Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN PENERAPAN HIGIENE PENGELOLAAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT DR. H. MARZOEKI MAHDI (RSMM) BOGOR TAHUN 2021 Claudia fazriyanti; Triana Srisantyorini; Ernyasih Ernyasih; Dadang Herdiansyah
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.2.147-154

Abstract

Instalasi gizi yaitu merupakan fasilitas yang digunakan saat cara penanganan makanan dan minuman melingkupi kegiatan pengadaan bahan mentah, penyimpanan, pengolahan, dan penyajian makanan dan minuman. Terkait dalam higiene perorangan dalam melakukan pengelolaan makanan perlu diperhatikannya untuk terjaminnya keamanan makanan serta mencegah terjadinya penyakit akibat penyebaran atau kontaminasi bakteri melalui makanan akibat higiene pengelolaan makanan yang kurang baik atau tidak memenuhi syarat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Gambaran Penerapan Higiene Pengolahan Makanan di Rumah Sakit DR. H. Marzoeki Mahdi Bogor Tahun 2021”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskripsi. Informan pada penelitian ini terdapat 4 orang, 3 orang sebagai informan kunci dan 1 orang sebagai informan utama. Penerapan higiene pengolahan makanan di Rumah Sakit DR.H Marzoeki Mahdi Bogor belum seluruhnya memenuhi standar Peraturan Pemerintah tahun 2011 karena masih ada beberapa peralatan memasak yang kurang memenuhi standar, kurangnya pengawasan terhadap tenaga kerja, serta perencanaan menu yang tidak sesuai dengan penerapan pengolahan makanan. Penerapan higiene pengolahan makanan di Rumah Sakit DR. H. Marzoeki Mahdi Bogor belum memenuhi standar Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011. Rumah sakit memperhatikan kebersihan peralatan dan dapur pengolahan serta meningkatkan pengawasan terhadap tenaga pengolahan makanan di Rumah Sakit DR. H. Marzoeki Mahdi Bogor. 
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PEMULUNG DI TPA BANTARGEBANG Ranti Apriliani; Suherman Suherman; Ernyasih Ernyasih; Nur Romdhona; Munaya Fauziah
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.2.221-234

Abstract

Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan atau substansi yang menempel langsung pada kulit, dermatitis dikenal dengan dua jenis, dermatitis iritan dan alergik. Dermatitis kontak iritan menduduki urutan pertama dengan 80% dan dermatitis kontak alergi menduduki urutan kedua dengan 14%-20%. Pada studi epidemiologi di Indonesia memperlihatkan bahwa 97% dari 389 kasus adalah dermatitis kontak, dimana 66,3% diantaranya adalah dermatitis kontak iritan dan 33,7% adalah dermatitis kontak alergi. Dampak kejadian dermatitis kontak iritan berdampak terhadap kesehatan, pengobatan yang diperlukan dan berkurangnya pendapatan pekerja, sedangkan dampak tidak langsung berhubungan dengan hilangnya waktu kerja dan menurunnya produktifitas pekerja sehingga berpengaruh pula terhadap kualitas hidupnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada pemulung di TPA Bantargebang Kota Bekasi. Desain studi cross-sectional dengan data primer, dengan metode wawancara. Sampel sebanyak 134 orang, pengambilan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi square (α = 0,05). Hasilnya variabel yang berhubungan yaitu kebersihan kulit (p value=0,000 dan OR=4.861), kebersihan tangan, kaki dan kuku (p value=0.000 dan OR=7.930), kebersihan pakaian (p value=0,000 dan OR=4.899).
Peningkatan Kesehatan Anak Melalui Program Asi Eksklusif Di Wilayah Kelurahan Serua Kecamatan Ciputat Ernyasih Ernyasih; Alda Cahya Kumala Sari; Aida Khoirunnisa; Haliqatul Zadidah; Lia Rahmawati; Nurnida Ashofa
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): AS-SYIFA: JURNAL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.4.1.71-76

Abstract

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pemberian ASi ekslusif pada bayi usia 0-1 bulan 48,7% pada usia 2-3 bulan menurun menjadi 42,2% dan semakin menurun seiring dengan meningkatnya usia bayi yaitu 36,6% pada bayi usia 4-5 bulan dan 30,2% pada bayi usia 6 bulan Tujuan dalam program kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 2 adalah meningkatkan pemberian ASI ekslusif pada anak dan mengatasi masalah yang sudah ada di daerah RT.04 dan 05, RW.18 di Kelurahan Serua Kecamatan Ciputat.Penelitian ini secara spesifik lebih diarahkan kepada penggunaan metode studi kasus. sebagaimana pendapat Lincolin dan Guba (pujasuwarno,1992) yang menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif dapat juga disebut dengan Case StudyBerdasarkan hasil yang diperoleh dari Pengalaman Belajar Lapangan II mengenai Penyuluhan kesehatan tentang pentingnya Pemberian Asi Ekslusif di wilayah Kelurahan Serua Kecamatan Ciputat RW 003 dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan di RT.04 dan 05, RW.18 Kelurahan Serua pada Hari selasa, 17 Mei 2022. Kegiatan ini dapat dikatakan berhasil dikarenakan dapat menarik responden sebanyak 30 orang perwakilan warga RW 003 untuk datang dan pada saat diadakan kuis saat kegiatan berlangsung nasyarakat dapat menjawab kuis dengan baik. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Puskesmas selaku penyelenggara kesehatan dalam menggali masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat serta dapat meningkatkan pelayanan kesehatan.---Based on the Basic Health Research (Riskesdas) data, exclusive breastfeeding for infants aged 0-1 months 48.7% at the age of 2-3 months decreased to 42.2% and decreased with increasing age of the baby, namely 36.6% in infants aged 4-5 months and 30.2% in infants aged 6 months The aim of the Field Learning Experience (PBL) 2 activity program is to increase exclusive breastfeeding for children and overcome problems that already exist in the areas of RT.04 and 05, RW.18 in Serua Village, Ciputat District. This research is specifically directed to the use of the case study method. as the opinion of Lincolin and Guba (pujasuwarno, 1992) which states that a qualitative approach can also be called a Case Study. conducted in RT.04 and 05, RW.18 Kelurahan Serua on Tuesday, May 17, 2022. This activity can be said to be successful because it can attract respondents as many as 30 representatives of RW 003 residents to come and when a quiz is held during the activity the community can answer The quiz is expected to be an input for the Puskesmas as health providers in exploring health problems that occur in the community and can improve health services.