Kajian tentang ukuran populasi ikan napoleon (Cheilinus undulatus) merupakan bagian dari upaya pengelolaan sumberdaya ikan rawan punah. Penelitian ikan napoleon dilaksanakan di perairan karang Kabupaten Buton (2014) dan Wakatobi (2016). Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi kepadatan populasi napoleon dan distribusi frekuensi panjang ikan napoleon. Metode pengambilan data yang digunakan adalah Underwater Visual Census (UVC) dengan alat bantu GPS-ploating Kit sebagai penentu luas area sensus. Jumlah individu ikan napoleon yang ditemukan dalam satuan luas area sensus dihitung sebagai kepadatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan ikan napoleon di Buton dan Wakatobi masing-masing 0,76 dan 0,93 individu /ha. Nilai kepadatan ikan napoleon masuk kategori kritis dengan tingkat kepadatan sedang. Ukuran ikan anakan napoleon cukup banyak di Buton (26 %) dan ukuran dewasa terbanyak (100 %) dijumpai di Wakatobi, yaitu antara 30 – 50 cm. Ukuran ini termasuk dalam ukuran terlarang panen. Assessing the population sizes of humphead warasse (Cheilinus undulatus) is vital to manage an endangered fish resource. This research aims to examine the population density and length distribution. This study was carried out at reef waters of Buton (2014) and Wakatobi (2016). A method used in data colection is underwater vicual census (UVC). The GPS-ploating Kid used as additional tool to record sensus areas. Results show that densities of humphead warasse in Buton and Wakatobi were 0.76 and 093 individual per hectar, respectively. The status was critical and a fair density level. In Buton domined by juvenile (15) valued about 26 %. While, in Wakatobi domined by larger size (30 to 50 cm). However, both size was forbidden for exploiding.