Priyo Suharsono Sulaiman
Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PANJANG BERAT, TINGKAT EKSPLOITASI DAN FLUKTUASI HASIL TANGKAPAN ALBAKORA (Thunnus alalunga, Bonnaterre) DI SAMUDERA HINDIA Setya Triharyuni; Priyo Suharsono Sulaiman; Joko Rianto
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 18, No 1 (2012): (Maret 2012)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.177 KB) | DOI: 10.15578/jppi.18.1.2012.35-41

Abstract

Albakora (Thunnus alalunga, Bonnaterre) merupakan salah satu jenis tuna yang ditangkap oleh nelayan dengan menggunakan pancing rawai dan jaring insang hanyut. Produksi Albakora yang didaratkan di Cilacap cenderung mengalami peningkatan sejak tahun 2002-2010, namun pada tahun 2004, 2007, dan 2009 mengalami penurunan. Penelitian sumberdaya albakora di Samudera Hindia telah dilakukan dengan tujuan untuk menentukan hubungan panjang dan berat, ukuran rata-rata tertangkap, tingkat eksploitasi albakora dan fluktuasi hasil tangkapan. Data yang digunakan adalah data sampling enumerator hasil tangkapan rawai tuna dan data statistik  perikanan PPS Cilacap tahun 2002-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan panjang dan berat bersifat isometric dengan persamaan W= 3.10-6L3.42, ukuran rata-rata tertangkap ikan albakora adalah 99.7 cm, ukuran ini lebih besar dari setengah panjang infinitifnya (L∞). Tingkat eksploitasi albakora berdasarkan data tahun 2002-2010 telah berada pada taraf lebih langkap (Over fishing). Hasil tangkapan albakora yang didaratkan di PPS Cilacap pada bulan April-Mei lebih tinggi dibandingkan pada bulan November-Desember.Albacore (Thunnus alalunga, Bonnaterre) is one of tuna species caught using longline and drift gill nets. Albacore production landed in Cilacap fishing port generally tend to increase from the year 2002 to 2010, except in years 2004, 2007, and 2009. The research on albacore resource in the Indian Ocean was conducted,   to investigate the length weight relationship, average size of fish caught, exploitation rate and catch fluctuation of albacore. Length and weight of albacore was analyzed using data from tuna longline catch and fishery statistic data from Cilacap fishing port in 2002-2010. The results showed that length and weight relation of albacore was isometric following the formula W= 3.10-6L3.42, the average length was 99.7cm higher than length infinitif (L∞). Based on production and effort of albacore (2002-2010), the albacore resourcss was at the level of over exploited. The albacore caught in April-May was higher than in November-December.
MAKANAN DAN REPRODUKSI IKAN LUKAS (Dangila cuvieri, Valenciennes 1842) DI PERAIRAN WADUK GAJAH MUNGKUR WONOGIRI Kamaluddin Kasim; Chairulwan Umar; Priyo Suharsono Sulaiman; Naila Zulfia
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 4, No 2 (2012): (Agustus 2012)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.713 KB) | DOI: 10.15578/bawal.4.2.2012.113-120

Abstract

Ikan Lukas (Dangila cuvieri) memiliki nilai ekonomis penting karena merupakan ikan konsumsi oleh masyarakat di sekitar Waduk Gajah Mungkur. Informasi mengenai beberapa aspek biologi seperti hubungan panjang-berat, kebiasaan makanan, pemijahan, faktor kondisi, fekunditas dan diameter telur ikan Lukas saat ini masih sangat terbatas. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan mengetahui beberapa aspek biologi ikan tersebut di perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Ikan contoh diperoleh dari hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di beberapa lokasi pendaratan ikan. Data panjang-bobot serta tingkat kematangan gonad juga diamati secara visual sedangkan diamater telur diukur di laboratorium dengan bantuan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan Lukas betina memiliki tipe pertumbuhan allometrik, sedangkan ikan jantan bersifat isometrik. Faktor kondisi ikan betina rata-rata adalah 0,0218 sedangkan ikan jantan adalah 0,0166. Hal ini menunjukkan bahwa ikan betina lebih gemuk daripada ikan jantan. Fekunditas ikan Lukas berkisar antara 1,517 sampai dengan 10,857 butir telur dengan diameter telur berkisar antara 0,89 sampai dengan 0,98 mm. Ikan Lukas cenderung bersifat herbivor (herbivorous) dengan makanan utamanya berupa serasah tumbuhan, makanan tambahan berupa detritus, dan makanan pelengkap adalah fitoplankton dan zooplankton. Lukas (Dangila cuvieri) is an economically important fish because it is consumed by people around the Gajah Mungkur reservoir. Information on the biological aspects such as length-weight relationships, food habits, spawning, condition factor, fecundity and egg diameter of this species is still very limited. Therefore, the aim of this study is to know the biological aspects of this fish. Fish samples were taken from the catches landed in several landing places. Length-weight data and gonadal maturity were also taken by visual method, while fecundity and the diameter of egg were measured in the laboratory by using microscope. The results showed that female fishes have an allometrik growth type, while isometric for male fishes. The mean values of condition factor for female and male fish are 0,0218,  and 0,0166, respectively. This indicates that female fish is fatter than male fish. The fecundity of this fish was around 1,517  to 10,857 eggs, with the diameter of mature eggs ranging  from 0.89 to 0.98 mm. Lukas fish tends to be herbivorous, with plant litter as main food, detritus as the additional food, and phytoplankton as supplements food, as well as zooplankton.