Budi Iskandar Prisantoso
Pusat Riset Perikanan Tangkap, Ancol-Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KOMPOSISI JENIS, PENYEBARAN, DAN KEPADATAN STOK IKAN DEMERSAL LAUT DALAM DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA SELATAN JAWA DAN BARAT SUMATERA Ali Suman; Budi Iskandar Prisantoso; Fayakun Satria; Enjah Rahmat
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 13, No 1 (2007): (April 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3819.758 KB) | DOI: 10.15578/jppi.13.1.2007.43-52

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji komposisi jenis, penyebaran, dan kepadatan stok ikan demersal laut di perairan ZEEI selatan Jawa dan barat Sumatera. Data yang dianalisis merupakan hasil survei yang dilakukan bulan September sampai dengan Oktober 2004 dengan menggunakan K.M. Baruna Jaya IV. Estimasi kepadatan stok dilakukan dengan menggunakan metode sapuan dengan pengambilan contoh acak bertingkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis ikan demersal laut dalam di perairan selatan Jawa terdiri atas 169 spesies ikan, 31 spesies krustasea, dan 20 spesies Chepalopoda. Komposisi hasil tangkapan ikan didominasi oleh ikan ashiro (Lamprogrammus niger) sekitar 45% dan ikan layur (Trichiurus lepturus) sekitar 22%. Di perairan barat Sumatera ditemukan komposisi jenis hasil tangkapan meliputi 281 spesies ikan, 42 spesies krustasea, dan beberapa spesies Chepalopoda serta jenis yang dominan adalah ikan ashiro (Lamprogrammus niger) sekitar 20% dan Hoplosthethus sp. sekitar 17%. Jenis ikan demersal laut dalam yang memiliki penyebaran paling luas adalah Chlorophtalmus nigromarginatus di perairan selatan Jawa dan Diretmoides pauciradiatus di perairan barat Sumatera. Kelimpahan stok ikan demersal laut dalam tertinggi ditemui pada kedalaman 700 sampai dengan 1.100 m dan terendah didapatkan pada kedalaman 200 sampai dengan 400 m. Kepadatan stok ikan demersal laut dalam berkisar antara 0,8 sampai dengan 39,9 ton km-2 di perairan selatan Jawa dan berkisar 0,2 sampai dengan 7,4 ton km-2 di perairan barat Sumatera. The objective of this research is to study species composition, distribution, and stock density of deep sea demersal fish in the southern Java and western Sumatera of the Indian Ocean EEZ waters. The study was done based on the data collected from the survey conducted between September and October 2004 using Baruna Jaya IV research vessel. The study was basically conducted by applying swept area method with stratified random sampling. The results show that the species composition of deep sea demersal in southern off Java waters consisted of 169 in fishes, 31 in crustaceans, and 20 in chephalopods. The catch of deep sea demersal fish was dominated by ashiro (Lamprogrammus niger) about 45%and hair tail (Trichiurus lepturus) about 22%. Species composition of deep sea demersal fish in west off Sumatera waters consisted of 281 species of fishes, 42 species in crustaceans and some types of chepalopods. The dominant species was Lamprogrammus niger (ashiro) with about 20% of the total catch and Hoplosthethus sp. with about 17% of the total catch. The widest species distribution of is resource was Chlorophtalmus nigromarginatus in southern off Java waters and Diretmoides pauciradiatus in western off Sumatera waters. The highest abundances of deep sea resources were caught at the depth of 700 to 1,100 m and the lowest at the depth of 200 to 400 m. Stock density in southern off Java waters was 0.8 to 39.9 ton km-2 and about 0.2 to 7.4 ton km-2 in western off Sumatera waters.
BIOLOGI REPRODUKSI TUNA MATA BESAR (Thunnus obesus) YANG TERTANGKAP DI SAMUDERA HINDIA Ria Faizah; Budi Iskandar Prisantoso
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 3, No 2 (2010): (Agustus 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1595.436 KB) | DOI: 10.15578/bawal.3.2.2010.129-137

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai aspek reproduksi ikan tuna mata besar (Thunnus obesus) di perairan Samudera Hindia. Sebanyak 42 contoh gonad dari ikan tuna mata besar yang tertangkap perairan Samudera Hindia antara bulan Maret sampai Oktober 2008 digunakan dalam penelitian ini. Pengamatan meliputi struktur morfologi gonad ikan, perkembangan gonad, diameter telur, dan fekunditas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ikantuna mata besar yang tertangkap memiliki tingkat kematangan gonad I, II, dan IV. Nilai gonado somatic index rata-rata tuna mata besar semakin meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat kematangan gonad. Musim pemijahan untuk tuna mata besar diduga terjadi pada bulan Oktober. Tuna mata besarmemiliki fekunditas antara 8.163.715-10.365.317 butir dan memiliki pola pemijahan berganda. The objective of this research is to study the reproductive biology of big eye tuna (Thunnus obesus) from Indian Ocean. A numbers of 42 gonad samples were taken from fresh individuals captured in the Indian Ocean during period of March until October 2008. The observation comprised of morphological structure of gonad, gonad development, oocytes diameter, and batch fecundity. The results showed that the gonad maturity stages of big eye tuna were ranged from immature (the gonad maturity stage of I and II) to mature (the gonad maturity stage of IV), and the gonado somatic index value increase along with increase of gonad maturity. Spawning season for big eye tuna estimated was in October, range of fecundity were 8.163.715-10.365.317 oocytes, and the spawning type waspartial spawned.
PENGGUNAAN ALAT TANGKAP YANG SELEKTIF UNTUK PEMANFAATAN SUMBER DAYA IKAN PARI DI LAUT JAWA Subhat Nur Hakim; Agustinus Anung Widodo; Budi Iskandar Prisantoso
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 2, No 4 (2009): (April 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.866 KB) | DOI: 10.15578/bawal.2.4.2009.185-192

Abstract

Akhir-akhir ini FAO mempunyai kepedulian yang serius akan keberadaan sumber daya ikan Elasmobranchii. Kepedulian tersebut direfleksikan dalam bentuk dikembangkannya International Plan of Action untuk konservasi dan pengelolaan ikan cucut atau hiu (shark). Hal ini bukan tidak mungkin akan dikenakan juga bagi komoditas ikan pari (rays) di masa mendatang. Dalam rangka memperoleh informasi yang akurat untuk mendukung kebijakan penangkapan perikanan ikan pari di Laut Jawa, maka telah dilakukan penelitian melalui survei di pusat-pusat pendaratan sumber daya ikan pari di daerah pantai utara tahun 2005-2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tangkap penting pada perikanan ikan pari antara lain jaring dogol, jaring liongbun, dan pancing senggol. Sumber daya ikan pari tertangkap jaring dogol sebagai hasil tangkap sampingan (bycatch). Adapun pada jaring liongbun dan pancing senggol, sumber daya ikan pari merupakan sasaran tangkapan. Jenis ikan pari yang teridentifikasi selama penelitian paling tidak 36 jenis yang didominansi oleh Himantura gerrardi (30,07%), Dasyatis kuhlii (18,57%), H. bleekeri (11,58%), Aetoplatea zonura (6,28%), dan H. jenkinsii (5,36%). Alat tangkap jaring liongbun dan pancing senggol bersifat selektif menangkap ikan pari, sedangkan jaring dogol tergolong sebagai alat tangkap yang tidak selektif terhadap ikan pari, karena >50% hasil tangkapannya merupakan ikan pari muda. Dari hasil penelitiantersebut, jaring liongbun dan pancing senggol merupakan alat tangkap yang dapat direkomendasikan untuk dikembangkan.