Sri Endah Purnamaningtyas
Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan, Jatiluhur-Purwakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BEBERAPAASPEK BIOLOGI IKAN OSKAR (Amphilophus citrinellus) DI WADUK IR. H. DJUANDA, JATILUHUR, JAWA BARAT Sri Endah Purnamaningtyas; Didik WahjuHendro Tjahjo
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 3, No 1 (2010): (April 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.725 KB) | DOI: 10.15578/bawal.3.1.2010.9-16

Abstract

Ikan oskar (Amphilophus citrinellus) telah berkembang pesat di Waduk Ir. H. Djuanda, di mana keberadaannya dianggap meresahkan pada kebanyakan nelayan setempat. Ikan ini mempunyai nilai ekonomis yang rendah dan bersifat omnivora-karnivora, diduga perkembangan ikan ini mampu mendesak perkembangan jenis ikan lainnya di perairan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa aspek biologi ikan oskar, meliputi pola kebiasaan pakan ikan, tingkatkematangan gonad, dan fekunditas yang dilakukan di Waduk Ir. H. Djuanda, Jatiluhur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember 2006. Pengambilan contoh ikan menggunakan gillnet percobaan dengan ukuran mata jaring 1; 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5; dan 4 inci. Ikan oskardi waduk Ir. H. Djuanda merupakan ikan omnivora-karnivora yang memanfaatkan tumbuhan dan ikan sebagai pakan utamanya, larva serangga, dan fitoplankton sebagai pakan tambahan dan serangga, detritus dan zooplankton sebagai pakan pelengkap. Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan bahwa ikan oskar dapat berkembang dan bertelur sepanjang waktu dan fekunditasnya berkisar antara 1.595-3.567 butir. Oskar (Amphilophus citrinellus) has rapidly expanded in Ir. H. Djuanda Reservoir, where existence of the fish is assumed fretting by local fishermen. This fish has low economic value and the character is omnivore-carnivore, development anticipation of this fish can depress growth of other fish species in the territorial water. This research aims to know some biology aspects of Oskar in Ir. H. Djuanda Reservoir, such as food habit, level of gonad maturity, and fecundity. This study is conducted in March, June, August, October, and December 2006. Gillnet with mesh size of 1; 1.5; 2; 2.5; 3; 3.5; and 4 inch were used for fish sampling. This species is categorised in omnovora-carnivora fish feed mainly on plant and small fish, while insect larvae and phytoplankton as additional food and insect, detritus andzooplankton as complement food. From this study resulted thet oskar could develop and spawn in a long season with fecundity range from 1,595-3,567 grains.
KEANEKARAGAMANPLANKTONDANLINGKUNGANPERAIRANMANGROVE DI DAERAHMAYANGAN, SUBANG, JAWABARAT Sri Endah Purnamaningtyas; Amran Ronny Syam; Didik WahjuHendro Tjahjo
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 3, No 5 (2011): (Agustus 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2578.915 KB) | DOI: 10.15578/bawal.3.5.2011.299-310

Abstract

Eksploitasi sumber daya di daerah mangrove kawasan pantai utara Jawa telah mengalami degradasi lingkungan. Untuk melakukan perbaikan, diperlukan data dan informasi keanekaragaman plankton dalam rantai makanan disuatu perairan. Perairan Mayangan merupakan perairan estuari yang mempunyai potensi perikanan yang cukup besar karena daerah ini merupakan daerah penjebak zat hara sehingga mempunyai produktivitas yang tinggi dari perairan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui keragaman plankton dan lingkungan perairan di sekitar perairan mangrove Desa Mayangan, Subang, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Pebruari, Mei, dan Desember 2007. Pengambilan contoh plankton menggunakan kemmerer bottle sampler secara vertikal dengan plankton net nomor 25 pada kedalaman antara 0,5-2,0 m. Parameter lingkungan yang diamati meliputikecerahan 17-62 cm, oksigen terlarut 1,9-3,7 mg/l, nitrit 0,007-0,187 mg/l, nitrat 2,483-3,986mg/l, amonium1,589-2,648mg/l, orthofosfat 0,026-0,334mg/l, dan salinitas 19,27-33,08‰. Hasil penelitian ini menunjukkan komposisiplankton di perairan tersebut terdiri atas lima kelas fitoplankton dan empat kelas zooplankton serta satu kelompok larva naupli. Kelimpahan fitoplankton didominansi oleh kelas Bacillariophyceae (26 spesies), sedangkan zooplanktondidominansi oleh kelas Crustacea (tiga spesies), dan Ciliata (tiga spesies). Perairan mangrove Desa Mayangan termasuk perairan dengan kesuburan sedang, dengan kelimpahan fitoplankton berkisar antara 4.024-99.594 sel/l (35.210±19.313) dan kelimpahan zooplankton berkisar antara 1.006-23.138 ind./l (8.249±5.132). Indeks keragaman fitoplankton dan zooplankton menunjukan kondisi kestabilan komunitas dalam kategori sedang. Selama tiga periode pengamatan komunitas plankton tersusun dari 35 komponen (spesies fitoplankton) dan sembilan komponen (spesies zooplankton). Exploitation of resources in the area of mangroves in coastal areas north of Java has suffered environmental degradation. To make improvements, necessary data and information on the diversity of plankton in the food chain in the waters.Mayangan estuarine waters are waters that have potential for significant fisheries for this area is an area of trap nutrients that have a higher productivity than other waters. The purpose of this study is to investigate the diversity of plankton and marine environment in waters around mangrove Mayangan Village, Subang, West Java. Research done in February, May, and December 2007. Plankton sampling using kemmerer bottle sampler plankton net vertically with nomor 25 at depths between 0.5-2 m. Environmental parameters observed included brightness, tranparancy 17-62 cm, dissolved oxygen 1.9-3.7 mg/l, nitrite 0.007-0.187 mg/l, nitrate 2.483-3.986 mg/l, ammonium 1.589-2.648 mg/l, orthophosphate 0.026-0.334 mg/l, and salinity 19.27-33.08‰. The results showed the composition of plankton in these waters consist of five classes of phytoplankton and three classes and one group of zooplankton, larval naupli. Phytoplankton abundance class was dominated by Bacillariophyceae (26 species), while the zooplankton was dominated by the Crustacea (3 species) and Ciliate (3 species).Mangrove waters Village Mayangan including waters with medium fertility, with phytoplankton abundance ranged from 4,024-99,594 cells/l (35,210±19,313) and the abundance of zooplankton ranged between 1,006-23,138 ind./l (8,249±5,132). Diversity index of phytoplankton and zooplankton communities show stable condition in the medium category. During the three observation periods of plankton community composed of 35 components (phytoplankton species) and 9 components (species of zooplankton).
EVALUASIKEBERHASILANPENEBARANIKANBANDENG(Chanos chanos) DIWADUK IR. H. DJUANDA Didik Wahju Hendro Tjahjo; Sri Endah Purnamaningtyas; Endi Setiadi Kartamihardja
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 3, No 4 (2011): (April 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.111 KB) | DOI: 10.15578/bawal.3.4.2011.231-237

Abstract

Waduk Ir. H. Djuanda mempunyai potensi pengembangan budi daya ikan yang tinggi, dan pertumbuhan budi daya tersebut berkembang sangat pesat. Perkembangan yang pesat tersebut sangat berdampak pada penurunan kualitas air dan mendorong peningkatan kelimpahan plankton yang sangat tinggi. Oleh karena itu, pemerintah melakukan penebaran ikan bandeng (Chanos chanos) pada bulan Juli sampai Agustus 2008 sebanyak 2.116.000 ekor benih dalam upaya menanggulangi kelimpahan plankton yang tinggi dan sekaligus meningkatkan produksi ikannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keberhasilan penebaran ikan bandeng di Waduk Ir. H. Djuanda, Purwakarta, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan setiap bulan pada periode bulan Juli 2008 sampai Januari2009. Pengamatan dilakukan denganmetode teratifikasi dengan enamtitik stasiun pengamatan. Evaluasi keberhasilan penebaran ikan bandeng dievaluasi kemampuan memanfaatkan kelimpahan plankton, pertumbuhannya, dan dapat tertangkap kembali.Hasil analisis kebiasaanmakan, ikan bandeng mempunyai kemampuan yang tinggimemanfaatkan kelimpahan plankton di perairan tersebut, dan ikan ini mempunyai laju pertumbuhan yang sangat cepat (K=3.381 dengan L”=45 cm). Ikan bandeng ini dapat tertangkap kembali oleh nelayan setempat pada bulan September 2008 sampai Pebuari 2009 dan juga secara tidak langsung mampu memperbaiki kualitas perairanWaduk Ir. H. Djuanda. Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan dampak penebaran ikan bandeng untuk memperbaiki kualitas perairan dan peningkatan kesejahteraan nelayan, maka perlu dilanjutkan penelitian strategi penebaran ikan bandeng dan penguatan kelembagaan nelayan yang ada. Ir. H. Djuanda Reservoir has high potency in developing of fish culture, that the growth has developed very fast. The fast growth of fish culture affected the degradation of water quality and push increasing of plankton abundance. Therefore, government conduct stocking of bandeng on July until August 2008 as much 2,116,000 individual as on effort of overcoming of plankton bloom and increasing of fish production. The aim of this study is to evaluate the successfulness of fish stocking of bandeng (Chanos chanos) in Ir. H. Djuanda Reservoir, Purwakarta, and West Java. The research was conducted every month at period of July 2008 until January 2009. Observation was done by sampling stratification method at 6 point of observation station. Evaluation of successfulness fish stocking base on the ability using of plankton, the growth and percentage of recaptured. The result should that bandeng have high ability inusing of plankton in waters as a feed (97.8%), and this fish had high growth rate (K=3.381 and L”=45 cm). This fish could be recaptured by local fisherman in September 2008 until February 2009. Beside, this bandeng stocking indirectly have been able to improve waters quality of Ir. H. Djuanda Reservoir. Therefore, the effort of increasing impact of bandeng stocking improved waters quality and improvement of fisherman prosperity, thus require to be continued of bandeng stocking and reinforcement institute of local fisherman.
KAJIANBIOLIMNOLOGI PERAIRANDI SITUCILEUNCA, BANDUNGJAWABARAT Didik Wahju Hendro Tjahjo; Sri Endah Purnamaningtyas
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 3, No 6 (2011): (Desember 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.526 KB) | DOI: 10.15578/bawal.3.6.2011.405-413

Abstract

Perairan Situ Cileunca terletak di Kabupaten Bandung Selatan, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan peternakkan sapi perah yang berkembang sangat pesat diKecamatan Pengalengan sehingga menghasilkan limbah organik yang dibuang ke sungai dan akhirnya masuk ke Situ Cileunca. Hal tersebut mendorong terjadinya kerusakan habitat dan mempengaruhi keanekaragaman hayati perairan. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui aspek biolimnologi dan beberapa aspek biologi beberapa jenis ikan dominan di Situ Cileunca. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli, Agustus, dan Oktober 2009. Hasil pengamatan menunjukkan kecerahan perairan Situ Cileunca bekisar antara 0,5- 0,8 m, oksigen terlarut sangat rendah (0,78-5,98 mg/l), ortofosfat relatif tinggi (0,028-0,469mg/l), dan kelimpahan fitoplankton tinggi (279.668-2.169.938 sel/l). Perairan ini dapat digolongkan mempunyai kesuburan eutrofikhipertrofik. Berdasarkan atas biomasa fitoplankton, Situ Cileunca mempunyai potensi sumber daya ikan berkisarantara 714-1.000 kg/ha. Jenis ikan yang ditemukan selama penelitian 11 jenis. Berdasarkan atas kebiasaanmakannyaikan betutu (Oxyeleotris marmorata), golsom (Aequidens golsom), dan lele (Clarias batrachus) termasuk golonganikan karnivora, dan ikan mas (Cyprinus carpio) dan beunteur (Puntius binotatus) yang termasuk ikan herbivora. Di Situ Cileunca, kelimpahan pakan yang tersedia sangat tinggi tetapi jumlah ikan yangmemanfaatkan rendah, sehingga sumber daya pakan yang tersedia belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, Situ Cileunca perlu mengembangan culture based fisheries dengan penebaran jenis ikan pemakan plankton. Situ Cileunca waters located in South Bandung Regency, West Java Province. Activities of the dairy farm that growing very rapidly in the District of Pengalengan resulting organic wastes discharged into rivers and into Situ Cileunca. It encourages the occurrence of damage or degradation of habitat and affecting aquatic biodiversity. This study aims to determine the aspects of biolimnologies and some aspects of the biology of some fish species predominant in Situ Cileunca. The study was conducted in July, August, and October 2009. The observations showed that waters at Situ Cileunca transparancy range between 0.5-0.8m, dissolved oxygen is very low (0.78-5.98mg/l), orthophosphate relatively high (0.028-0.469 mg/l) and high phytoplankton abundance (279,668-2,169,938 cells/l). These waters can be classified into eutrophic-hypertrophic waters. Based on phytoplankton biomass, Situ Cileunca fish resources have the potential ranges between 714-1,000 kg/ha. Species of fish found during the study as many as 11 species. Based on the food habits of marbled gudgeon (Oxyeleotrismarmorata), red devil (Aequidens golsom), and walking catfish (Clarias batrachus) grouped as carnivorous fish. On the otherhand common carp (Cyprinus carpio), and spotted barb (Puntius binotatus) classified as herbivorous fish. In Situ Cileunca, abundance of food available is very high but the amount of fish that use is still low, so the available feed resource has not been used optimally.Therefore, to develop culture based fisheries Situ Cileunca need to be stocked with plankton feeder species.