Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI PENINGKATAN MUTU KECAP ASIN BERBASIS HARAPAN PELANGGAN (Studi Kasus Perusahaan Kecap Asin Cap Ikan Suramas, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember) M Fatoni Kurnianto; Soetri Ono; Bagus Putu Yudhia Kurniawan
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 13 No 3 (2013): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v13i3.100

Abstract

Kecap asin merupakan industri makanan yang mempunyai perkembangan yang cukup pesat. Meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat konsumsi kecap menyebabkan pasar kecap asin   menjadi sangat prospektif .Hal ini menjadi daya tarik kuat bagi perusahaan besar untuk merambah kedalam bisnis pengolahan kecap asin.Persaingan usaha yang sangat ketat menyebabkan perusahaan kecap asin skala kecil kehilangan pasarnya karena mutu produk nya kalah bersaing dengan produk dari perusahaan besar. Jika dibiarkan, keadaan ini dapat berakibat pada hilangnya daya saing perusahaan kecap asin skala kecil.Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi peningkatan mutuk ecap asin berbasis harapan pelanggan pada perusahaan skala kecil.Penelitian dilakukan secara studi kasus di perusahaan kecapasin cap IkanSuramas di Kabupaten Jember. Metode yang digunakan adalah Quality Function Deployment (QFD) untuk menentukan prioritas persyaratan pelanggan dan persyaratan teknis, dan fuzzy Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk merumuskan strategi peningkatan mutu produk kecap asin.Hasil penelitian menunjukkan bahwapersyaratan teknis yang menjadi prioritas untuk diperbaiki dalam rangka meningkatkan kinerja prioritas atribut mutu yang mampu memuaskan harapan pelanggan adalah  1) proses pengemasan; 2) proses distribusi dan pemasaran produk; 3) proses fermentasi; 4) proses penambahan bahan pengawet; 5) proses pemasakan dengan penambahan gula dan bumbu; dan 6) proses pengendapan dan penyaringan. Alternatif strategi peningkatan mutu kecap asin yang efektif adalah strategi Gugus Kendal iMutu (GKM).
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI BUAH-BUAHAN DI JAWA TIMUR M Fatoni Kurnianto
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 13 No 1 (2013): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v13i1.115

Abstract

Perkembangan sektor industri sangat erat kaitannya dengan proses industrialisasi sebagai grand design pembangunan ekonomi di Indonesia. Dalam menanggapi persaingan yang semakin tajam, maka setiap perusahaan harus selalu berusaha untuk meningkatkan efisiensinya. Semakin tinggi efisiensinya akan dapat memperbesar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan operasi perusahaan, baik dikaitkan dengan penjualan maupun modal yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebutBegitu banyak industri yang ada di Indonesia, apalagi di Provinsi Jawa Timur, yaitu baik industri yang bergerak di bidang jasa, konsumsi, transportasi, perhubungan dan yang lainnya. Untuk industri konsumsi dimana dalam hal ini industri makanan dan minuman, persaingan yang terjadi di antara perusahaan-perusahaan sangat ketat - mereka bersaing untuk memperoleh kepercayaan konsumen juga demi meningkatkan laba perusahaannya Dengan demikian untuk meningkatkan hasil industri khususnya industri makanan dan minuman di Provinsi Jawa Timur sendiri, perlu adanya pembaharuan dan peningkatan dalam setiap faktor-faktor produksi contohnya bahan baku, teknologi dan tenaga kerja sangat berperan khusus untuk meningkatkan sektor produksi suatu industri sehingga besar terhadap besar kecilnya proses produksi industri makanan dan minuman, Perdagangan dunia diperkirakan akan meningkat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sekitar 8% per tahun.
Neraca Massa, Komposisi Kimia dan Nilai Ekonomis PengolahanAgroindustri Glukomanan M Fatoni Kurnianto; Budi Hariono; Sri Hartati
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 18 No 1 (2018): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v18i1.920

Abstract

Uber Gadung (Dioscorea Hispida dennst) is a tuber plant that can produce glucomannan. Chemically, glucomannan is a non-ionic hydrochloric polysaccharide compound, having a high molecular weight of 9.0x105gmol-1atau2.7x105-1.1x106Dalton. The current problem is not done to the mass balance calculation at the end of the product being the processing base at the agroindustry level. The study consists of 3 main stages, including: (i) sampling; (ii) Product fractionation and drying; (iii) Economic extraction and calculation. The results showed that the calculation of the mass balance of treatment difference in mesh size gives the result that the larger the size (smaller particle size), resulting in less glucomannan. The fraction of glucomannan flour which passes 40-60 mesh sieve produces the highest glucomannan content compared to other particle size. The particle size treatment has significant effect on glucomannan, starch, crude fiber, water, density of kamba, viscosity, pH, and weight percentage. The highest yield is found in 40-60 mesh flour mung, while the highest starch and crude fiber content is in the size <100mesh. The highest added value is obtained from the processing into glucomannan with the value of Rp 650.000 / 100kg, as well as the profit of 86.67 percent. While the value of the lowest profits on the processing of gadung tuber into a dry chip. Keywords : Uber Gadung, glucomannan, dry chip