Potensi sumber daya perikanan tuna cakalang tongkol (TCT) di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP-NRI) 572 sanagt tinggi. Salah satu wilayah perikanan di Indonesia penghasil utama komoditas ini adalah Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis laju tangkap, daerah sebaran hasil tangkapan TCT peralat tangkap di Sumatera Utara, serta kontribusinya terhadap WPP 572 dan Nasional. Penelitian ini dilaksanakan dari Januari hingga Desember 2019. Pengambilan data dilakukan secara langsung dilokasi penelitian dengan metode stratifield random sampling. Data daerah penangkapan diperoleh dari logbook penangkapan ikan yang berasal dari PSDKP PPN Sibolga dan data dari Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Utara. Daerah penangkapan dibuat menggunakan aplikasi Q-GIS. Nilai CPUE tertinggi pada pukat cincin sebesar 10,45 ton/trip, dan terendah jaring insang sebesar 0,001 ton/trip. Nilai laju tangkap tertinggi bulan oktober sebesar 20,63 ton/trip dan terendah Agustus sebesar 9,31 ton/trip. Pendaratan hasil tangkapan lebih banyak di tangkahan. Sebaran daerah penangkapan pukat cincin dari 6º LU - 6º LS dan 85º BT - 101º BT, pancing ulur dari 4º LU - 2º LS dan 92º BT - 99º BT, dan bagan dari 3º LU - 2º LS dan 98º BT - 99º BT. Kontribusi TCT di Sumatera utara tertinggi cakalang, terendah Tongkol Komo. Kontribusi TCT Terhadap WPP 572 besar akan tetapi terhadap nasional sedikit. Hasil tangkapan TCT di lebih banyak tertangkap di ZEE, dan Teritorial dari pada di laut lepas.