Nurleni Nurleni
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOSIALISASI DAN PELATIHAN IDENTIFIKASI SIPUT GONGGONG SECARA MORFOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG MADUNG, TANJUNGPINANG Susiana Susiana; Azwin Apriandi; Dedy Kurniawan; Nurleni Nurleni
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 2 No 1 (2019): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v2i1.1733

Abstract

Siput gonggong telah dikenal sebagai ikon Kepulauan Riau. Sampai saat ini, permintaan pasar akan siput gonggong terus berlanjut. Hal ini dibuktikan masih tersedianya stok siput gonggong baik yang masih bercangkang maupun dagingnya saja di pasar, rumah makan dan di pinggir-pinggir jalan. Peminat kuliner siput gonggong tidak hanya masyarakat setempat tetapi juga para pendatang/wisatawan dari luar. Dengan permintaan pasar yang semakin hari terus berlanjut, membuat nelayan penangkap siput gonggong hampir setiap hari menangkap untuk memenuhi permintaan pasar tersebut. Sehingga keberlanjutan populasi di alam diduga mengalami kondisi kritis yaitu penangkapan berlebihan (over fishing). Saat ini, munculnya fenomena ukuran gonggong yang tertangkap semakin kecil jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Hal ini lah yang melatarbelakangi betapa pentingnya pengetahuan identifikasi jenis kelamin siput gonggong yang harus diberikan kepada masyarakat agar stok di alam dapat kembali pulih. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah agar kelompok masyarakat dapat melakukan pengidentifikasian secara langsung di alam sehingga masyarakat pada akhirnya bisa lebih selektif dalam melakukan penangkapan siput gonggong jantan dan siput gonggong betina agar ketersediaan stok siput gonggong dapat berkelanjutan. Upaya untuk mencapai keberhasilan dalam usaha mempertahankan keberadaan siput gonggong secara kontinyu maka tingkat pengetahuan kelompok masyarakat harus ditingkatkan dengan melakukan pendekatan sosial, pendampingan dan pelatihan serta keterampilan. Dengan pemberian informasi yang jelas tentang langkah-langkah dan tahap dalam identifikasi jenis kelamin siput gonggong secara morfologi.
SOSIALISASI DAN PELATIHAN IDENTIFIKASI SIPUT GONGGONG SECARA MORFOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG MADUNG, TANJUNGPINANG Susiana Susiana; Azwin Apriandi; Dedy Kurniawan; Nurleni Nurleni
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 2 No 1 (2019): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v2i1.1733

Abstract

Siput gonggong telah dikenal sebagai ikon Kepulauan Riau. Sampai saat ini, permintaan pasar akan siput gonggong terus berlanjut. Hal ini dibuktikan masih tersedianya stok siput gonggong baik yang masih bercangkang maupun dagingnya saja di pasar, rumah makan dan di pinggir-pinggir jalan. Peminat kuliner siput gonggong tidak hanya masyarakat setempat tetapi juga para pendatang/wisatawan dari luar. Dengan permintaan pasar yang semakin hari terus berlanjut, membuat nelayan penangkap siput gonggong hampir setiap hari menangkap untuk memenuhi permintaan pasar tersebut. Sehingga keberlanjutan populasi di alam diduga mengalami kondisi kritis yaitu penangkapan berlebihan (over fishing). Saat ini, munculnya fenomena ukuran gonggong yang tertangkap semakin kecil jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Hal ini lah yang melatarbelakangi betapa pentingnya pengetahuan identifikasi jenis kelamin siput gonggong yang harus diberikan kepada masyarakat agar stok di alam dapat kembali pulih. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah agar kelompok masyarakat dapat melakukan pengidentifikasian secara langsung di alam sehingga masyarakat pada akhirnya bisa lebih selektif dalam melakukan penangkapan siput gonggong jantan dan siput gonggong betina agar ketersediaan stok siput gonggong dapat berkelanjutan. Upaya untuk mencapai keberhasilan dalam usaha mempertahankan keberadaan siput gonggong secara kontinyu maka tingkat pengetahuan kelompok masyarakat harus ditingkatkan dengan melakukan pendekatan sosial, pendampingan dan pelatihan serta keterampilan. Dengan pemberian informasi yang jelas tentang langkah-langkah dan tahap dalam identifikasi jenis kelamin siput gonggong secara morfologi.