Duto Nugroho
Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan, Ancol-Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TINGKAT OPTIMAL PEMANFAATAN STOK UDANG, IKAN DEMERSAL, DAN PELAGIS KECIL DI LAUT ARAFURA Purwanto Purwanto; Duto Nugroho
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 16, No 4 (2010): (Desember 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1533.354 KB) | DOI: 10.15578/jppi.16.4.2010.311-321

Abstract

Perikanan di Laut Arafura terdiri atas sejumlah armada penangkapan dengan beragam alat tangkap (multi fleet) yang beroperasi memanfaatkan sumber daya ikan yang terdiri atas banyak spesies (multi species). Intensitas penangkapan salah satu armada penangkapan dengan sasaran utama salah satu spesies berdampak tidak hanya terhadap kelimpahan spesies tersebut melainkan juga terhadap kelimpahan spesies lain yang ikut tertangkap dan menjadi sasaran utama armada penangkapan yang lain. Model optimisasi perikanan multi species multi fleet yang disusun dengan memperhitungkan dampak interaksi antar armada penangkapan untuk perikanan Laut Arafura tersebut disajikan pada tulisan ini. Hasil analisis menggunakan model tersebut menunjukan bahwa produksi maksimum lestari dari sumber daya udang, ikan demersal, dan pelagis kecil di Laut Arafura, dicapai dengan pengoperasian kapal dengan kombinasi 479 unit pukat udang, 548 unit pukat ikan, dan 180 unit pukat cincin. The fishery in the Arafura Sea consisted of various fishing fleets (multi fleet) targeting multispecies fishery resources. Fishing intensity of a fishing fleet would affect not only the abundance of its main target species but also the abundance of other caught species, which were the main target species of other fishing fleets. An optimisation model of the multi species multi fleet fishery accommodating this interaction had been formulated for Arafura Sea fishery and presented in this paper. By using this model it was estimated that the optimum fishing effort to achieve the maximum sustainable yield of the shrimp, demersal fish and small pelagic fish stocks in the Arafura Sea was resulted from the operation the fishing fleets consisting of 479 shrimp trawlers, 548 fish trawlers, and 180 purseseiners.
SEBARAN UKURAN HASIL TANGKAPAN DAN ASPEK REPRODUKSI IKAN SIDAT (Anguilla bicolor bicolor McClelland, 1844) DI PERAIRAN SEGARA ANAKAN, CILACAP Isnani Herianti; Duto Nugroho
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 3, No 3 (2010): (Desember 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1206.008 KB) | DOI: 10.15578/bawal.3.3.2010.165-173

Abstract

Penelitian biologi sumber daya ikan sidat telah dilakukan di perairan Segara Anakan, Cilacap dengan penekanan pada karakteristik biologi berdasarkan atas sebaran ukuran hasil tangkapan dan keragaan aktivitas reproduksi dalam populasi tersebut. Penampilan reproduksi dianalisis melalui pembuatan penampang lintang gonad dengan metode parafin dan pewarnaan hematoxylin ehrlicheosin terhadap contoh yang dianggap mewakili kelompok ukuran panjang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebaran frekuensi panjang mempunyai tipe bimodal dengan kecenderungan perbedaan kisaran ukuran berdasarkan atas musim. Rata-rata ukuran panjang hasil tangkapan berdasarkan atas musim menunjukan beda yang sangat nyata (P<0,01). Keragaan aktivitas reproduksi sebagai bagian dari proses penentuan status pemanfaatan memperlihatkan kisaran pada tingkat belum teridentifikasi, belum berkembang sampai tingkat menuju matang gonad. The biological investigation of eel resources have been conducted in Segara Anakan waters,Cilacap District. This study describes the size distribution and variation of its reproductive activity. The reproductive performances were analyzed through cross section of gonad using paraffin method and stained with hematoxylin ehrlich-eosin to the sample that are considered to represent group of length. The result showed that the length frequency are the typically bimodal distribution with tendencies of differences in size based on seasons. The seasonly average length showed a significantly different (P<0.01). Variation in reproductive activity as part of biological indicator of exploitation level showed some differences level of gonad development stages, starting from unidentified, undevelop, until toward mature gonadal levels.
OVERFISHING PADA PERIKANAN PUKAT CINCIN SEMI INDUSTRI DI LAUT JAWA DAN IMPLIKASI PENGELOLAANNYA Suherman Banon Atmaja; Bambang Sadhotomo; Duto Nugroho
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Vol 3, No 1 (2011): (Mei 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.744 KB) | DOI: 10.15578/jkpi.3.1.2011.51-60

Abstract

Krisis perikanan merupakan akibat langsung penangkapan yang berlebihan pada sumber daya perikanan, yang antara lain disebabkan oleh teknologi penangkapan modern. Kini kemungkinan terjadi overfishing karena teknologi telah membuat armada penangkapan lebih mudah menuju ke lokasi gerombolanikan besar. Overfishing terjadi ketika suatu jenis ikan diambil lebih cepat dibanding dengan pembiakan stok spesies tersebut untuk menghasilkan penggantinya. Pada perikanan pukat cincin semi industri di Laut Jawa, paling sedikitnya telah terjadi economic overfishing, biological overfishing, dan Malthusian overfishing, di mana biaya ekonomi penangkapan yang mahal untuk hasil sedikit, dan nelayan mengorbankan biaya sosial dengan meninggalkan keluarga semakin lama akibat sulit mencari gerombolan ikan.Supposedly fisheries crisis is a direct result of the severe over harvesting of fisheries resources brought about among other by modern fishing technologies. Overfishing is possible today because technology has made it easier to locate large schools of fish and direct fishing fleets to those locations. Overfishing occurswhen a species is taken more rapidly than the breeding stock of that species can generate replacements. In the purse seiners semi industry fisheries in the Java Sea, at least there have been economic overfishing, biological overfishing, and Malthusian overfishing, where the economic cost of catching a very high price for a bit, and fishermen have to sacrifice the social cost of leaving the family longer because they are hard to find the fish schooling.