Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMETAAN TINGKAT RESIKO KEKUMUHAN DI DUSUN SORONG JUKUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA Indah Arry Pratama; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 6 No. 3 (2020): September 2020
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan wilayah sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduknya. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk ini maka semakin tinggi pula kebutuhan lahan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, tingkat kepadatan di kawasan perkotaan cenderung lebih tinggi dari pada dikawasan rural karena tingkat aktivitas penduduk diperkotaan yang cenderung lebih tinggi. Perkembangan daerah urban mengubah lahan dengan tutupan vegetasi menjadi permukaan yang kedap air dengan kapasitas penyimpanan air yang kecil atau tidak ada sama sekali. Aktivitas yang paling dominan terhadap penggunaan lahan adalah aktivitas bertempat tinggal (pemukiman). Aktivitas ini memakan lebih dari 50% dari total lahan yang ada, sehingga sekarang banyak bermunculan kawasan pemukiman dengan konsep vertikal untuk mengurangi permasalahan akan keterbatasan lahan pemukiman. Sebagai Daerah yang sedang berkembang Kabupaten Lombok Utara akan menghadapi permasalahan yang umum dijumpai oleh wilayah kota/perkotaan, yaitu munculnya kawasan permukiman kumuh, seperti halnya Dusun Sorong Jukung yang berada di Kecamatan Tanjung yang merupakan pusat pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan Identifikasi Risiko pada deliniasi kawasan yang memiliki potensi kumuh atau menjadi kumuh baru. Berdasarkan hasil hasil identifikasi potensi risiko permukiman kumuh Dusun Sorong Jukung berada pada tingkat kekumuhan ringan dengan penanganan prioritas pada pembangunan dan perbaikan saluran drainase, jalan lingkungan dan perbaikan rumah tidak layak huni.
IDENTIFIKASI TINGKAT RESIKO KEKUMUHAN DI DUSUN KANDANG KAOQ KABUPATEN LOMBOK UTARA Indah Arry Pratama; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 8 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan wilayah sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduknya. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk ini maka semakin tinggi pula kebutuhan lahan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, tingkat kepadatan di kawasan perkotaan cenderung lebih tinggi dari pada dikawasan rural karena tingkat aktivitas penduduk diperkotaan yang cenderung lebih tinggi. Perkembangan daerah urban mengubah lahan dengan tutupan vegetasi menjadi permukaan yang kedap air dengan kapasitas penyimpanan air yang kecil atau tidak ada sama sekali. Aktivitas yang paling dominan terhadap penggunaan lahan adalah aktivitas bertempat tinggal (pemukiman). Aktivitas ini memakan lebih dari 50% dari total lahan yang ada, sehingga sekarang banyak bermunculan kawasan pemukiman dengan konsep vertikal untuk mengurangi permasalahan akan keterbatasan lahan pemukiman. Sebagai Daerah yang sedang berkembang Kabupaten Lombok Utara akan menghadapi permasalahan yang umum dijumpai oleh wilayah kota/perkotaan, yaitu munculnya kawasan permukiman kumuh, seperti halnya Dusun Kandang Kaoq yang berada di Kecamatan Tanjung yang merupakan pusat pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan Identifikasi Risiko pada deliniasi kawasan yang memiliki potensi kumuh atau menjadi kumuh baru. Berdasarkan hasil hasil identifikasi potensi risiko permukiman kumuh Dusun Kandang Kaoq berada pada tingkat kekumuhan ringan dengan penanganan prioritas pada pembangunan dan perbaikan saluran drainase, jalan lingkungan dan perbaikan rumah tidak layak huni.
ANALISIS KEBUTUHAN DANKESEIMBANGAN AIR IRIGASI DAERAH IRIGASI BISOK BOKAH DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH Fadli Rais; Indah Arry Pratama; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 8 No. 2 (2021): Juni 2021
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

D.I. Bisok bokah yang berada dalam DAS Renggung ini memiliki luas areal rencana 1.255 Ha, namun realisasi lapangan areal tersebut tidak dapat terlayani semua, disebabkan pendistribusian air ke areal tersebut beberapa tahun ini semakin berkurang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ketersediaan dan kebutuhan air irigasinya, serta untuk mengetahui tingkat keseimbangan dan sistem pembagian air irigasinya. Metode yang digunakan dalam perhitungan curah hujan menggunakan Polygon Thiessen, analisa ketersediaan air dengan metode F.J.Mock, sementara analisa kebutuhan dan keseimbangan air irigasi dengan metode penghitungan dari Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi (KP-01). Hasil dari perhitungan neraca keseimbangan air irigasi secara keseluruhan D.I. Bisok Bokah berada pada defisit air. Sehingga sistem pembagian air irigasinya apabila kondisi aliran air di DAS Renggung memasuki tahun kering dengan Q80%, maka DI Bisok Bokah akan melakukan sistem gilir air K1=4 kali, K2=0, K3=1 kali dan K4=19 kali. Apabila kondisi aliran air di DAS Renggung memasuki tahun normal dengan Q50%, maka DI Bisok Bokah akan melakukan sistem gilir air K1=5 kali, K2=1 kali, K3=0 dan K4=18 kali. Apabila DAS Renggung memasuki tahun basah dengan Q20%, maka DI Bisok Bokah akan melakukan sistem gilir airK1=7 kali, K2=0, K3=3 kali dan K4=14 kali.
ANALISA KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (Studi Kasus : Jalan Imam Bonjol - HOS Cokroaminoto, Labuhan Haji) Saparul Hamdi; Indah Arry Pratama; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 8 No. 2 (2021): Juni 2021
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simpang jalan Imam Bonjol - HOS Cokroaminoto adalah salah satu simpang di kabupaten Lombok Timur yang mana seringkali terjadi kecelakaan akibat kesemerawutan arus lalu-lintas terutama pada waktu tertentu dimana kesibukan lalu-lintasnya sangat padat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Volume lalu lintas dan kapasitas simpang. (1) Kinerja simpang empat tak bersinyal ruas jalan Imam Bonjol-HOS Cokroaminoto pada kondisi sebenarnya merujuk pada pedoman MKJI 1997. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriftif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survei dengan alat bantu berupa formulir survei, alat tulis, jam dan roll meter. Dari hasil penelitian dan analisa maka didapatkan lebar rata-rata pendekat (Wi) 5,65 meter, volume arus lalu lintas (Qtot) 1615 smp/jam, kapasitas sebenarnya (C) 3362,97 smp/jam. Nilai derajat kejenuhan (DS) 0,480, tundaan lalu lintas simpang (DTi) 4,90 det/smp, tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA) 3,660 det/smp. Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI) 8,273 det/smp, tundaan geometrik simpang (DG) 5,472 det/smp, tundaan simpang (D) 10,373 det/smp dan peluang antrian (QP) 10,25% - 28,83%. Berdasarkan hasil analisa perhitungan diatas, dapat di simpulkan bahwa simpang Jalan Imam Bonjol - Hos Cokroaminoto Labuhan Haji memiliki tingkat pelayanan yang masih baik dan stabil serta memenuhi persyaratan dari pedoman MKJI 1997.
PEMETAAN TINGKAT RESIKO KEKUMUHAN DI DUSUN KARANG SWELA KABUPATEN LOMBOK UTARA Indah Arry Pratama; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 8 No. 4 (2021): Desember 2021
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan wilayah sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduknya. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk ini maka semakin tinggi pula kebutuhan lahan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, tingkat kepadatan di kawasan perkotaan cenderung lebih tinggi dari pada dikawasan rural karena tingkat aktivitas penduduk diperkotaan yang cenderung lebih tinggi. Perkembangan daerah urban mengubah lahan dengan tutupan vegetasi menjadi permukaan yang kedap air dengan kapasitas penyimpanan air yang kecil atau tidak ada sama sekali. Aktivitas yang paling dominan terhadap penggunaan lahan adalah aktivitas bertempat tinggal (pemukiman). Aktivitas ini memakan lebih dari 50% dari total lahan yang ada, sehingga sekarang banyak bermunculan kawasan pemukiman dengan konsep vertikal untuk mengurangi permasalahan akan keterbatasan lahan pemukiman. Sebagai Daerah yang sedang berkembang Kabupaten Lombok Utara akan menghadapi permasalahan yang umum dijumpai oleh wilayah kota/perkotaan, yaitu munculnya kawasan permukiman kumuh, seperti halnya Dusun Karang Swela yang berada di Kecamatan Tanjung yang merupakan pusat pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan Identifikasi Risiko pada deliniasi kawasan yang memiliki potensi kumuh atau menjadi kumuh baru. Berdasarkan hasil hasil identifikasi potensi risiko permukiman kumuh Dusun Karang Swela berada pada tingkat kekumuhan ringan dengan penanganan prioritas pada pembangunan dan perbaikan saluran pembuangan limbah, jalan lingkungan dan normalisasi sistem drainase.
PEMETAAN TINGKAT RESIKO KEKUMUHAN KAWASAN GONDANG KABUPATEN LOMBOK UTARA Indah Arry Pratama; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 9 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan wilayah sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduknya.Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk ini maka semakin tinggi pula kebutuhanlahan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, tingkat kepadatan di kawasan perkotaan cenderung lebihtinggi dari pada dikawasan rural karena tingkat aktivitas penduduk diperkotaan yang cenderunglebih tinggi. Perkembangan daerah urban mengubah lahan dengan tutupan vegetasi menjadipermukaan yang kedap air dengan kapasitas penyimpanan air yang kecil atau tidak ada samasekali. Aktivitas yang paling dominan terhadap penggunaan lahan adalah aktivitas bertempattinggal (pemukiman). Aktivitas ini memakan lebih dari 50% dari total lahan yang ada, sehinggasekarang banyak bermunculan kawasan pemukiman dengan konsep vertikal untuk mengurangipermasalahan akan keterbatasan lahan pemukiman. Sebagaidaerah yang sedang berkembang Kabupaten LombokUtara akan menghadapi permasalahanyang umum dijumpai oleh wilayah kota/perkotaan, yaitu munculnya kawasan permukimankumuh, seperti halnya di Kawasan Gondang yang berada di Kecamatan Gangga yang merupakan Kawasan yang berbatasan dengan Ibukota Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan Identifikasi Risiko pada deliniasi kawasan yang memiliki potensi kumuh atau menjadi kumuh baru. Berdasarkan hasil hasil identifikasi potensi risiko permukiman kumuh di Kawasan Gondangberada pada tingkat kekumuhan sedang dengan penanganan prioritas padapembangunan dan perbaikansaluran pembuangan limbah, jalan lingkungan dan normalisasi sistem drainase.
PENGUJIAN TANAH METODE PEMADATAN STANDARD PROCTOR I Gede Utama Hadi Sutrisna; Indah Arry Pratama
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 9 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah merupakan material yang dapat memiliki fungsi sebagai landasan struktur jalan atau struktur suatu bangunan, sehinga tanah berperan sangat penting maka, material tersebut harus memiliki karakter yang disyaratkan sehingga dapat di gunakan sesui dengan fungsinya, untuk itu syarat – syarat kreteria sifat tanah yang akan di fungsikan mengikuti sesui dengan peraturan yang berlaku seperti SNI. Dari analisis uji saringan didapat 21,78 % tertahan saringan No 4 (4,75 mm), berat jenis tanah sebesar (Gs) 2,679 , berat kering ɣd = 1,720 gr/cm³ dan nilai indeks plastisitasnya PI = 10,19% senginnga dinyatakan tanah tersebut termasuk tanah Lanau.