IGP Sarasutha
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah Jl. Lasoso No. 62 Kotak Pos 51 Palu Sulawesi Tengah

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN DI SULAWESI TENGAH Hutahaean, Lintje; H. Anasiru, Rahmat; Sarasutha, IGP
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 8, No 1 (2005): Maret 2005
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Contribution of agriculture machineries in term of increasing for productivity and resources effectivitycontaint a role and strategically potency. On the other hand, also tend of quality through processing and productdiversication that has added value, need to be supported used to agribussinese development. Based on this case, thegoverment should be done focusly to “Usaha Pelayanan Jasa Alsintan” (UPJA) program. This program aimed toincreasing probability of accessbility of agriculture machinery through UPJA program. This research aimed tofeasibility at the UPJA program with technically, economic, and institutional evaluation. This assesment conductedthrough questionnare and survey that continued to financial analysis. Such as NPV, Net B/C, and IRR. This resultshowed that in the UPJA implementation found that technically, social-culture, economy and policy problem. Thefinancial analysis result showed that capacity of hand tractor for soil preparation phase was 15 ha/seasion indicatedthat is not feasible. Mean while, the result of thresher machine financial, has 15-20 ha/seasion optimal capacity that itfeasibel. On the other hand, the optimal capacity was difficult to gain, caused to this machine must to fight withharvest labour. The alternative solution could be priored to price substitution for hand tractor and neecessary to spreadwide that usefull of the thresherKey words : institution, hand tractor, power thresher, feasibility, Sulawesi TengahAlsintan mempunyai peran dan potensi sangat strategis karena kontribusinya dalam meningkatkanproduktivitas dan efisiensi sumberdaya, di samping peningkatan kualitas produk melalui prosesing dan diversifikasiproduk yang menghasilkan nilai tambah dalam mendukung program pengembangan agribisnis. Oleh karena itu,pemerintah perlu melakukan intervensi dalam pengembangan alsintan. Salah satu bentuk intervensi pemerintah adalahdengan mengembangkan alsintan melalui pola usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA) agar petani mampu mengakses,menggunakan alsintan tanpa membeli atau memiliki sendiri. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis denganmengevaluasi kelayakan UPJA di Sulawesi Tengah yang ditinjau secara teknis, ekonomis, dan kelembagaan.Pengkajian dilakukan pada tahun 2000 dengan cara survai menggunakan kuesioner berstruktur. Metode untukmengetahui kelayakan usaha jasa alsintan secara ekonomi dengan analisis finansial berupa kriteria NPV, Net B/C, danIRR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan UPJA dengan bantuan SPL-OECF menghadapipermasalahan teknis, sosial budaya, ekonomi, dan kebijakan. Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa dengankapasitas olah traktor tangan optimal 15 ha/MT, maka usaha jasa tersebut belum layak. Usaha ini akan layak bilamencapai kapasitas optimal 15-20 ha/MT. Tetapi target kapasitas optimal sulit dicapai karena mesin perontok harusbersaing dengan buruh panen. Alternatif pemecahan masalah yang menjadi prioritas adalah dengan memberi subsidiharga traktor tangan disertai sosialisasi tentang manfaat mesin perontok.Kata kunci : kelembagaan, traktor tangan, mesin perontok, kelayakan, Sulawesi Tengah
INTRODUKSI MODEL PTT DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI DI SULAWESI TENGAH D. Mario, Muljady; Anasiru, RH.; Sarasutha, IGP; Hasni, Husen
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 8, No 2 (2005): Juli 2005
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It is still possible to improve potential yield of rice in Central Sulawesi. One of efforts to increase yield isthrough Integrated Rice Crop Management (PTT), namely managing crop, soil, water, and soil nutritional elements toimprove crop growth, and higher, sustainable yield. Results of PTT were promising. Rice yield increased from 3.5tons/ha (Non PTT) to 6 tons/ha (PTT) with farm income of Rp 4,617,500/year and B/C ratio of 1.56. Total productioncost of Non-PTT farmers and PTT farmers were each of Rp 4.1 million/ha and Rp 3.2 million/ha.Key words : rice, integrated farming system, production, income, Central Sulawesi Pencapaian produksi rata-rata padi sawah di Sulawesi Tengah relatif masih jauh dari potensi genetik yangdimiliki oleh tanaman padi (yield gap), sehingga masih terdapat cukup besar peluang untuk meningkatkan produksipadi. Upaya peningkatan produksi padi dilakukan melalui pendekatan model Pengelolaan Tanaman Padi secaraTerpadu (PTT) yakni mengelola tanaman, tanah, air dan unsur hara secara terintegrasi untuk mendapatkanpertumbuhan tanaman yang lebih baik, serta hasil yang lebih tinggi dan berkelanjutan. Hasil yang dicapai dariintroduksi model PTT ini sangat menggembirakan dan membuka harapan yang besar bagi peningkatan produktivitasdan pendapatan usahatani padi. Peningkatan hasil gabah yang diperoleh sangat signifikan yakni dari rata-rata produksigabah non-PTT sekitar 3,5 t/ha meningkat hingga 6 t/ha dengan pendapatan sebesar Rp 4.617.500/tahun dan nilai B/Csekitar 1,56. Sementara total biaya produksi dari sistem usahatani menggunakan model PTT tidak terlalu jauhberbeda dibandingkan cara petani non-PTT, yaitu Rp. 4,1 juta/ha dibanding Rp. 3,2 juta/ha pada non-PTT.Kata kunci : Oryza sativa, usahatani terpadu, produksi, pendapatan, Sulawesi Tengah