Riswanto Riswanto
Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SEBARAN DAN HABITAT JUVENIL UDANG PENAEID DI PERAIRAN KUBU RAYA,KALIMANTAN BARAT Dimas Angga Hedianto; Sri Endah Purnamaningtyas; Riswanto Riswanto
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 6, No 2 (2014): (Agustus 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.253 KB) | DOI: 10.15578/bawal.6.2.2014.77-88

Abstract

Tingkat keterkaitan juvenil udang terhadap habitat dapat dijadikan salah satu dasar untuk penentuan kawasan daerah asuhan. Penelitian tentang sebaran dan keterkaitan antara juvenil udang penaeid dengan habitatnya dilakukan di perairan Kubu Raya, Kalimantan Barat pada bulan Juni, September, November (tahun 2012) dan bulan April, Juli, Oktober (tahun 2013). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sapuan (swept area method)menggunakan mini beam trawl. Indeks constancy dan fidelity digunakan untukmengetahui pola sebarandan derajat keterkaitan udang penaeid dengan habitatnya sebagai dasar penentuan daerah asuhan juvenil udang. Identifikasi juvenil udang diperoleh 3 genera dan 12 spesies. Kelimpahan total tertinggi berasal dari genus Metapenaeus (70,5%), diikuti genus Parapenaeopsis (29,3%) dan Fenneropenaeus (0,2%). Juvenil udang dari genera tersebut memiliki pola sebaran dan preferensi habitat yang berbeda karena memiliki perbedaan pola daur hidup. Juvenil udangwangkang (F. indicus)memiliki derajat keterkaitan dengan kategori sangat tinggi di perairan Tanjung Bunga Dalam, sedangkan derajat keterkaitan dengan kategorimediumterdapat di perairan Tanjung Intandan Pulau Dabung. Habitat daerah asuhan udangwangkang terutama terdapat di daerah estuari dengan kerapatan mangrove cukup tinggi, mendapat massa air tawar secara langsung dengan tipe substrat pasir bercampur lumpur dan serasah. Udang dogol putih (M. elegans) dan udang rotan (P.gracillima)memiliki derajat keterkaitan dengan kategori mediumdi perairan Tanjung Tempurung. Habitat daerah asuhan yang disenangi adalah daerah estuaria yang memiliki banyak masukan massa air tawar dan air laut atau sangat dipengaruhi oleh proses pasang-surut dengan tipe substrat terdiri dari lumpur dan pasir serta banyak serasah.Habitat preference of juvenile shrimps as an indicator to determine of main shrimp nursery ground. Study on distribution and habitat preference of juvenile penaeid shrimps in Kubu Raya waters,West Kalimantan were carried out on June, September, November (2012) and April, July, October (2013). Sampling was conducted with a sweep area method using a mini beam trawl. Distribution pattern and habitat preference of juvenile shrimps were analyzed by constancy and fidelity index. Identification of juvenile penaeid shrimp consisted of 3 genera and 12 species with the highest of total abundance from genus ofMetapenaeus (70.5%), followed by Parapenaeopsis (29.3%) and Fenneropenaeus (0.2%). Juvenile shrimp for those genera have different distribution patterns in certain habitats because of different life cycle pattern. The habitat preference of indian white shrimp juvenile (F. indicus) in the waters of Tanjung Bunga Dalam have very high category. Meanwhile, in the waters of Tanjung Intan and Pulau Dabung has medium category. The main nursery ground of F. indicus were estuaries with high enough of mangrove density and most affected by freshwater discharge with the dominant substrate type is sandas sandly mud and mix with litters. The habitat preference of Juvenile of fine shrimp (M. elegans) and thin shrimp (P. gracillima) have medium category in the waters of Tanjung Tempurung. The main nursery ground characterneeds estuaries that have a lot of freshwater and saltwater mass input depending on the tides with substrate type are mud, sand and mix with litters.
STATUS TERKINI DAN ALTERNATIF PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN DI LAGUNA SEGARAANAKAN, CILACAP Didik Wahyu Hendro Tjahjo; Riswanto Riswanto
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Vol 5, No 1 (2013): (Mei 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.232 KB) | DOI: 10.15578/jkpi.5.1.2013.9-16

Abstract

Laguna Segara Anakan mempunyai peran penting sebagai kawasan pengelolaan perikanan udang sebagai daerah asuhan. Penyempitan dan pendangkalan perairan laguna sangat mempengaruhi populasi larva dan juvenil udang. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengkaji hubungan perubahan lingkungan terhadap sumberdaya udang. Kandungan oksigen terlarut relatif rendah, kondisi tersebut dalam jangka panjang akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ikan dan udang, dan akhirnya berdampak langsung terhadap laju rekruitmen udang dan ikan untuk perairan Segara Anakan dan perairan laut sekitar Cilacap. Kelimpahan larva udang dan ikan di perairan laguna ini berkisar antara 87 – 63,451 ind./1000 m3, dan kelimpahan juvenil tersebut berkisar antara 0 – 25,263 ind./1000 m2, dimana selama pengamatan didominasi oleh juvenil udang. Total produksi (ikan dan udang) di Segara Anakan dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang signifikan dalam periode tahun 1987-2004. Kondisi tersebut disebabkan luas perairan laguna semakin sempit dan dangkal, serta intensitas penangkapan semakin tinggi. Oleh karena itu, perlu suatu pengelolaan yang menyeluruh terhadap sumber daya laguna agar mampu mengurangi laju penurunan produksinya, yaitu pengelolaan sumberdaya perikanan di laguna Segara Anakan sebagai satu kesatuan ekologi yang utuh.Segara Anakan lagoon have an important role as the shrimp fishery management area in which shrimp species using this area of lagoons as a nursery ground. Refinement and siltation of the lagoon waters greatly affect populations of larvae and juvenile shrimp. The purpose of this paper is to study the relationship of environmental change on shrimp resources. Dissolved oxygen is relatively low, the condition will affect the growth of fish and shrimp in the long time, and ultimately it have a direct impact on the rate of recruitment of shrimp and fish for Segara Anakan waters and coastal waters around Cilacap. Abundance of larval shrimp and fish in this lagoon waters ranged from 87 to 63.451 ind./1000 m3 and the juvenile abundance ranged from 0 to 25.263 ind./1000 m2, where the observations are dominated by the juvenile shrimp. Total production (fish and shrimp) at Segara Anakan from year to year has decreased significantly over the period 1987-2004. The condition is caused by the broad waters of the lagoon is narrow and shallow, and the higher the intensity of fishing. Therefore, the need for a comprehensive management of the lagoon resources in order to reduce the rate of decline in production, the management of fishery resources in the lagoon Segara Anakan as a whole complete ecology.