Kabupaten Karawang memiliki panjang pantai 76,42 km dan luas pesisir lebih 2/3 dari luas wilayah seluruhnya atau sekitar 1.168,85 km2 atau 3,73% dari luas Provinsi Jawa Barat yang merupakan sumber daya perikanan tangkap dan ekosistem mangrove, akan tetapi bencana alam terjadi di beberapa pantai seperti abrasi, sedimentasi yang massif dan tumpahan minyak. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan hutan mangrove setelah menjadi Kawasan wisata, perubahan hutan mangrove dalam 20 tahun, dan mengetahui tingkat Kesehatan hutan mangrove. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 2–30 maret 2020 di kawasan wisata mangrove yaitu desa Pakis jaya, Sedari, Pasir putih, Tangkolak barat, Tangkolak timur. Penelitian dilakukan dengan meneliti hasil citra satelit tahun 2000-2020 (multitemporal) menggunakan citra Landsat 5 dan 8 dan diolah dengan metode NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) untuk melihat tingkat Kesehatan vegetasi, kemudian untuk validasi data satelit menggunakan data lapangan dengan metode hemisperichal photography untuk melihat kepadatan hutan mangrove dilihat dari tutupan (cover) vegetasi. Hasil dari penelitian ini adalah setiap Kawasan setelah menjadi Kawasan wisata bertambah luas dan tingkat kesehatanya, pada tahun 2005-2010 terjadi penurunan tingkat Kesehatan di wilayah Pakis jaya disebabkan terjadinya abrasi pada tahun 2008, akan tetapi didaerah lain terjadi penambahan luas dan juga tingkat kesehatanya.