Mohammad Akmal Haris
STIT Al-Amin Indramayu

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pandangan dan Konsep Deradikalisasi Beragama Perspektif Nahdlatul Ulama (NU) Mohammad Akmal Haris
Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 6 No. 2 (2020): Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v6i2.156

Abstract

Abstract The rise of radicalism in the name of religion as both a school and a movement has become a serious concern of the Indonesian government in stemming it. The Indonesian government through the National Counterterrorism Agency (BNPT) is trying to take strategic steps in countering this radical movement, one of which is by cooperating with the Islamic organization Nahdlatul Ulama (NU). Nahdlatul Ulama as a moderate social organization, in addition to having a strong and extensive organizational network capital that can reach the grassroots, it is hoped that it will be very strategic in countering the spread of radical and extreme ideals in Indonesia. The concept of deradicalization applied by Nahdlatul Ulama is carried out in a persuasive manner by promoting a humanist approach in building dialogue within the internal Islamic community. For example, through the da'wah movement of NU scholars and kiai, through pesantren networks, through scientific studies such as bahtsul masail, NU online preaching media, and by fortifying the Aswaja based NU educational institution (Ahlussunah wal Jamaah). Keywords: deradicalization, religion, and Nahdlatul Ulama.
URGENSI DIGITALISASI PENDIDIKAN PESANTREN DI ERA SOCIETY 5.0 (Peluang dan Tantangannya di Pondok Pesantren Al-Amin Indramayu) Mohammad Akmal Haris
Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 6, No 01 (2023): Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/im.v6i01.3616

Abstract

The digitisation of boarding school education in The Society 5.0 Era is an opportunity and a challenge for all Indonesian boarding houses, besides its branding for anthrax pesturians, it is also the goal to inform people that education is important. One was the education in the boarding house as one of the leading generational printers mainly in religion, self-reliance, manners, and social social life. The study was intended to describe the importance of the digitalization of education in the coastal cottage of Al-Amin Indramayu in The Society 5.0 Era. The study is done through a qualitative approach using analytic descriptive methods and included in field research. In The Society 5.0 Era, pesk-based boarding school became an urgent way to be carried out primarily in the coastal hut of Al-Amin Indramayu, still in the digital literacy process. As for some of the efforts that the boarding house of Al-Amin Indramayu has done digitally on santri through graphic design courses that the santri has the competence IT needs the work and society, providing a computer laboratory with internet access to source and general knowledge references that is difficult to access directly, and the use of websites and social media as branding tools, the propagating of message information, and the need for boarding administration. Meanwhile, the challenges facing the boarding house of Al-Amin Indramayu are more likely to be a team of special operators who are technically good at both the planning, organizing, implementation, and evaluation regarding the boarding school’s website and social media. Also does not optimize the treatment of systems and digital devices used to digitalize. Keywords: Digitisation, Boarding School, and Society 5.0 Era  ABSTRAKDigitalisasi pendidikan pesantren di Era Society 5.0 menjadi salah satu peluang sekaligus tantangan bagi seluruh pondok pesantren di Indonesia, selain branding bagi pesantrennya, digitalisasi pendidikan pesantren juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa pendidikan itu penting. Salah satunya adalah pendidikan di Pondok Pesantren sebagai salah satu pencetak generasi yang unggul terutama di bidang agama, kemandirian, sopan santun, dan kehidupan sosial bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pentingnya digitalisasi pendidikan di Pondok Pesantren Al-Amin Indramayu pada Era Society 5.0. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualilatif dengan menggunakan metode deskriptif analitik dan termasuk dalam penelitian lapangan (field research). Di Era Society 5.0 pendidikan pesantren berbasis digital menjadi urgen untuk dilakukan terutama di Pondok Pesantren Al-Amin Indramayu yang masih dalam proses melek digital. Adapun beberapa upaya yang sudah dilakukan Pondok Pesantren Al-Amin Indramayu dalam melakukan digitalisasi antara lain dengan melakukan pelatihan literasi digital pada santri melalui kursus desain grafis agar santri memiliki kompetensi IT yang dibutuhkan dunia kerja dan masyarakat, menyediakan laboratorium komputer dengan akses internet untuk pencarian sumber dan referensi pengetahuan keagamaan dan umum yang sulit untuk diakses secara langsung, dan pemanfaatan website dan media sosial sebagai sarana branding, sosialisasi penyebarluasan informasi pesantren, dan juga keperluan administasi pesantren. Sementara itu tantangan yang dihadapi pondok pesantren Al-Amin Indramayu lebih pada belum tersedianya tim operator khusus yang membidangi secara teknis baik dari sisi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi terkait dengan website dan media sosial pesantren. Di samping juga belum optimalnya perawatan sistem dan perangkat digital yang digunakan untuk melakukan digitalisasi.Kata Kunci: Digitalisasi, Pesantren, dan Era Society 5.0
Inovasi Syiar Pendidikan Agama Islam di Indonesia Melalui Dakwah Virtual Mohammad Akmal Haris
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 04 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i04.5061

Abstract

Upaya dakwah, yang berfungsi sebagai representasi ajaran agama Islam, baru-baru ini telah membuat langkah luar biasa di Indonesia, beralih dari kerja manual ke metode yang lebih kontemporer. Jika dulu dakwah dilakukan secara tatap muka, kini dakwah dapat dilakukan secara jarak jauh karena kemajuan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan kemunculan dakwah virtual sebagai metode baru dalam mempromosikan pendidikan agama Islam di Indonesia. Kaidah penghimpunan data deskriptif kualitatif diaplikasikan dalam prosedur riset. Riset ini menunjukkan bahwa media digital atau teknologi informasi (media sosial) seperti YouTube, Facebook, Instagram, TikTok, dan Twitter dengan tren kehidupan digital digunakan untuk melakukan kegiatan dakwah secara virtual. Salah satu penemuan syiar yaitu virtualisasi dakwah memudahkan masyarakat Indonesia untuk belajar pelajaran agama Islam di manapun berada, meski tidak di tempat ibadah (masjid). Karena begitu banyak orang di Indonesia yang akrab dengan para pendakwah Islam, kita dapat menunjukkan bahwa mendengarkan materi pendidikan agama Islam secara digital itu sederhana. baik antara orang tua, remaja, dan anak-anak. Ketika diterapkan dalam penyiaran sebagai bentuk inovasi dengan rencana pengelolaan yang lebih mampu menjangkau kelompok mad’u (penerima dakwah) yang lebih beragam, dakwah virtual akan memiliki nilai tersendiri.