Amran Ronny Syam
Balai Penelitian Pemulihan dan konservasi Sumberdaya Ikan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DISTRIBUSI SPASIAL IKAN FAMILI CHAETODONTIDAE DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA, JAWA TENGAH Mujiyanto Mujiyanto; Amran Ronny Syam
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 20, No 4 (2014): (Desember 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.347 KB) | DOI: 10.15578/jppi.20.4.2014.225-234

Abstract

Salah satu spesies ikan yang selama ini digunakan sebagai indikator kesehatan terumbu karang adalah famili Chaetodontidae. Namun keberadaan dan kondisi ikan indikator ini belum banyak diketahui di perairan Karimunjawa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati komposisi jenis dan sebaran ikan dari famili Chaetodontidae di perairan Kepulauan Karimunjawa yang dilaksanakan di 15 stasiun pada April, Juli,  Oktober, dan November 2011 serta Juni, September, dan Desember 2012. Pengamatan dilakukan dengan metode sensus visual Line Intercept Transect (LIT) pada 2 selang kedalaman. Pertama  kedalaman ± 5-6 meter dan kedua ± 10-11 meter dengan jarak penyelaman sepanjang 75 meter. Pada penelitian ini, ditemukan 21 spesies ikan dari famili Chaetodontidae. Kelimpahan spesies tertinggi ditemukan di Pulau Nyamuk dengan nilai 110 ind/ha pada kedalaman ± 5-6 meter dan 100 ind/ha pada kedalaman ± 10-11 meter. Jumlah spesies ikan indikator tercatat sebanyak 21 spesies, yang tersebar di seluruh perairan, dengan perbedaan kehadiran hanya tejadi pada kedalaman. Dari seluruh spesies terdapat  6 spesies yang memiliki perbedaan kehadiran, dua spesies ikan  ditemukan di kedalaman ± 5-6 meter yaitu Chaetodon kleinii dan Chaetodon punctatofasciatus, empat spesies yang tidak ditemukan di kedalaman ± 10-11 meter yaitu Choetodon fasciatus, Chaetodon ephippium, Heniochus varius, dan Sinodus binotatus. Kesamaan spesies ditandai dengan kecenderungan membentuk kelompok yang mengerucut terjadi di perairan Pulau Nyamuk, yang berarti bahwa seluruh spesies yang ditemukan pada seluruh stasiun, terdapat di Pulau Nyamuk.One of the species of fish that had been used as an indicator of the health of coral reefs is the family Chaetodontidae. But the existence and condition of this indicator fish has not been widely known in Karimun waters. This study was conducted to observe the species composition and distribution of fish of the family Chaetodontidae in Karimun Islands waters held at 15 stations in April, July, October, and November 2011 and June, September, and December 2012. Observations were made with the visual census method Line Intercept Transect (LIT) at a depth of 2 hoses. First of ± 5-6 meters depth and the second with a distance of ± 10-11 meters along the 75-meter dive. In this study, found 21 species of fish of the family Chaetodontidae. The highest species richness was found in Nyamuk Island with a value of 110 ind/ ha at a depth of 5-6 meters and ± 100 ind/ha at a depth of ± 10-11 meters. Number of indicator fish species were recorded for 21 species. Spatial distribution of the 21 species, occurs throughout the waters, with the difference only occurs in the presence of depth. Of all species, there are 6 species which have different attendance, two species of fish found in the depths of ± 5-6 meters is Chaetodon kleinii and Chaetodon punctatofasciatus, four species found in depths of ± 10-11 meters is Chaetodon fasciatus, Chaetodon ephippium, Heniochus varius, and Sinodus binotatus. The similarity of species characterized by the tendency to form groups that occur in the conical Nyamuk Island waters, which means that all of the species found in the entire station, located on Nyamuk Island.
DUGAAN DAERAH PEMIJAHAN IKAN NAPOLEON (Cheilinus undulatus, RUPPELL, 1835) DI SEKITAR PERAIRAN KEPULAUAN ANAMBAS Amran Ronny Syam; Mujiyanto Mujiyanto; Masayu Rahmia Anwar Putri
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 22, No 3 (2016): (September) 2016
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.792 KB) | DOI: 10.15578/jppi.22.3.2016.147-160

Abstract

Kelimpahan ikan Napoleon di alam sangat rendah, namun larvanya muncul setiap tahun di sekitar perairan Kepulauan Anambas. Saat ini ikan Napoleon yang berukuran satu kilogram masih banyak ditemukan dari hasil pemeliharaan dalam Keramba Jaring Tancap dan Karamba Jaring Apung.  Kajian terhadap keberadaan larva/juvenil ikan Napoleon dan lokasi pemijahan di alam merupakan salah satu indikator dalam upaya mempertahankan keberlanjutan hidup populasi ikan napoleon. Tujuan penelitian ini adalah untuk menduga daerah pemijahan ikan Napoleon di alam berdasarkan ukuran larva/juvenil ikan Napoleon yang tertangkap di alam dan pola arus di sekitar perairan tersebut.  Metode yang digunakan adalah Sensus visual (UVC), enumerasi hasil tangkapan benih dan penentuan pola arus laut di sekitar daerah penangkapan benih. Daerah pemijahan ikan Napoleon belum diketahui pasti. Berdasarkan pola arus laut dan keberadaan larva ikan Napoleon yang berukuran 0,5 inci, dapat diduga pemijahan ikan Napoleon di alam berlangsung tidak jauh dari lokasi ditemukannya larva tersebut, yaitu 1. Tanjung Datuk, 2.Pulau Tembuk, 3. Tanjung Ikan, 4.Teluk Nipah, 5.Teluk Pau, dan 6. Tanjung Sing. Populasi ikan Napoleon dewasa di perairan sekitar Kabupaten Anambas tergolong rendah, namun kemunculan benih ikan Napoleon dapat terjadi setiap tahun terutama pada Oktober/Nopember atau Januari dan Februari. The adult of Napoleon wrasse fish abundance in nature is very low, but the larvae can be found almost at year-round  in the Anambas waters. Currently, napoleon wrasse of one kilogram weight is still found in the fixed net cage and floating net cage. Study on the larva/juvenile existence and spawning site in nature is one of the keys indicators to maintain the sustainability of fish population. The methods used were the visual census (UVC), enumerating the seed catch and identify the pattern of ocean currents around the seed collection area. Spawning area of Napoleon wrasse fish could not exactly be determined yet. Based on the pattern of ocean currents and the smallest size of fish larvae that were found, the spawning site of Napoleon wrasse fish in the wild was estimated to be in around the occurrence location of Napoleon wrasse larvae, namely 1. Tanjung Datuk, 2. Tembuk Island, 3 Tanjung Ikan, 4. Teluk Nipah, 5.Teluk Pau, and 6.Tanjung Sing. The population of adult Napoleon fish in the waters around Anambas was relatively low, but the emergence of Napoleon wrasse larvae can occurs annually, especially in October- November or January-February.