa; Rosmawaty Rosmawaty; Jolantje Latupeirissa
Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE) Vol 8 No 1 (2018): Molluca Journal of Chemistry Education (MJoCE)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/MJoCEvol8iss1pp25-35

Abstract

Getah buah papaya diambil dan diisolasi enzim papain kemudian ditambahkan dalam proses pengolahan daging kerang darah baik dengan cara direbus maupun dikukus dan sebagai pembandingnya dilakukan hal yang sama untuk daging kerang darah baik di rebus dan dikukus tanpa penambahan enzim papain hasil isolasi tersebut. Dilakukan Uji kualitas kimia daging kerang darah (Anadara granosa) hasil olahan melalui analisis proksimat dan analisis asam lemak. Hasil penelitian menunjukkan berat molekul dari enzim papain yang diisolasi dari Getah buah papaya adalah 21 kDa. Komposisi proksimat yang terbaik dibandingkan dengan kontrol (tanpa penambahan enzim papain) adalah pengolahan dengan penambahan enzim dimana pengolahan direbus dengan penambahan enzim diperoleh pH 6.757, Kadar air 68.21, kadar lemak 5.66598, dan kadar abu 1.78764 sedangkan dengan dikukus diperoleh pH 6.437, Kadar air 59.29, kadar lemak 4.22242, dan kadar abu 2.35173. Kadar protein dan nilai susut masak tertinggi berturut-turut pada perlakuan penambahan enzim papain sebesar 67 % dan 50.94 sedangkan terendah pada perlakuan tanpa penambahan enzim papain sebesar 18 % dan 40.18. Hasil analisis asam lemak dengan metode GC-MS menunjukkan bahwa kerang darah tanpa penambahan enzim mengandung 6 jenis asam lemak yaitu metil ester asam meristat (4.15%), metil ester asam palmitoleat (8,81%), metil ester asam palmitat (19.24%), metil ester asam oleat (3.43%) metil ester asam stearat (14.09%) dan metil ester arakidonat (5.19%) sedangkan kerang darah dengan penambahan enzim mengandung 7 jenis asam lemak yaitu metil ester asam meristat (5,25%), metil ester asam palmitoleat (9.62%), metil ester asam palmitat (21.54%), metil ester asam oleat cis (3.97%), metil ester asam oleat trans (4.20%), metil ester asam stearat (13.33%) dan metil ester arakidonat (5.15%).
KARAKTERISTIK MINYAK ATSIRI DARI DAGING BUAH PALA MELALUI BEBERAPA TEKNOLOGI PROSES Sophia G. Sipahelut; Ivonne Telussa
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.583 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13582

Abstract

In Maluku, nutmeg and mace are considered valuable market commodities, while the pod are wasted andleft in the field. The research aimed to expand and to characterize the quality of the nutmeg-pod oil by someprocess technology (methods of drying and distillation). Drying of sliced nutmeg pod either under shade, in thesun, or using cabinet dryer were carried out followed by distillation process either using water distillation orwater-steam distillation. Physical characteristics (refraction index and solubility in 90% alcohol), myristicincompound and oil yields of the essential oil resulted from those process combinations were analyzed. Resultindicated that the highest yield was obtained (1.65 g) from the combination of drying under shade and watersteam distillation. The refraction index and solubility in 90% ethanol of the extracted oils were all in the rangeof the SNI Quality Standard. There were about 21 different components in the oil of nutmeg pod. The level ofmyristicin (the valuable component) was much higher than that found in the nutmeg.
Produksi Bioetanol dari Mikroalga Laut Ambon Chlorella sp. Galur TAD Ivonne Telussa; Eirene G Fransina; Joisana Singerin
Jurnal Sains Dasar Vol 11, No 2 (2022): October 2022
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v11i2.51085

Abstract

Mikroalga merupakan mikroorganisme fotosintesis yang mengandung karbohidrat sehingga dapat diubah menjadi glukosa melalui proses hidrolisis, sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Chlorella sp. galur TAD merupakan jenis mikroalga laut yang tersebar pada perairan laut teluk ambon dalam (TAD) dan dimanfaatkan dalam pembuatan bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan karbohidrat dan bioetanol yang dihasilkan dari mikroalga laut Ambon Chlorella sp. galur TAD. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu kutivasi sel Chlorella sp. galur TAD untuk mendapatkan biomassa, menentukan kandungan karbohidrat dalam biomassa, melakukan hidrolisis biomassa dan pembuatan bioetanol melalui proses fermentasi dengan bantuan Saccharomyces cerevisiae. Hasil penelitian menghasilkan biomassa kering Chlorella sp. galur TAD sebanyak 1,599 ± 0,0119 g dengan produktivitas 0,151 ± 0,012 gL-1h-1. Kandungan karbohidrat dalam Chlorella sp. galur TAD sebesar 3,14%. Proses hidrolisis menggunakan asam sulfat dianalisa kandungan gula sebesar 117,134 ± 0,758 mg. Proses fermentasi menghasilkan bioetanol dengan kandungan 3,4325%.
Penentuan Nilai Effisiensi Dye Sensitized Solar Cell dari Pigmen Fotosintesis Mikroalga Laut Tropis Navicula sp galur TAD Eka Rahmat Mahayani Anthonio Putera Lilipaly; Ivonne Telussa; Eirene G. Fransina; Alfa Musa Imanuel Efruan
JC-T (Journal Cis-Trans): Jurnal Kimia dan Terapannya Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : State University of Malang or Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.53 KB) | DOI: 10.17977/um0260v6i22022p005

Abstract

Sel surya yang menggunakan pewarna sebagai sensitizer terus berkembang. Pewarna sintetis yang digunakan sebagai bahan sensitisasi sel surya memiliki biaya produksi yang tinggi, sulit ditemukan, dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pigmen fotosintesis sebagai sensitizer dianggap sebagai solusi untuk masalah ini. Dalam penelitian ini, kami menyelidiki pengaruh pigmen fotosintesis dari Navicula sp. TAD sebagai bahan dye-sensitized pada efisiensi dye-sensitized solar cell. Untuk mendapatkan biomassa yang tinggi, Navicula sp. TAD dibudidayakan dalam media yang dimodifikasi. Navicula sp. TAD memiliki pigmen fotosintesis yang terdiri dari klorofil dan karotenoid. Sel surya menggunakan ekstrak pigmen kasar dengan konsentrasi 300 ppm yang diserap oleh TiO2 sebagai elektroda memiliki nilai efisiensi sebesar 4,475×10-4%.
EFFECT OF TIO2 WEIGHT ON THE EFFICIENCY OF DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) USING NAVICULA SP. TAD MICROALGAE AS NATURAL DYE. SAMUEL M. TARIBUKA; EKA R.M.A.P LILIPALY; IVONNE TELUSSA
INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTI SCIENCE Vol. 3 No. 05 (2023): INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTISCIENCE - MAY - AUGUST 2023
Publisher : CV KULTURA DIGITAL MEDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Electricity requirements increase every year and have become a necessity for every household in the world. Alternative electricity sources will be required to handle the need. New and renewable energy (NRE) offer divers source on this issue; however, the development of these sources demands more exploration. DSSC or Dye Sensitized Solar Cell as the third generation of Solar Cell is one of the sources that can be explored. Using Microalgae as its dye is known to be an excellent choice for alternative natural dye. Navicula TAD, the original type of Microalgae found in Ambon Bay has been proven to be able to be a catalyst in electricity flow on DSSC. This research is investigating the effect of TiO2 paste weight on the efficiency of DSSC that uses Navicula TAD as the natural dye. Early studies showed that as the weight of TiO2 paste increases, the efficiency also increases. Using TiO2 weight of 0.1; 0.3 grams, the greatest efficiency is found in the DSSC with 0.3 grams of paste. The efficiency of DSSC with 0.3 grams of TiO2 paste is 17.02%.
Pelatihan Pembuatan Cuka Kelapa dari Air Kelapa Kepada Ibu-Ibu PKK Negeri Kilang Jolantje Latupeirissa; Ivonne Telussa; Nikmans Hattu; Stephanie Sohilait; Marsela Susan Laratmase
Innovation for Community Service Journal Vol 1 No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Department of Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/icsj.v1i2.8526

Abstract

Pelatihan pembuatan cuka kelapa telah dari air kelapa dilaksanakan kepada ibu-ibu PKK Negeri Kilang, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon. Tahap-tahap kegiatan pelatihan dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap persiapan, tim melakukan survei pendahuluan untuk mengetahui kondisi lapangan, tempat/lokasi yang digunakan. Selanjutnya tim menyiapkan bahan dan perlengkapan yang digunakan untuk pembuatan cuka kelapa. Pada tahap pelaksanan, tim melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK dengan menyampaikan materi tentang cara pembuatan cuka kelapa dan manfaat cuka kelapa. Kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan cuka kelapa. Air kelapa bersih dimasukkan dalam stoples, ditambahkan ammonium sulfitt dan ragi, diaduk, dan ditutup, kemudian dibiarkan selama 6 hari untuk terjadi proses fermentasi (proses fermentasi). Setelah 6 hari hasil fermentasi dipanaskan untuk memisahkan cuka dengan alkohol. Larutan yang tertinggal merupakan cuka sedangkan alkohol telah menguap. Pada tahapan ini seluruh peserta dilatih bagaimana cara membuat cuka kelapa. Tahap ketiga yaitu tahap evaluasi, dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan yang telah dilakuka. Hal ini dapat dilihat dari antusias dan semangat peserta dalam membantu proses pembuatan cuka tersebut. Luaran yang dihasilkan adalah produk kreatifiitas tanaman kelapa yaitu cuka kelapa yang telah dibuat ibu-ibu PKK Negeri Kilang untuk dapat dimanfaatkan sehari-hari.
Pelatihan Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) di Negeri Morella, Maluku Tengah Shielda Natalia Joris; Imanuel B. D. Kapelle; Serly J. Sekewael; Ivonne Telussa; Semuel S. Pada; Stephanie P. Sohilait
Innovation for Community Service Journal Vol 1 No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Department of Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/icsj.v1i2.8996

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengusung tema peningkatan nilai ekonomis santan kelapa melalui pembuatan virgin coconut oil (VCO) merupakan salah satu bentuk kepedulian akademisi bidang kimia terhadap penyebaran informasi dan produksi produk industri rumah tangga dengan nilai ekonomis tinggi. Penyebarluasan aplikasi, prosedur pembuatan, serta prosedur pemasaran maupun pencerahan informasi dapat dilakukan untuk mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang produk maupun proses kimia di sekitarnya. Selain itu, secara tidak langsung, masyarakat penerima informasi ini dapat mengaplikasikannya dan menjadi produsen industri kecil berskala rumah tangga. Hal ini dapat membantu membangkitkan ekonomi nasional setelah masa pandemik. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat berupa pelatihan pembuatan VCO bagi Masyarakat Negeri Morella, Maluku Tengah dilakukan dengan metode demonstrasi secara interaktif dan terstruktur untuk menginisiasi creative thinking masyarakat setempat dalam memanfaatkan potensi kelapa. Peserta kegiatan merupakan tim pelatihan dan masyarakat Negeri Morella telah berhasil membuat produk VCO khas Negeri Morella.
Analyzed The Resistant Starch Content of Some Types of Sago Starch In Embarrassment with Heating Temperature Variations Lapu, Petrus; Telussa, Ivonne
Indonesian Journal of Chemical Research Vol 1 No 1 (2013): Edisi Pertama (First Edition)
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ijcr.2013.1-pet

Abstract

Analyzed the resistant starch content of some types of sago starch in embarrassment with heating temperature variations have been conducted. In this analysis was done processing sago starch suspension, determination of the fat content of flour, qualitative test and analysis of starch digestibility and resistant starch manufacture of some types of sago starch in Maluku (sago ihur, sashes, molat) by varying the temperature of the heating method. The results were obtained moisture content of the sample base for this type of sago ihur 49.61%, 45.85% and sashes molat 47.77% while for the corn starch to the type ihur 9.329%, 6,245% and Molat sashes 5,793% while the tannin-free corn starch to type ihur 5.362%, 5,407% and molat sashes 4,719% and ash content of corn starch to the type ihur 0.09656%, 0.0761% and molat sashes 0.07146%. Glucose levels in samples of corn starch (type ihur, sashes and Molat) is hydrolyzed by the enzyme pancreatin is greater than the resistant starch glucose levels ranged from 1-1.4 mg / mL whereas for resistant starch samples with smaller temperature variation which is equal to 0.6-1.0 mg / mL.