p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TOTOBUANG Jurnal Madah
Anggun Putri Aminatul Musrichah
Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bias Gender dalam Cerita Ulama Nyi Atikah (Pendekatan Linguistik Sistemik Fungsional Teks Suntingan Serat Centhini Tambangraras Amongraga Jilid II) Anggun Putri Aminatul Musrichah; B.R. Suryo Baskoro
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v12i2.387

Abstract

Abstract This study aims to describe linguistic features that mean gender bias about Javenese women in Ulama Nyi Atikah’s story about two female characters named Nyi Kasanah and Siti Dara Murtasiyah. The data analyzed in this study are linguistic features in the form of word, phrases, and clauses collected from the text of Ulama Nyi Atikah’s story in edited book Serat Centhini Tambangraras Amongraga volume II. The analysis is done by qualitative descriptive method using three steps of data analysis from Miles, Huberman, and Saldana Johny, namely data reduction, data presentation, and data verification. The theory used in this study is Halliday’s metafunctional theory, which is textual, ideational, and interpersonal metafunctional. In this study, it was found that lexical use means gender bias refers to polygamous practices, male power, and identical female traits in the text. Then, it was found that the material process that dominates the construction of clauses means gender bias and dominance modulation of inclination means gender bias which refers to the consequences that women receive if disobedient to the husband.     Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fitur-fitur linguistik bermakna bias gender mengenai perempuan Jawa dalam cerita Ulama Nyi Atikah tentang dua tokoh perempuan bernama Nyi Kasanah dan Siti Dara Murtasiyah. Data yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan fitur-fitur linguistik berupa kata, frasa, dan klausa yang dikumpulkan dari teks cerita Ulama Nyi Atikah dalam buku suntingan Serat Centhini Tambangraras Amongranga jilid II. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif menggunakan tiga langkah analisis data dari Miles, Huberman, dan Saldana Johny, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori metafungsional Halliday, yaitu metafungsi tekstual, ideasional, dan interpersonal. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa penggunaan leksikal bermakna bias gender mengacu pada adanya praktik poligami, kuasa laki-laki, dan sifat identik perempuan di dalam teks. Kemudian, ditemukan proses material yang mendominasi konstruksi klausa bermakna bias gender dan dominasi modulasi inklinasi bermakna bias gender yang mengacu pada konsekuensi yang diterima perempuan jika durhaka kepada suami.
SUBORDINASI PEREMPUAN JAWA DALAM TEKS SUNTINGAN SERAT CENTHINI TAMBANGRARAS AMONGRAGA: PENDEKATAN LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL [Subordination of Javanese Women in Edited Text of Serat Centhini Tambangraras Amongraga: Systemic Functional Linguistic Approach] Anggun Putri Aminatul Musrichah; B. R. Suryo Baskoro
TOTOBUANG Vol. 9 No. 2 (2021): TOTOBUANG: EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v9i2.293

Abstract

Edited text of Serat Centhini Tambangraras Amongraga is a text that contains the teachings of Javanese culture. The teachings in it are also addressed to Javanese women. This study describes linguistic forms that contain gender bias regarding Javenese women in edited text of Serat Centhini Tambangraras Amongraga. Data are words, phrases, and clauses collected from edited text of Serat Centhini Tambangraras Amongranga part II and V. The analysis was carried out with a qualitative descriptive method using three steps of data analysis, namely data reduction, data display, and conclusion drawing/verivication. The theory used is Halliday’s Sistemic Functional Linguistic, as textual, conceptual, and interpersonal metafunction. The results of this study found that the use of lexicals are categorized as adjectives, representing women’s subordinate position, the use of verbs that place women as the target function, and the use modality, as modulated-obligation to oblige women to have citeria that men want.  Teks suntingan Serat Centhini Tambangraras Amongraga adalah teks yang memuat ajaran kebudayaan Jawa. Ajaran di dalamnya juga ditujukan kepada perempuan Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kebahasaan yang mengandung bias gender dalam teks suntingan Serat Centhini Tambangraras Amongraga. Data yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan data kebahasaan berupa kata, frasa, dan klausa yang dikumpulkan dari teks suntingan Serat Centhini Tambangraras Amongranga jilid II dan V. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif menggunakan tiga langkah analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Linguistik Sistemik Fungsional yang digagas Halliday, yaitu metafungsi tekstual, ideasional, dan interpersonal. Hasil dari penelitian ini, ditemukan penggunaan leksikal berkategori adjektiva yang merepresentasikan bahwa posisi perempuan tersubordinasi, ditemukan penggunaan verba yang menempatkan perempuan sebagai fungsi Sasaran, dan penggunaan penekanan pada modalitas, yaitu modulasi obligasi untuk mewajibkan perempuan memenuhi kriteria-kriteria perempuan idaman laki-laki.