Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Teknologi Bokashi Plus T pada Kelompok Petani Organik di Desa Minasa Baji Kecamatan Bantimurung Muhammad Yusuf; Junyah Leli Isnaini
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 19 No 3 (2019): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v19i3.1680

Abstract

Petani di desa Minasa Baji umumnya telah menggunakan pupuk organik berupa kotoran sapi yang cukup melimpah di desa ini, selain pupuk kimia (Urea, SP36, dan KCl) sebagai sumber nutrisi tanaman. Namun, karena kotoran sapi diberikan kepada tanaman tanpa melalui proses dekomposisi yang benar, maka tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan tanaman, bahkan berpotensi menjadi sarang hama dan penyakit. Di sisi lain, seiring hilangnya subsidi pupuk kimia, kelangkaan pupuk kimia dan tingginya harga di pasaran menjadi kendala petani dalam pemenuhan kebutuhan unsur hara. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kelangkaan dan tingginya harga pupuk kimia yang cenderung naik dan sering terjadi kelangkaan, perlu dicari bahan pengganti yang ramah lingkungan dan mampu mensubstitusi kebutuhan unsur hara. Teknologi Trichoderma yang akan menghasilkan Bokashi Plus T mampu menjawab permasalahan tersebut. Metode pelaksanaan terdiri dari 3 metode: (1). Pendidikan partisipatif, (2) Pelatihan (peragaan dan praktik oleh peserta), (3) Pembinaan dan Pendampingan. Hasil dari kegiatan ini adalah: (1) mitra mengetahui pentingnya penggunaan teknologi Trichoderma dalam pembuatan pupuk organik bokashi Plus T, (2) mitra mampu memperbanyak starter bokashi sendiri, 3) Mitra mampu memproduksi sendiri Bokashi Plus T, 4) mitra terampil menerapkan bokashi secara mandiri dalam bercocok tanam sesuai SOP.
EFEKTIFITAS BIOAMELIORAN SEBAGAI PEMBENAH TANAH PADA TANAMAN CABAI KERITING (Capsicum annuum L.) Mu'minah Mu'minah; Junyah Leli Isnaini; Baso Darwisah; Abdul Mutalib; Andi Besse Poleuleng; Syarif Ismail; Andi Mega Ayu Lestari; Muhammad Nasrul
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 12 No 2 (2023): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian da
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/agro.v12i2.701

Abstract

Bioameliorant as a soil enhancer acts as a bioferlizer because it can provide fertility to the soil and improve the physical, chemical and biological properties of the soil. This research aims to see and determine the effect of various concentrations of Bioameliorant (soil enhancer) and organic materials on the growth of curly red chili plants. This study used a Randomized Block Design (RAK) with 4 doses of bioameliorant treatment, namely: control (B0) without bioameliorant, (B1) 10 ml/l water (B2) 15 ml/l water and (B3) 20 ml/l water. Each treatment consisted of 2 units consisting of 3 groups so there were 24 experimental units. The dose of organic material given is 30 tons/ha or the equivalent of 53 grams/polybag. The experimental results showed that giving bioameliorant to curly chili plants with a concentration (B3) of 20 ml/l of water showed the highest growth in plant height (109.66 cm), large number of leaves (31.33), large number of branches (15.33 branches). , the highest number of fruit (22.66 pieces) and the heaviest fruit weight (61.96 grams) and the heaviest root weight (18.02 grams). Based on the experimental results, it can be concluded that the application of bioameliorants (soil amendments) and organic materials gave the best results in treatment with a concentration of 20 ml/liter of water on the growth of curly chili plant