Jeny Riska Vatica
STIKes Medika Nurul Islam

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Effect of Health Service Quality Toward Patients Satisfaction Jeny Riska Vatica; Nur’aini Nur’aini; Masnelly Lubis
Journal La Medihealtico Vol. 2 No. 1 (2021): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v2i1.308

Abstract

The quality of service at the Community Health Center (Puskesmas) is an important factor in creating patient satisfaction. The results of measuring patient satisfaction that are objective and accurate can assist the health center in formulating a better form of service. The purpose of this study was to determine and analyze the effect of health service quality on outpatient satisfaction. This type of research is an analytic survey with a cross sectional approach using primary data with questionnaires and secondary data from Community Health Center (Puskesmas) reports. The population in this study were patients who had outpatient visits from January to July 2020 with a total sample of 99 people who were determined using the accidental sampling method. The analysis used univariate, bivariate and multivariate analysis. Chi square test results showed that technical competence (p = 0.001 <0.05), effectiveness (p = 0.002 <0.05), human relations (p = 0.000 <0.05), comfort (p = 0.099> 0, 05) and timeliness (p = 0.001 <0.05). The logistic regression test shows that the variable that most influences patient satisfaction is the relationship between humans with an Exp (B) value of 4.195. The conclusion of this research is that technical competence, effectiveness, human relations and timeliness have a relationship with patient satisfaction, while comfort has no relationship with patient satisfaction. Efforts are needed to improve the quality of outpatient services by establishing a harmonious relationship between health workers and patients in order to achieve services that are able to satisfy patients.
The Use of Booklet Media in Health Counseling about Stunting Prevention in Children Ita Susanti; Nur Aisyah Putri Helnasari; Jeny Riska Vatica; Riska Nurrahmah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9279

Abstract

ABSTRAK Pemeliharaan kesehatan anak dimulai sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, sepenuhnya bayi mendapatkan asupan dari orang tua hingga usia kehamilan sembilan bulan. Asupan makanan yang sehat dan bergizi selama kehamilan dapat menciptakan generasi anak yang sehat dan cerdas. Disamping itu, asupan zat gizi juga dapat mencegah berbagai macam kelainan maupun gangguan tumbuh kembang pada anak. Salah satu masalah yang kerap terjadi pada balita yaitu kegagalan atau terhambatnya pertumbuhan tinggi badan anak sehingga tinggi anak tidak sesuai dengan usianya, keadaan ini dinamakan dengan balita pendek (kerdil) atau stunting. Data dunia menunjukkan bahwa sebanyak 150,8 juta anak atau 22,2% mengalami stunting. Angka kejadian stunting di Provinsi Aceh menduduki urutan pertama paling tinggi di Indonesia. Kejadian stunting di Aceh Besar pada tahun 2017 yaitu sebanyak 31,2%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase kejadian stunting di Aceh Besar melebihi toleransi yang ditetapkan WHO yaitu maksimal 20%. Pada dasarnya stunting dapat dicegah sejak kehamilan melalui pemberian makanan tambahan pada orang tua selama kehamilan, yaitu dengan pemberian Fe, asam folat, yodium dan perlindungan dari malaria. Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang upaya pencegahan stunting pada anak. Kegiatan tersebut dilakukan di Desa Lam Batee, Simpang Tiga, Aceh Besar pada tanggal 11 Agustus 2022, dengan memberikan penyuluhan kesehatan pada orang tua yang memiliki bayi dan balita sebanyak 36 orang, dimana kegiatan tersebut diawali dengan pre test dan diakhiri dengan post test. Setelah diberikan pendidikan kesehatan, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua meningkat dengan kategori baik yaitu sebanyak 58%. Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan stunting, akan memberikan kesadaran kepada masyarakat. Dengan demikian, perubahan perilaku yang didasari oleh kesadaran diri sendiri dan tidak dikarenakan paksaan dari orang lain akan bersifat tahan lama.    Kata Kunci: Penyuluhan, Pencegahan Stunting, Anak  ABSTRACT Child health care begins in the womb. Therefore, the baby is fully fed from the mother until the age of nine months of pregnancy. Healthy and nutritious food intake during pregnancy can create a generation of healthy and intelligent children. In addition, the intake of nutrients can also prevent various kinds of disorders and disorders of growth and development in children. One of the problems that often occurs in toddlers is the failure or inhibition of the child's height growth so that the child's height does not match his age, this situation is called stunting or stunted. World data shows that as many as 150.8 million children or 22.2% are stunted. The incidence of stunting in Aceh Province is the highest in Indonesia. The incidence of stunting in Aceh Besar in 2017 was 31.2%. This shows that the percentage of stunting in Aceh Besar exceeds the tolerance set by WHO, which is a maximum of 20%. Basically, stunting can be prevented from pregnancy by giving additional food to the mother during pregnancy, namely by giving Fe, folic acid, iodine and protection from malaria. The community service activities aim to increase public knowledge about efforts to prevent stunting in children. The activity was carried out in Lam Batee Village, Simpang Tiga, Aceh Besar on August 11, 2022, by providing health education to 36 mothers with babies and toddlers, where the activity began with a pre test and ended with a post test. After being given health education, the results showed that mother's knowledge increased in the good category as many as 58%. With increasing public knowledge about stunting prevention, it will provide awareness to the public. Thus, behavioral changes that are based on self-awareness and not due to coercion from others will be durable. Keywords : Counseling, Prevention of stunting, Children.
Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang Sadari terhadap Pengetahuan Remaja Putri di SMAN 1 Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang Jeny Riska Vatica; Ita Susanti; Nur Aisyah Putri Helnasari; Riska Nurrahmah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9296

Abstract

ABSTRAK Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Menurut World Health Organization (WHO) Insiden kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012, dengan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012. Tujuan dari kegiatan ini adalah Untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang sadari terhadap pengetahuan remaja putri. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di SMAN 1 Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Kegiatan ini dilakukan dengan melihat perbedaan pengetahuan tentang sadari sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat perbedaan nilai rata-rata pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum dan setelah pemberian pendidikan kesehatan yaitu dari 61,83 menjadi 67,91. Harapan dari kegiatan ini tentunya agar dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri akan pentingnya mengetahui serta melakukan pemeriksaan SADARI. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan  ABSTRACK Cancer is one of the main causes of death worldwide. According to the World Health Organization (WHO) the incidence of cancer increased from 12.7 million cases in 2008 to 14.1 million cases in 2012, with the number of deaths increasing from 7.6 million people in 2008 to 8.2 million in 2012. The purpose of This activity is to find out the effect of providing health education about awareness on the knowledge of young women. This community service activity was carried out at SMAN 1 Manyak Payed, Aceh Tamiang Regency. This activity was carried out by looking at differences in knowledge about awareness before and after health education. The result of this activity was that there was a difference in the average value of knowledge about BSE before and after the provision of health education, namely from 61.83 to 67.91. The hope of this activity is of course to increase the knowledge and understanding of young women about the importance of knowing and doing BSE examinations. Keywords: Health Education, Knowledge
Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan Jeny Riska Vatica; Riska Nurrahmah; Rosi Gusmelly
Jurnal Assyifa: Jurnal Ilmu Kesehatan Lhokseumawe Vol. 9 No. 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54460/jifa.v9i2.102

Abstract

Efek samping kontrasepsi suntik yang paling tinggi frekuensinya yaitu peningkatan berat badan. Kontrasepsi suntik 3 bulan merangsang pusat pengendali nafsu makan dihipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari pada biasanya dan menurunkan aktivitas fisik,akibatnya pemakaian suntikan dapat menyebabkan berat badan bertambah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan. Jenis penelitian bersifat analitik dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB Suntik 3 bulan dari penggunaan minimal 6 kali suntikan berjumlah 43 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden dengan lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan ≥ 3 tahun yaitu sebanyak 30 orang (69,8%), mayoritas responden dengan kenaikan berat badan < 5 Kg yaitu sebanyak 22 orang (51,2 %). Kesimpulan pada penelitian ini ada hubungan yang bermakna antara lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan dengan nilai P-Value 0,001 (P ≤ 0,05). Saran pada penelitian ini diharapkan pada tenaga kesehatan agar berperan aktif dengan cara memberikan konseling atau pendidikan kesehatan tentang efek samping alat kontrasepsi suntik 3 bulan terutama efek samping tentang kenaikan berat badan selama pemakaian KB.