This Author published in this journals
All Journal Kurios
Jelita Sihite
Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Awasilah Dirimu Sendiri: 1 Timotius 4:16 Jelita Sihite
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 2, No 1 (2014): Oktober 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v2i1.18

Abstract

Ledakan Pertumbuhan Gereja di abad ke-21 hingga memasuki millennium ke-3 ini sugguh dasyat. Multiplikasi orang percaya selama abad ini melebihi jumlah orang Kristen seluruh abad sebelumnya. Dimulai dari 12 orang murid, kini mencapai 2,1 miliar lebih. Fenomena Spektakuler ini jelas melegitimasi karya Roh Kudus yang telah member kuasa (dunamos) kepada orang percaya untuk menjadi SAKSI KRISTUS dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan samai keujung bumi (Kis1:8).
Berteologi dan Melayani Jelita Sihite
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 1, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v1i1.14

Abstract

Tugas rangkap para Pelayan Kristus adalah berteologi dan melayani, secara esensial keduanya menyatu. Tidak dapat disebut demarkasi (pemisahan) seteologi cara tegas. Berteologi yang benar adalah pelayanan itu sendiri, karena teologi pada dasarnya adalah usaha orang percaya untuk mengenali Allahnya berdasarkan pernyataan-Nya di dalam dan melalui Yesus Kristus sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab. Ini hanya bias dilakukan (sebenarnya) dengan sikap melayani Allah (Theos), karena Theo situ tidak hanya petut menjadi obyek studi, namun secara simultan juga harus sebagai subyek-nya. Karena itu jika tidak dalam sikap melayani Allah, sudah pasti teologinya keblinger (sesat). Berteologi semacam itu tidak lagi dilandasi rasa takut akan Tuhan (Ams 1:7) dan pastilah melahirkan kesesatan belaka. Sebaliknya, jika melayani dalam bentuk apapun, pada dasarnya adalah berteologi itu sendiri. Tidak ada yang dinamakan melayani tanpa berteologi. Jika melayani tanpa berteologi yang benar akan sama dengan membangun rumah diatas pasir yang tidak akan tahan uji dari terpaan angin pencobaan.